Indigo Crystal 1

Selingan - Aku, Keluargaku, dan Temanku

Sebelum bercerita lebih dalam. Akan ku ceritakan bagaimana keluargaku. Diantara mereka semua, tidak ada yg memiliki kemampuan indigo. Hanya aku sajalah yg sejak lahir di anugrahi kemampuan seperti ini. Keluargaku. Tidak tahu menahu dan tidak begitu paham soal hal-hal mistis seperti "mereka".

Lalu, bagaimana jadinya? Bagaimana cara mereka semua memahami aku yg indigo?

*******

Ini adalah aku, Nayshi Atmaja. Aku berkacamata, aku ini pendiam, tapi kadang-kadang bisa cerewet juga dan sedikit melawak. Aku ini dingin dan cuek. Orang yg belum mengenalku akan menganggap bahwa aku ini jutek atau judes. Padahal, jika sudah kenal, hmmmm.. Sama saja sepertinya, cuek dan dingin, juga misterius 😃
(Engga ko enggaa.. Aku biasa aja ko 😊)

Ini adalah ayahku. Ia seorang abdi negara. Ia selalu tegas kepada anak-anaknya, tetapi tidak galak dan tidak memanjakan. Sesibuk apapun dirinya, selalu ia sempatkan untuk memprioritaskan keluarga. Terutama menjaga dan melindungi anak-anaknya jika berada di luar rumah. Tak jarang, kemana-mana aku selalu diantar dan dijemput oleh ayahku. Pokonya, lebih so sweet dibandingin pacar. Ayahku ini adalah yg paling rajin, rapih dan bersih. Jika kalian melihat rumahku dengan kondisi rapih, dan kreatif banyak hiasan aneh-aneh di dinding dari barang bekas. Itu adalah kerjaan ayahku. Dan juga, ia lebih jago dalam mencuci, bersih-bersih rumah, menjahit, masakan saja lebih enak ayahku dibandingkan aku, pokonya segala bisa. Sedihnya itu, kalau ada barang yg rusak, susah buat beli baru. Soalnya, bimsalabim dioprek sama ayah, nanti barangnya idup lagi. Udah macem memiliki 9 nyawa tu barang. Kenapa bisa? Bukan karna pendidikan militer yg ia dapatkan. Melainkan karna sejak umur 3 tahun, ayahku sudah harus hidup mandiri. Mandiri tanpa seorang ibu. Bahkan wajah ibunya pun ayahku tidak tahu :'). Ayahku ini terlihat pendiam dan galak. Tapi sebenarnya, ia sangat baik kepada siapapun dan ia sangat suka bercanda alias ngelawak.

Ini adalah ibuku. Ibuku adalah seorang ibu rumah tangga yg memiliki tugas paling berat di rumah ini. Bagaimana tidak, jika dibandingkan semua anggota keluarga dirumah ini. Ibu lah yg paling banyak memiliki tugas. Mulai dari menyiapkan makan, membereskan rumah, mendidik anak, mengajari kami, belum lagi jika diantara kami mengeluh dan bercerita panjang lebar soal masalah kami diluar sana. Ibulah yg paling banyak berpikir. Bagaimana memberikan saran, menenangkan, menghibur, mengajari, dan masih banyak lagi tugas seorang ibu. Jadi, kunci ketentraman di rumah kami ada pada seorang Ibu. Ibuku ini sangat baik, ia selalu tidak tegaan kepada orang lain. Ibuku bukan lulusan sarjana atau diploma. Hanya SMA, bahkan untuk sekolah SMA pun ibuku kesulitan, harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan. Tapi, ibuku ini cerdas. Banyak sekali pelajaran yg diberikan dari ibuku. Bukan soal pengetahuan, tapi wawasan, dan juga ilmu agama yg terpenting. Kekurangannya adalah Ibuku selalu menganggap semua orang itu baik. Sampai suatu hari ibu pun pernah ditipu (atau sering?), dan baru sadar dan percaya deh kalau dia itu berbohong.

Ini kakakku. Panggil saja Gita. Ia sangaaaatttttt cerewet. Kami menyebutnya 'kompor meledug'. Iya. Karna saat diantara kami ada yg sedang bercerita, dia lah yg paling heboh, banyak bicara, tapi tidak memberikan saran :(. Usianya beda 4 tahun denganku. Saat ini ia berusia 23 tahun dan sudah menikah. Disebelahnya itu adalah suaminya. Ia seorang pegawai bank swasta. Meskipun sudah menikah dan sibuk bekerja, tetapi aku masih sangat dekat dengannya dan selalu curhat setiap pagi-malam. Dia juga orang yg paling cerewet yg menceritakan pengalamannya, menceritakan karakter teman-temannya di dunia sekolah, perkuliahan, dan dunia kerja. Agar apa? Agar setiap pengalamannya bisa kuambil pelajaran dan aku bisa lebih siap menghadapi kemungkinan yg terjadi di dunia perkuliahan ataupun kerja nantinya.

Ini adikku. Sebut saja Nanda. Usianya berbeda 6 tahun denganku. Dirumah, aku dan dia layaknya "tom and jerry". Tapi, ributnya kami bukan serius ko, hanya candaan belaka. Sekedar meramaikan rumah. Dia ini seperti angin ribut, kadang selalu membuat rumah menjadi gaduh dan membuat anggota keluarga ngomel-ngomel. Tapi, dia ini anak yg super cuek. Tomboy. Yaa.. Begitulah. Di balik kecuekannya itu, tak disangka kalau ternyata dia lebih cerdas dibanding kakak-kakaknya :)

Dan ini, perkenalkan, anggota keluarga baru kami. Aku biasa memanggilnya "neneng", tapi saat ini dia ingin dipanggil "caca", entah apa alasannya. Ia suka sekali menyanyi, dan mengikuti segala aktivitasku. Sudah seperti kembaran. Rambutnya panjang dan rapi seperti dari salon. Saat aku menulis cerita ini, dia ingin sekali diceritakan mulai dari kecil sampai sekarang seumuran denganku. Juga, ingin fotonya ikut dimasukkan disini :(
Baiklah, ini adalah fotoku waktu aku kecil. Tapi sudah aku edit layaknya hantu cilik. Kenapa aku? Iya, karna dia mirip denganku. Tapi dia lebih cantik.
- Tapi sayangnya, saat aku telah selesai mengedit foto ini dia malah bilang "Ih, kok foto punya aku jadi seperti hantu sih" - (abaikansaja)

Yaa.. Inilah kami.
Keluarga yang akan aku ceritakan. Kami bukan orang kota, kami hanyalah asli orang kampung yg sedang merantau. Kenapa aku harus mengenalkan keluargaku pada kalian? Apa pentingnya? Bagiku, mereka sangat penting di hidupku. Mereka adalah orang-orang yang selalu menguatkan aku ketika aku sudah mulai lelah, hampir putus asa, dan stress karna kemampuan indigoku ini. (termasuk temanku itu "neneng")

Mari kuceritakan kisahnyaa...
Kisah keseruanku dalam menghadapi hal-hal mistis. Juga, bagaimana cara keluargaku menyikapi "mereka", yg padahal keluargaku sendiri tidak pernah melihatnya.

( mohon untuk tidak mengambil gambarnya ya 😉 terimakasih hihi)