Letter

1.1K 150 66
                                    

perpisahan diciptakan bukan untuk menjadi kenangan, perpisahan diciptakan untuk awal pertemuan.

Jinyoung mengejapkan matanya pelan mencari kenyamanan matanya untuk melihat sekelilingnya yang terlihat asing. angin menghembus perlahan menerpa wajahnya. 2 hari ini dia tertidur.

Jinyoung menengok kearah sofa disana dia melihat hyungnya tidur dalam dekapan Sehun.

perlahan menggerakkan tubuhnya untuk duduk tapi sumpah badannya seperti remuk. tulangnya seperti keropos darahnya terhenti. itu sakit.

Jinyoung melihat kertas disamping meja tempat tidurnya.

Jinyoung mengulurkan tangannya pelan menjangkau surat itu. dia membolak balikan undangan itu dan melebarkan matanya itu kan undangannya dengan Kyulkyung beberapa bulan yang lalu.

Jinyoung membukanya dan membaca memang itu hanya sebuah undangan biasa tanpa apa apa didalamnya.

Jinyoung merobek sampul undangannya karena ada tulisan yang tidak seharusnya.

didalamnya ada tulisan

'temukan aku .dari arah pintu, 6 langkah maka kau akan tahu. 9,1,c,+,u,12,3= love k.'

oke kali ini Jinyoung benar benar seperti sedang bermain teka teki dan dia seperti detektif. dia berharap bisa sepintar sherlock holmes.(ps.ada yang bisa jawab?)

Jinyoung benar benar tidak mengerti dan mengabaikan saja kata kata itu. mencurigakan dia harus tanya siapa yang mengantar undangannya.

Luhan bangun dan melihat adiknya kembinggungan.

"Jinyoung sudah baikkan? ada apa kenapa bengong seperti itu?"

Jinyoung tersenyum lalu menggeleng pelan.

oh dia lupa Daehwinya. dia segera bangkit dan lupa impusnya yang masih bertengger disebelah kirinya. sedangkan dia tadi duduk di menghadap kanan.

Jinyoung meringis ketika tangan kirinya tergerat impus. sedangkan tangan kanannya dililit perban.

Luhan melihat itu sontak menekan tombol disamping kasur Jinyoung. setelah memanggil dokter Luhan dan Sehun yang mengerjam kebingungan langsung keluar dari ruangan.

.
.
.

"ahh.. sejuknyaa pasti sebentar lagi akan turun salju"

"Daehwi?"

"Baekhyun hyung?"

"ayo lekas masuk ke mobil cuaca semakin dingin sepertinya akan turun salju lebat"

Daehwi masuk kemobil disana sudah ada Chanyeol dan didalam sangat hangat. mereka menelusuri Osaka.

"pesanmu sulit"

"jika dia mau mencari dan memikirkannya itu sangat gampang" 

"okey ayo turun kita sudah sampai"

Daehwi, Baekhyun dan Chanyeol turun disebuah pemakaman.

"appa kami disini.. appa aku akan menemani appa disini aku akan sering berkunjung." Baekhyun mengusap batu besar dengan marga "Lee".

"hai appa maafkan meorangtungie'mu ini appa bogosipeo.. appa tau aku sakit? aku meninggalkan eomma sendirian di korea mian appa..
hiks hiks aku menyakitin banyak orang hiks..

appa jika aku bisa aku ingin disamping appa"

Plak!..

"apa yang kau katakan?!"

Baekhyun memukul Daehwi hingga jatuh.

dia tidak senang jika adiknya ini mulai mengada ngada.

"sayang.. sudah cukup" Chanyeol menghentikan Baekhyun.

Wake Me Up?✔Where stories live. Discover now