Baru saja mereka ber empat bangun dan akan pergi ke kantin untuk mengisi perut, suara periwitan sudah mengekakan telinga mereka.

"Hei kalian ber empat, mau kemana kalian?" Tanya Pak Tomo sambil bertolak pinggang.

"Kantin pak" jawab Tyan santai.

"Siapa yang menyuruh kalian ke kantin? Cepat berbaris di samping barisan kelas sebelas!"

"Lah kan Pak Agum gak masuk pak"

Tyan bego, guru ajaib kayak gini malah disautin terus. batin Dhika.

"Tak ada alasan. Walaupun Pak agum tidak masuk tetapi beliau menitipkan kalian pada saya. Jadi olahraga kali ini kelas dua belas ips dan sebelas ips akan saya gabung"

Akhirnya Dhika dan yang lainnya ikut berbaris bersama teman sekelasnya.

"Eh itu kamu yang tadi mau ke kantin. Kenapa itu kamu masih pakai seragam putih abu - abu?"
"Nah ini juga perempuan bandelnya. Siapa nama kamu?" Pak Tomo menunjuk Dara yang sudah pasrah akan dihukum.

"Dara, pak".

"Kamu yang cowok, siapa namamu?"

"Dikha".

"Nah karena kalian sudah melanggar aturan. Dara dan Dikha silahkan kalian lari keliling lapangan 10 putaran! Cepat!" Dara tak berkomentar, ia langsung berlari mengelilingi lapangan menggunakan seragam putih dan rok abu - abunya.
Dikha membalap langkah Dara, kini Dikha sudah berlari jauh di depan Dara.

             Dua menit berlalu. 2 putaran lagi Dikha dapat menyelesaikan hukumannya. Namun tiba - tiba kepalanya terasa pusing, seakan ada puluhan batu bata menimpa kepalanya, berat. Dikha masih memaksakan kaki nya untuk terus berlari walaupun pandangannya terasa goyang.

              Dara memperhatikan Dikha dari belakang. Perempuan itu melihat perubahan Dikha. Tubuh Dikha terlihat membungkuk dengan tangan kanannya yang meremas rambutnya sendiri. Dara kira Laki - laki itu hanya ber akting agar Pak Tomo iba dan memberhentikan hukumannya. Saat Dara berhasil menyamai langkah kaki nya dengan Dikha, Dara melihat jelas laki - laki itu mengusap bawah hidungnya dan kini terdapat cairan kental berwarna merah di punggung tangan Dikha. tak salah lagi, Dhika sedang mimisan.

"Eh kak, lo sakit?" Dara mencoba menghadang tubuh Dikha agar Dikha berhenti berlari, namun yang dilakukan cowok itu menghindar dari Dara dan melanjutkan hukumannya.

"Kak, badan lo sempoyongan. Itu juga lo mimisan" Dikha menolehkan kepalanya dan matanya menatap Dara.

"Sstt, lanjutin aja hukuman lo".

"Kak tapi ntar kalo lo pingsan bikin ribet orang"

Dikha berhenti berlari dan memegang kedua pundak Dara.

"gapapa, udh biasa. Lo kayaknya khawatir bgt ya sama gue" setelah menggoda Dara dan menunjukkan senyum jahilnya, Dikha meninggalkan Dara dengan kondisi pipi merona.

"Jangan geer!" teriak Dara. Namun Dikha hanya melirik Dara sesaat sambil tetap menyunggingkan senyuman jahilnya.

_____

            Dikha meletakan buku - buku pelajarannya di kolong meja. Lelaki itu akan segera pergi ke kantin bersama ketiga temannya.

            Setelah duduk di salah satu meja kantin dan menunggu pesanannya datang, Dikha memainkan tusuk gigi yang disediakan di meja tersebut.

"Lo kenapa dik? Kayak mayat gitu muka lo" tanya Alfa.

"Iya, pas abis dihukum sama Pak Tomo langsung begini muka lo dik" ujar Tyan menyetujui apa yang dikatakan Alfa barusan.

"Ga biasanya Dikha kita lemah" kali ini Mika mengejek bercanda.

"Paansi lo pada. Emang muka gue begini, gue juga gak kenapa napa" Dikha mengelak perkataan teman - temannya.

"sensi dia".

                                                                                          ~~~

                    Dara, Aysila dan Dila baru saja memasuki kantin dan langsung berjalan ke stand yang menjual batagor dan siomay. Setelah menerima pesanannya, mereka bertiga langsung mencari meja yang masih kosong. Beruntung ada satu meja kosong yang berada di ujung kantin.

"Ay, Dil"

"Ape" jawab Aysila dan Dila bersamaan.

"Tau cowok yang tadi dihukum bareng gue?"

"Iya tau"

"Kenapa? Lo suka yaa?" Tanya Dila menggoda.

"itu cowok yang di mimpi gue" jawab Dara sambil terus menatap tubuh Dikha yang sedang duduk di meja kantin bersama ketiga temannya.

"Seriusan lo?"

"Iya serius"

"Tapi dia udh punya pacar ya Dar, tadi gue gak sengaja liat dia lagi gandengan tangan sama ceweknya" kata Aysila.

"Iya tau kok, gue jg liat" Dara kembali memakan siomay nya.

"Itu namanya Ka Anggi. Dia kayak tante - tante pas gua liat instagramnya. Dia juga panas gt pas liat pacarnya lari sama lo" kini Dila yang berbicara.

"ah bodoamat. Lagian cuma gara gara mimpi gua jadi serempong ini. Namanya juga bunga tidur yakan, suka gajelas" setelahnya Dara mengajak teman - temannya untuk menemani nya ke toilet sebelum kembali ke kelas.

Saat Dara hendak keluar dari kantin, dia melewati meja yang diduduki Dikha dan ketiga temannya. Dara meliriknya dan dara menangkap dari ekor mata ya bahwa Dikha juga meliriknya.

~~~

jangan lupa vote yaa;)

Dhika yang aslinya lagi di Jawa Tengah nih:v

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dhika yang aslinya lagi di Jawa Tengah nih:v

TraumeWhere stories live. Discover now