Bab 32 Selimut tetangga!

17.6K 1.8K 44
                                    

"Selamat pagi untuk kamu yang selalu ada di hatiku"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Selamat pagi untuk kamu yang selalu ada di hatiku"

Melati tersenyum sendiri membaca pesan yang di kirimkan ke whatsappnya. Vino sudah  satu minggu ini ada tugas ke luar kota. Dan membuat Melati kembali menginap di rumah kontrakannya.

Dia tahu kesibukan Vino sehingga tidak berani mengganggunya. Tapi tiap kali bangun pagi, Melati pasti di sambut dengan ucapan selamat pagi dari Vino.
Hanya saja sejak dua hari yang lalu Vino susah di hubungi. Melati masih menatap pesan Vino terakhir pagi kemarin.

Ingin rasanya tenang, tapi dia tetap tidak bisa tenang. Bagaimanapun, Vino sekarang sudah menjadi suaminya. Belahan jiwanya. Jadi dia merasa malu saat rasa cemburu tiba-tiba menelisik hatinya.

"Woi Mbak Mel. Kenapa bengong kayak gitu. Kangen ama Mas Vino? Ehm liatin aku aja sama kan?"

Melati langsung menurunkan ponsel yang sedang di pegangnya itu. Lalu kini menatap Igo yang sudah berdiri di depannya dan menyeringai lebar. Dia memang sedang duduk di teras depan. Pulang dari tk, dia malas untuk masuk ke dalam rumah. Sepi. Tidak ada Vino yang mengganggunya.

"Jangan ngomong kayak gitu. Aku udah istri orang Go."

Dan Melati bisa melihat raut wajah kecewa dari Igo. Pria itu tetap saja memepetnya kalau Vino tidak ada.

"Aku kan penjaga Mbak Melati. Pas kayak gini gak ada Mas Vino coba, siapa yang bakalan jagain mbak? Apalagi aku lihat setelah pernikahan Mbak Mel selama satu bulan ini kayaknya Mbak Mel lagi hamil deh."

Celetukan Igo membuat Melati membelalak terkejut dan menunduk untuk menatap perutnya. Lalu kembali lagi ke arah Igo yang kini sudah duduk di kursi yang ada di depannya. Pria itu menatapnya dengan tenang.

"Sok tahu kamu. Aku masih..."

Melati langsung mengatupkan bibirnya lagi. Dia teringat harusnya sudah mendapatkan periode bulanannya. Harusnya.

"Astaga Go. Ini tanggal berapa sih?"

Melati menatap panik kepada Igo. Pria itu malah bersedekap dan bersiul pelan. Membuat Melati langsung mengambil ponsel yang tadi dia letakkan di atas meja. Mengotak atik kalender yang ada di ponsel. Lalu menghitungnya.

"Astaga."

Melati kembali berteriak membuat Igo kini berjenggit dan menutup telinganya.

"Mbak dih gak usah teriak-teriak kali."

Melati langsung menyentuh perutnya.

"Eh Go. Pantes aku akhir-akhir ini cepet capek. Jangan-jangan aku emang hamil ya?"

Melati menatap Igo yang kini mengangkat bahu dengan santai. Lalu membenarkan topi yang di pakainya.

"Entahlah. Kan bukan aku yang ngehamilin Mbak Mel."

Melati kembali memberengut dan menendang kaki Igo yang terjulur di depannya. Pria itu meringis dan tertawa lagi

"Telpon Mas Vin sana. Bilang, Kumbang junior udah mulai terbentuk nih."

seputih MelatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang