18

12.2K 1.3K 222
                                    

Line

tara: gue tunggu lo di gudang sekolah nanti
tara: pulang sekolah
tara: sendiri

Read

Bukannya gue takut karna gak bales, tapi gue gak mau banyak omong aja yang penting dateng kan?

Bel pulang sekolah udah bunyi. Bikin mood gue turun aja buat ketemu kakel songong. Saat gue mau keluar kelas, tiba tiba tangan gue ditahan sama sehun.

"Mau kemana kok buru buru?"

"Emm... g-gue mau ke toilet ehe"

"Yaudah gue tunggu di mobil ya"

"O-oh hun, lo nggak usah nungguin gue. Gue pulang sendiri aja."

"Lo kenapa sih dari kemarin kayanya ngehindar mulu?"

"Hah?"

"Lo pulang bareng gue."

"Hun... please"

"gak."

Percuma sih gue mohon" ke dia, dia itu orangnya keras kepala.

"Yaudah gue tunggu ya." dia senyum sambil ngacak rambut gue, astaga.

"Hmm."

Saat gue udah sampai di gudang, cuma suasana gelap yang gue rasain. Tapi, tiba tiba seseorang datang dan menghidupkan lampu yang semula gelap jadi terang. Dan satu hal yang bikin gue terkejut...

Disana ada Seulgi.

Ya, dia datang bersama tara dan juga teman temannya yang lain.

"Seulgi?"

Gue takut seulgi jadi korban antara masalah gue sama tara.

"Kenapa? Lo kaget ngeliat dia?" kali ini Tara berseru.

Tara melangkah maju kedepan, "Urusan kita belum selesai."

"Sebenernya ada apa kakak menyuruh saya kesini?"

Tara bergidik, "Lo masih tanya, ada apa ?

"Maaf kak, sebelumnya sudah saya je--"

"Lo itu siapa? Berani berani nya ngelawan gue?"

"Saya nggak ngelawan, saya cuma--"

Tiba tiba aja rambut gue ditarik, siapa lagi kalau sama tara. Gue nggak bisa apa apa, tangan gue dicekal sama kedua temannya. Jadi, gue cuma bisa ngerasain sakit tanpa bisa membela diri gue sendiri.

"Lo itu siapa sih? Cuma junior sok cantik yang bisanya cuma ngerusak hubungan orang lain."

"Lo gak tau kan gimana rasanya saat lo sayang sama seseorang, tiba tiba seseorang itu cuma menganggap lo angin berlalu karna ada orang lain yang berniat buat jadi pho diantara hubungan lo?"

"LO NGGAK PERNAH NGERASAIN KAN?"

"HA! JAWAB GUE!"

Saat tara berkata seperti itu, tarikan rambut gue bertambah keras, bikin kepala gue sedikit pusing.

Sesaat gue melihat Seulgi, dia hanya diam dan sedikit menyunggingkan senyumannya. Gue berharap, dia menolong gue.

Seulgi melangkah maju, membuat senyum bahagia gue terukir. Tapi, senyuman gue meluntur saat...

"Gi, kita mulai."

Tara mengendurkan tarikannya, dan seulgi melangkah maju. Dia memegang dagu gue, "sori ya."

Ia hanya tertawa renyah dan diikuti oleh tara dan temannya yang lain.

"Gi, buka bajunya." Ucap Tara sambil mengambil hp dari kantungnya.

Gue terkejut saat Tara berucap. APA? BAJU GUE MAU DIBUKA?

"Lepas!" Gue meronta agar mereka melepaskan gue.

Tetapi usaha gue belum berhasil, Seulgi udah mulai melucuti kancing seragam gue.

Gak. Gak. Ini gak mungkin.

Tara mengarahkan kameranya ke gue, persis seperti orang yang sedang mengambil video.

"Gy, jangan gy. Gue mohon."

Seulgi tidak menggubris perkataan gue. Ia malah terus melanjutkan kegiatannya membuka seragam gue.

Gue terus meronta dan meronta. Tapi tidak ada hasilnya. Tara hanya tertawa bahagia dan masih mengambil video serta diikuti tawa dari ketiga temannya, termasuk Seulgi.

Tanpa gue sadari, air mata gue akhirnya luruh. Gue gak bisa membendungnya lagi, melihat sikap seulgi yang sekarang ke gue ditambah video sialan itu. Gue nggak bisa apa apa selain terus meronta dan menangis.

Gue benci menangis.

Saat mereka udah puas buat gue nangis, akhirnya Tara mendekat.

"Ini pelajaran buat elo, kalau lo berani deketin pacar gue lagi, video ini bakal gue sebar ke sekolah, oh atau mungkin ke youtube."

Seulgi berucap, "Gue mau nambahin. Ternyata bener ya, lo itu ganjen. Pacar orang lo deketin, doi sahabat lo aja lo embat, pake ciuman segala lagi. Cih."

Gue hanya bisa tetap menangis dan menggeleng, meyakinkan bahwa tuduhan itu tidak benar.

Ternyata perasaan gue salah, bukan seulgi yang jadi korban antara masalah gue dan tara, tapi gue yang jadi korban antara seulgi dan tara.

Saat kedua teman Tara melepaskan cekalannya ditangan gue, gue langsung menghambur keluar gudang dan memeluk tubuhku seraya menutupi seragam yang sudah terbuka tanpa bisa mengancingkannya.

Melihat mobil sehun masih diparkiran sekolah, gue langsung melangkah masuk kedalam mobilnya.

Tatapan terkejut dan bertanya terukir diwajah sehun.

"Ra, lo kenapa?" Tanpa bisa gue menjawab, gue langsung memeluk Sehun dan lagi lagi gue menangis.

•••

Note: #chara atau #sera? Jawab yaa;))

#chara: chanyeol hyera
#sera: sehun hyera

Tq.

Senior?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang