#7 - Akhirnya Aku Sadar Aku INDIGO

5.7K 382 29
                                    


Mari lanjutkan ceritanya, setelah terpotong selingan perkenalan di tengah cerita dan basa-basi author.


********

Jadi? Aku bisa melihat 'mereka' ? Kenapa bisa?..

Semakin aku menyadari bahwa aku bisa melihat 'mereka' dan semakin aku sadar bahwa yang aku lihat adalah "hantu", dari situlah aku mulai takut pada 'mereka'. Telat takut? Memang.

Takut.

Ketakutan.

Penakut.

Itulah aku saat pertama kali aku sadar.

Bagaimana tidak, setiap kali aku sadar aku benar-benar bisa merasakan kehadiran 'mereka', saat itulah 'mereka' menampakkan wujudnya. Sering sekali hal itu terjadi di sekolahku yg memiliki 90% bangunan Belanda. Tidak hanya satu, tapi dua atau lebih. Bukan yg berwujud baik, tapi justru wujud wujud yg menyeramkan yg sering bermunculan.
Siapa yg tidak stress dengan itu??

Ditambah lagi, aku ingat kejadian-kejadian dimana aku melihat 'mereka' sejak kecil. Aku malah ketakutan mengingat semua hal itu. Aku takut mereka menghampiriku sekarang, disaat aku telah sadar bahwa 'mereka' adalah 'hantu'. Aku takut 'mereka' semua datang malam ini untuk membenarkannya. Om sumur, gadis kolong kasur, gadis musholla, gadis yg telah membuat temanku kesurupan, makhluk berbulu di perkemahan, banyak sekali. Bagaimana ini?

Sejak itu, aku malas untuk pergi ke kantin. Aku tidak mau pulang sore. Aku ingin cepat pulang. Ingin bersembunyi di dalam kamarku. Aku takut Ibuuu.

Tapi.. Aku juga tidak bisa bersikap penakut seperti ini. Aku tidak mau dianggap aneh oleh teman-teman. Aku tetap diam soal hal ini. Aku tidak mau dijauhi karna aku bisa melihat 'hantu'.

****

Keinginan untuk pulang lebih cepat ternyata gagal. Kadang, aku masih sibuk kumpul osis.

Saat itu sore hari, temanku memintaku untuk mengantarkannya ke wc. Aku tidak bisa menolaknya, karna sejujurnya, aku juga ingin ke toilet.

: Temanku lebih dulu masuk ke dalam toilet. Aku menunggunya diluar. Aku biasa menggunakan toilet nomer 1 atau 2. Dan itu ada diujung, dekat dengan ruang kesenian. Tapi saat itu, toilet 1 sedang rusak pintunya. Jadi hanya ada toilet 2.

Zahra : Nay, tunggu yaaaa.
Aku : siaapp

Aku diam menghadapkan wajahku ke depan pintu menunggu temanku keluar.  Tapi, rasanya sore ini ada yg aneh. Sepertinya, sedang ada yg memperhatikanku. Ku balikkan badanku.

TADAAAAA!!!!!!

Di seberang sana, kulihat sosok bapak-bapak seperti seorang kuli bangunan yg sedang memukul-mukul kayu dan triplek. Iya, di seberang wc sana memang banyak tumpukan sisa-sisa triplek dan kayu. Dia fokus memalu kayu-kayu itu.

Kulihat di pohon seberang kiriku. "HAI"
sesosok wanita berbaju merah dan rambut kusut sedang diam di atas pohon. Dia tersenyum kepadaku, tapi gigi-giginya sungguh mengerikan.

Kupalingkan pandanganku. Kulihat ke samping kananku. Itu adalah ruang kesenian yg terkunci rapat. Ada yg aneh. Perlahan kulihat kebagian jendela ventilasi diatas.

TADA!!!!!!!!

Sepasang mata besar sedang menatapku dari sana. Dia besar. Matanya merah. Menatap tajam ke arahku. Kusimpulkan bahwa dia adalah sosok 'genderuwo'. Mungkinkah dia penunggu gong? Karena diruang kesenian hanya ada seperangkat alat musik gamelan yg menurutku keramat.

Aku : Raaa!!!  Aku duluan yaaaaa
Zahra : Bentar !!! Ini udah.

Zahra keluar, aku menunduk. Aku sebenarnya kebelet pipis. Tapi, di dalam toilet, aku melihat sosok perempuan mengerikan.

Indigo Crystal 1जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें