Part 33 | Reinand

5.3K 222 10
                                    

Hai... happy reading

Baru saja sampai di Pantai Pandawa, Nino dan Adri sudah langsung ngacir menuju sebuah toko.

Alih-alih membeli souvenir, ternyata mereka hanya modus untuk mendekati dua orang cewek cantik.

"Eh, si Nino sama Adri kemana Nand?" tanya Zean.

"Itu mereka, biasa mau gombalin cewek. Kita lihat aja berhasil nggak dia, palingan juga ditinggal lari sama tuh cewek." jawab Reinand, ia lalu terkekeh.

Nino dan Adri lalu berpura-pura untuk memilih sovenir. Perlahan ia mulai mendekat ke cewek tersebut.

"Hai, mau beli dream catcher juga?" tanya Nino kepada perempuan berambut pirang tersebut.

Perempuan itu tersenyum lalu hanya menjawab, "iya."

"Ohh gitu," Nino lalu mengangguk. "Emang beneran ya kalau dream catcher itu bisa menangkal mimpi buruk?" tanyanya kemudian.

Perempuan itu mengedikkan bahunya, "katanya sih, tapi kan mitos."

"Mitosnya apa sih?"

"Ya itu, bisa menangkal mimpi buruk, jadinya mimpi indah terus. Mungkin."

Nino manggut-manggut. "Tapi kalo aku nggak perlu beli dream catcher buat nangkal mimpi buruk, kamu mau tau nggak apa yang aku perluin?"

"Apa?"

"Aku cuma butuh kamu. Kalo aku sama kamu pasti aku selalu mimpi indah." gombal Nino, ia lalu tersenyum menampilkan sederetan giginya yang rapih.

"Ah, bisa aja. Btw, situ wisatawan darimana ya?" tanya balik perempuan itu.

"Hmm...gue dari Jakarta. Lo sendiri?"

"Oo kalo gue dari Tangerang."

"Wah deketan dong ya. Oh ya kenalin, gue Nino, nama elo?" ucap Nino sembari menyodorkan tangannya.

"Gue Elisa."

"Oh iya boleh minta kontak lo?"

Elisa mengangguk, ia lalu memberikan kontaknya kepada Nino. Nino pun juga memberikan kontaknya kepada dia.

"Elo masih SMA?" tanya Elisa.

"Iya, lo sendiri?"

"Gue kuliah, baru masuk sih. Oh iya, gue kesana dulu ya."

Sementara itu, Adri mendekati cewek yang satunya lagi. Ia berjalan perlahan menuju cewek itu, Nino pun mengamati pergerakan Adri.

"Hai," sapa Adri kepada cewek berkulit sawo matang tersebut.

Perempuan itu pun hanya mengerutkan dahinya.

"Boleh kenalan?"

"Siapa ya?" tanya cewek itu heran.

"Gue Adri, dan nama lo?" Adri lalu mengulurkan tangannya.

"Aku Mitha," jawab cewek itu tanpa membalas uluran tangan Adri.

Reinand & Reina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang