Chapter 9

2.6K 267 55
                                    

9 pm waktu setempat

(Tempat Sasuke dan Gaara)

Sasuke baru saja keluar dari kamar mandi ketika Gaara dengan wajah serius menatapnya seolah menagih janji. Sasuke mendengus, dia tidak terlalu suka calon arah obrolan ini. Melihat wajah Gaara yang menyelidik seperti itu membuatnya muak, dia tidak suka menjelaskan, dia tidak suka Gaara ikut campur banyak hal. Yang laki-laki itu butuhkan hanya Naruto dan asalkan Naruto kembali didapatkan maka pria itu akan lega. Andai bisa semudah itu mengatur Gaara. Dan andai pula bisa semudah itu melepaskan keinginanya tentang Naruto.

"Kupikir ada hal yang harus kau jelaskan padaku, Uchiha." Ujar Gaara, matanya mengikuti gerakan Sasuke hingga Sasuke duduk dan memandang wajahnya malas "Jadi katakan padaku. Kau serius jika Itachi adalah dalang dari semua ini? Maksudku dia benar-benar orang yang menculik Naruto?"

"Ya. Tidak ada untungnya aku berbohong padamu atau memfitnah kakakku sendiri." Ada kerutan dalam kening Gaara, seolah pria itu masih mengharapkan hal lain semacam Itachi sebenarnya khilaf atau Itachi dikendalikan orang lain. Nyatanya Gaara hanya membangun delusinya saja.

"Kenapa Itachi menunggu 10 tahun jika ingin membalas dendam padaku?" ia kembali bertanya.

Sasuke memandang Gaara, menekan beberapa dial nomor dan menunggu. Gaara ingin protes tapi Sasuke mendekatkan jarinya pada bibirnya, memberi gerakan tutup mulut untuk Gaara.

"Senang kau menghubungiku kembali, Sasuke."

"Kau terdengar sehat-sehat saja, huh?" ujar Sasuke pada sambungan telephone itu.Gaara menebak-nebak dengan siapa Sasuke menelphone tapi dengan cepat dia mengerti jika yang berada di seberang adalah Itachi Uchiha.

"Like you heard. Anyway, selamat datang kembali di California, Kau akan mengunjungi ibu?"

"Tentu, aku akan mengunjungi ibu nanti, kuharap dia baik."Gaara memutar mata mengenai obrolan kakak beradik itu.

"Jadi, sesuatu menganggu pikiranmu?"

"Ya, kembalikan Naruto! Dia milikku." Sasuke menoleh ke arah Gaara ketika pria itu berteriak 'Fuck ya'

Suara tawa Itachi terdengar "Bajingan itu posesif rupanya, ngomong-ngomong romansa segitiga kalian membuat perutku geli. Kau tahu kau baru saja menempatkan dirimu dalam masalah, Sasuke."

"Aku ingin menawarkan kesepakatan padamu."

"Lagi? Oh terakhir kali kau bahkan tidak bisa menjaga janjimu."

"Ini yang terakhir kali."

"Kau tahu Sasuke, aku tidak mengharapkan salah satu dari kita mati."Ujar Itachi dengan suara serius.

"Aku juga, ibu akan menangis jika dia kehilanganmu. Dan ayah juga akan menjerit dikuburnya jika kau mati konyol dalam perang saudara semacam ini."

"Aku tidak ingin memulai perang apapun denganmu. Aku hanya ingin nyawa Sabaku."

"Dan yang demikian itu merepotkanku."

Itachi tertawa "Kau tahu, aku punya berita menyenangkan untukmu.Naruto-mu ini memanggil namamu sambil menangis putus asa. Coba kutebak, kau pernah tidur dengannya? Pasti dia begitu menyukaimu hingga dalam pelukan laki-laki lain dia masih meneriakkan namamu."

Mata Sasuke menajam "Brengsek kau, jauhkan tanganmu darinya."

Itachi kembali tertawa dan suara tawa itu penuh ejekan "Kau tahu, dia memang nikmat."

Dengan menahan amarahnya Sasuke berkata "Kita bertemu besok di Supreme Crush pukul 10 pagi. Bawa dia dan akan kubawa Sabaku untukmu. Aku tidak main-main jika aku bilang akan menghabisimu."

The Paybackजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें