Part 27 | Reinand

5.6K 285 14
                                    

Happy reading guys 😀

Reina menstarter motor maticnya. Setelah ia memakai helm kesayangannya, ia melajukan motornya menuju sebuah supermarket yang terletak di luar area perumahannya.

Ia tadi disuruh oleh Mamanya untuk membeli perlengkapan mandi dan bahan untuk memasak. Karena sore nanti, rencanya sepupunya yang dari Bogor akan datang bersama dengan keluarganya.

Reina juga sudah mencatat apa saja yang disuruh beli oleh Mamanya. Padahal ia hari ini ingin bangun siang, tapi pagi-pagi Mamanya sudah membangunkannya untuk membereskan rumah serta untuk belanja.

Lampu lalu lintas menunjukkan warna merah. Reina pun lalu berhenti. Ia mendengus, karena ia harus berhenti dalam waktu seratus dua puluh detik.

"Pagi-pagi udah rame aja." gumam Reina sembari melihat ke sekitarnya yang sudah dipenuhi oleh mobil dan motor.

Ia lalu menoleh ke kanan, ia melihat sebuah motor matic berwarna hitam yang tidak asing baginya. Ia terus nengamati motor itu dan orang yang mengendarainya. Itu seperti...Reinand? Dengan seorang perempuan?

"Bodo ah." Reina lalu tancap gas kembali karena lampu sudah menunjukkan warna hijau.

Tak jauh dari lampu lalu lintas tadi, ia lalu belok ke kiri dan sampailah ia di sebuah supermarket.

Ia lalu masuk, dan langsung mencari apa saja yang di pesan oleh Mamanya.

Ia mulai mengambil sabun mandi cair, shampo, pasta gigi, dan masker.

Ia lalu mengeluarkan catatan Mamanya. Reina lalu belok ke arah kios daging. Ia memilih daging ayam tanpa tulang dan daging sapi khas.

"Apalagi ya yang kurang?" Reina kembali membaca catatannya. "Susu, jagung, keju, sama snack." kata Reina yang langsung berjalan menuju tempat yang dimaksud.

Setelah ia rasa semua barangnya sudah terkumpul di dalam keranjang belanjanya, ia lalu menuju ke kasir untuk membayar semuanya.

Reina lalu keluar dengan dua buah kantong plastik berukuran sedang, belum sampai di parkiran, tiba-tiba ada yang menabraknya dari samping. Dan hampir saja barang bawaan Reina terjatuh.

"Eh,, maaf mbak." ucap cewek yang menabraknya itu. "Ini kunci motor mbak." cewek itu lalu menyerahkan kunci Reina yang terjatuh.

"Makasih,"

"Nggak papa kan? Ada barang yang jatuh lagi nggak mbak?"

Reina menggeleng. "Nggak ada kok."

Cewek itu lalu tersenyum, "ya udah deh mbak, sekali lagi maaf ya," Reina mengangguk. "Saya duluan ya, udah ditunggu sama pacar saya." Cewek itu lalu berlalu setelah mengucapkan itu.

Mata Reina lalu mengikuti kemana arah cewek itu berjalan, cewek itu lalu masuk ke dalam sebuah mobil hitam.

"Kok nggak asing lagi ya mobilnya?" gumam Reina, ia lalu berjalan sedikit untuk melihat plat mobil tersebut.

"Lah? Kok plat nomornya sama kaya punya Elang ya? Ih..sama persis lagi." kata Reina sembari terus menatap mobil itu yang masih diam di tempat.

Reina terus mengamati mobil itu hingga mobil itu berjalan dan perlahan menghilang. Ia pun lalu kembali ke motornya, "tapi kok sama persis ya? Hmm..mungkin kebetulan kali ya? Kan banyak tuh orang pasang plat gadungan." dengusnya. Ia lalu kembali mengendarai motornya kembali ke rumah.

🍀🍀🍀

"Masih lama lo cari novelnya?" tanya Reinand.

Reinand & Reina Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang