42. MIKA AND DIKA

Start from the beginning
                                    

"Oh tentu sama sekali tidak Refan. Kalau begitu sudah dulu ya"

"Iya"

Ayu meletakkan ponselnya di atas meja dan kembali sibuk dengan tayangan di TV. Tapi saat dia ingin ke kolam samping untuk melihat Gio, Shava dengan dua pengasuhnya yang sedang main. Terdengar suara ketukan pintu dari arah pintu utama.

Tok...!! Tok...!! Tok...!!

Setelah membuka pintu. Ayu melihat seorang pria bertubuh tinggi kurus berdiri di hadapannya. Sepertinya ini rekan baru Refan yang janji ketemu di rumah.

"Permisi? Apakah kau Ayu ?" tanya pria asing di hadapannya itu.

"Ya, kau mengenalku?"

"Tidak, hanya di pesta pernikahan kalian waktu itu. Aku di undang dan tentu aku mengenalmu dari situ" sahut pria itu. Ayu hanya tersenyum sambil mengangguk.
"Apa Refan ada? Dia memintaku langsung ke rumahnya"

"Oh silahkan masuk dulu!" Ayu buka pintu lebih lebar agar pria bertubuh tinggi kurus itu masuk. Setelah itu Ayu mempersilahkan pria itu duduk di sofa ruang tamu.
"Refan sedang ada pekerjaan di kantor, dia bilang setelah pekerjaannya selesai dia akan langsung pulang"

"Oh begitu, ya sudah tidak masalah"

"Biar kubuatkan minum dulu, kau ingin minum apa?"

"Apa saja boleh" sahut pria itu.

"Baiklah, akan aku buatkan kopi saja ya"

Pria itu hanya mengangguk. Ayu langsung pergi ke dapur untuk membuatkan minum.

Saat sedang mengambil cangkir, Mika datang dan berdiri di samping Ayu.
"Nyonya ingin membuat apa? Biar saja saya yang buatkan"

"Tak apa Mika, biar aku saja"

"Tak apa nyonya, ini bagian dari tugas saya juga" Mika langsung mengambil sendok di tangan Ayu dan langsung meletakkan bubuk kopi ke dalam cangkir.

"Terima Kasih, kau banyak membantu"

"Apa ini untuk tuan nyonya?" tanya Mika kembali.

"Ah tidak, untuk teman kantor Refan" kata Ayu sambil menatap ke luar jendela besar dapur, memperhatikan Gio yang asik sekali main bersama Shava dan juga Asna.

"Oh begitu"

"Mika, kau antarkan saja sebentar kopi ini ke depan ya. Aku ingin melihat Gio main dengan Shava sebentar" kata Ayu dengan mata tak lepas dari arah Taman samping.

"Iya nyonya, baik" sahut Mika sambil menuang air panas ke dalam cangkir itu. Kopi hangat buatannya pun jadi.

Mika langsung mengambil nampan dan meletakkan kopi hangat buatannya itu ke atas nampan lalu membawanya ke depan.

PRANGGG

×××××

"Tiketnya"ucap Shava pada Gio yang sedang bermain menjual tiket mobil itu.

"Berapa?"

"50 ribu"

"Hahh? Mahal sekali Shava. Memangnya ada yang menjual tiket masuk mobil 50 ribu?" tanya Gio terlihat sedikit kesal.

"Ya, itu aku"

"Baiklah" pungkas Gio.

"Silahkan masuk"

Ayu tiba-tiba datang dan menghadang mobil kecil yang Gio naiki.

"Saya ingin periksa kelengkapan surat mobil anda dulu tuan'' kata Ayu dengan wajah garang di buat-buat.

HappinessWhere stories live. Discover now