Chapter 4

7K 592 205
                                    

THE PAYBACK

Naruto©Masashi Kishimoto

Story©Ivyluppin

Warning : Yaoi, BL, Rape, Dirty talk, AU, OOC, and many kinda...

Main pair : Sasunaru & Gaanaru

.

"When we first met, i had no idea you would be so important to me."

.

Chapter 4

.

Ada saat dimana apartemen sepi itu yang biasanya terlihat 2 sampai 3 kali lebih luas terasa penuh hanya karena Gaara mengajak pemuda bernama Naruto masuk ke dalamnya. Dan setiap kali Naruto pergi ke sana, pemuda itu akan duduk dekat jendela dan berkata bahwa dia menyukai pemandangan dari gedung pencakar langit tempatnya berada.

Di akhir minggu ini Gaara mengajak Naruto ke apartemennya, ini kali ke tiga, dan sebelumnya dia pasti melewati –sedikit- perang sengit dengan Kyuubi meski begitu kakak Naruto pada akhirnya mengijinkan setiap kali Gaara meminta ijin padanya. Akhir pekan yang damai dengan Gaara yang sibuk di dapur memasakkan makanan Belgia, pria itu pernah tinggal di sana selama 2 tahun dan Naruto menantangnya untuk memasak. Dan dihari ini Gaara menerima tantangannya.

"Raxeira.." kata Gaara yang berdiri dua meter darinya dengan membawa sepiring kecil waffle yang dibuatnya dengan banyak krim kocok dan potongan strawberry di atasnya, Gaara memandangnya dengan senyuman "...line drawn by the sunlight on the floor as it filters through the window, itu disebut raxeira dan kau berada di tengahnya. Terlihat seperti semua sinar itu tumpah ke tubuhmu." Dan Naruto baru mengerti sekarang, dia menyadari dia memang berada di tengah sesuatu yang disebut Gaara sebagai raxeira.

"Aku mencium bau daging." Celetuk Naruto.

Pria itu terkekeh dan mengambil duduk di samping Naruto "Yang kau cium adalah Boudin Blanc. Aku memasak untuk makan malam kita nanti." Gaara memberikan piring kecil waffle itu pada Naruto.

Naruto mencobanya dan merona karena rasa enak yang belum pernah dia rasakan menyentuh lidahnya. Dia melahapnya dengan semangat dan Gaara tak luput melihat bagaimana Naruto menikmati waffle-nya. Gaara menggunakan ibu jarinya untuk membersihkan krim di sudut bibir Naruto dan Naruto berhenti mengunyah, menatap Gaara dengan kedua mata bulatnya yang cemerlang, lalu dia menelan semua waffle dalam mulutnya langsung. Merona ketika Gaara memakan krim tersebut.

"Kupikir karena kau memiliki keluarga di sini kau akan sering pulang. Tapi kenapa memilih tinggal di apartemen?" Tanya Naruto melanjutkan percakapan mereka dua jam yang lalu.

"I live in a flat, I've everything that I need at anytime, why choose an empty house?" ujar Gaara, ia melihat Naruto diam saja, matanya merenung melihat langit. Memikirkan sesuatu mungkin tentang kata-katanya atau sesuatu yang lain. Mereka duduk dalam diam untuk sesaat dan Gaara memikirkan sesuatu yang lain.

Pria jade itu lalu duduk menghadapnya, mengambil waffle dari tangannya lalu mendorong tubuh kurus itu ke lantai kayu. Hangatnya sinar matahari senja seperti tumpah ke tubuh mereka berdua. Gaara berada di atas tubuhnya dengan ke dua lengannya yang kokoh di samping kepalanya. Wajahnya yang tampan seperti diliputi sinar matahari.

" I want to sleep with you.." Ujar Gaara, wajahnya serius dengan rahangnya yang tegas. Naruto membelalak, jantungnya memompa cepat "...I-I don't mean have sex. I mean sleep...together. Under my blankets. In my bed. With your hand on my chest and my arm around you. With the on-AC, so it's chilly and we've to cuddle closer. Sleepy, blissfully happy, silence."

The PaybackWhere stories live. Discover now