Extra Part (1)

10.2K 662 76
                                    

Malam ini terasa begitu sunyi. Hembusan angin malam juga menyeruak hingga menusuk kulit Hyera. Membuat ia harus mengenakan cardigan untuk mengurangi dingin.

Berkali kali ia menguap untuk menyelaraskan rasa kantuknya. Ini sudah larut malam, tetapi ia masih berada di ruang keluarga, dengan membaringkan tubuhnya diatas sofa. Ditemani dengan secangkir kopi beserta camilan yang kini sudah hampir tersisa bungkusnya saja.

Ia menekan beberapa kali nomor pada remot tv nya, mencari cari acara televisi yang seru menurutnya. Kini, tubuhnya sedikit menegang ketika menemukan sebuah film horor yang sedang diputar.

Cuaca malam hari ini yang tidak bisa diajak untuk berkompromi membuat suasana semakin mencengkam. Sesekali ia menutup mata karena tidak ingin melihat adegan yang harus mengejutkan dirinya yaitu mungkin dengan kemunculam sesosok berwajah menakutkan.

Kenapa belum pulang, sih. Ia menggerutu.

"AAAAAA" teriak Hyera.

Seketika ia bangun dari tidur terlentangnya menjadi duduk dengan bersidekap dengan kedua kakinya ia peluk erat.

Ia terlonjak kaget saat melihat penampakan yang tiba tiba muncul, berbaju putih kusutnya dengan rambut panjang tergerai didepan wajah. Ia masih bisa melihat bagaimana wajah hantu itu dengan bercucuran darah dan rusak.

Jantungnya kembali berhenti ketika ada sebuah tangan dengan mulus mendaratk di bahu kirinya. Sontak membuat Hyera berteriak kesetanan sampai sampai tubuhnya bergetar saking takutnya. Ia memejamkan matanya erat sesekali mengabsen nama nama binatang.

"Sumpah gue gak ganggu kok. Daritadi cuman duduk manis disini nungguin suami gue. Gak bermaksud gangguin." ucap Hyera takut.

Tangan yang masih menutup telinganya, kini turun mencari pasangannya dan kemudian saling mengaitkan didepan dadanya.

Tetapi ia mendengar suara cekikikan di belakang tubuhnya. Mungkin jika cekikikan tersebut terdengar nyaring itu akan menakutkan Hyera. Tapi kali ini cekikikan tersebut terdengar serak dan berat.

Saat Hyera berbalik, seseorang berperawakan tinggi dan berbahu lebar sedang tertawa yang tidak bersuara dengan memegangi perutnya. Hyera melongo dibuat kehadiran sosok itu.

"Kaget ya?" ujar laki laki itu.

"Gak lucu." sahut Hyera dengan raut marah.

Laki laki itu kemudian mendekat, merentangkan tangannya hendak memeluk istrinya. Hyera memberontak, tetapi jelas ia tidak bisa melepaskan.

"Bener bener gak lucu tau gak sih, Yah!"

"Jahil banget sih jadi orang, ini istrinya loh!" Lanjut Hyera.

"Iya maaf sayang."

"Kalo gak jahil, mungkin bukan chanyeol, ehehe." lanjut chanyeol.

--- Iya jadi Hyera istrinya chanyeol gaes---

"Belum tidur? Nungguin siapa? " tanya Chanyeol.

"Lagi nungguin Bang Udin yang jualan sate keliling di komplek." sarkas Hyera yang kemudian disambut tawa oleh Chanyeol.

"Uluh uluh, kamu romantis banget pake nungguin suaminya pulang kerja."

"Iyalah, emangnya situ gak ada romantis romantisnya?" ucap Hyera dengan nada menyindir dengan menaikkan salah satu alisnya.

Kemudian Chanyeol tertawa kembali, terdengar renyah dan adem di telinga Hyera.

"Ketawa mulu, kasian tuh ntar giginya kering."

Tiba tiba Chanyeol mendaratkan bibirnya pada bibir Hyera. Mengecupnya sekilas, lalu berkata "Aku mandi dulu."

Tetapi dengan gerakan cepat Hyera, ia berhasil menangkup wajah Chanyeol kemudian mempertemukan kembali sepasang bibir mereka. Lumayan lama, saat Hyera hendak melepaskan pagutan mereka, chanyeol malah memperdalam ciuman mereka.

Mereka berjalan menuju kamar mereka di lantai dua tanpa melepas pagutan mereka. Terdengar dorongan yang cukup keras atas bantingan pintu kamar sehingga menimbulkan suara gaduh.

Saat Chanyeol mengusap dagu Hyera, kemudian ia membuka bibir istrinya itu untuk semakin memperdalam ciuman mereka, tetapi tiba tiba terdengar suara tangisan bayi yang terdengar nyaring dan mendominasi ruang kamar tersebut.

"Bentar sayang, Ahra bangun." ucap Hyera sembari menuju ke kasurnya meninggalkan Chanyeol yang masih berdiam.

Shit. gumamnya.

🌷🌷🌷

Hai haii gimana nih? Hehehe dikomen yaa.

Kalo aku buat extra part bagian dua gimana?

Tapi kalo engga mau gak apa apa sih sampai sini aja, hehe.

Senior?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang