SPIN OFF - #4

770 166 3
                                    

In Author's Eyes...

"Bukankah, selama ini kita memang selalu berperang? Saling berusaha mengalahkan satu sama lain dengan cara apapun, membiarkan Outsiders hidup sebagai korban perang juga merupakan wujud peperangan yang belum selesai.

"Anggap saja, kalau benar-benar terjadi... maka perang itu pastilah bertujuan mengakhiri semua keegoisan dan kesombongan yang sudah manusia bangun selama bertahun-tahun dengan cara yang keliru."

Tak ada yang salah dari kalimat Mina sekarang, tapi tetap saja batin Sehun tidak merasa tenang. Tidak ada yang bisa Sehun harapankan sebagai akhir dari peperangan ini. Toh, dia sudah terlampau terbiasa hidup dengan cara modern yang dunia ini suguhkan.

Jadi, bagi Sehun peperangan tak akan jadi jalan keluar, untuk mengakhiri penderitaan maupun keegoisan manusia. Perang yang Sehun bayangkan justru hanya sekedar upaya dari Humanoid untuk mendapatkan kebebasan.

Kebebasan yang tidak akan diberikan oleh manusia dan pada akhirnya akan benar-benar merealisasikan perang tersebut. Bagaimana kalau nanti pada akhirnya manusia tetap saja kalah?

Bayangan Sehun tentang kehidupan manusia yang didominasi oleh robot-robot penuh kebebasan pun tak kalah mengerikannya. Bagaimana jika suatu hari Humanoid itu justru berbalik memperbudak manusia?

Ya, meskipun kemungkinannya begitu kecil karena toh, Humanoid itu bisa segalanya. Tapi tetap saja mau tak mau, kekhawatiran itu menyelip di antara benak Sehun yang berusaha menenangkan si pemilik tubuh.

Sehun sendiri memilih untuk tidak mengutarakan apapun pada Mina, karena tahu membicarakannya pada Mina pun tak akan berujung pada sebuah jawaban, yang ada dia justru akan lebih banyak berspekulasi tentang yang tidak-tidak.

"Kalau kau nanti bebas, artinya kita tidak akan bertemu lagi, ya." diam-diam kekhawatiran itu menyelinap menjadi sebuah tanya.

"Mengapa begitu? Aku masih bisa menemuimu, apapun yang terjadi. Kita sudah bersama selama belasan tahun, Sehun. Mengapa kau pikir aku akan meninggalkanmu?" pertanyaan Mina berhasil membungkam Sehun, menarik pria itu ke dalam kesadaran bahwa saat ini Humanoid yang diajaknya bicara belum berada dalam kesadaran yang sepenuhnya.

Apa yang akan gadis itu katakan nanti setelah mereka benar-benar bebas?

"Aku pikir, aku sudah tak punya hak untuk bergantung padamu lagi kalau hal itu terjadi. Kau tahu, aku tetap merasa bahwa semua ini salah. Kita tidak seharusnya ada di sini, dan kau tidak seharusnya memikirkan apa yang tidak menjadi masalahmu.

"Semua ini terasa begitu salah, Mina. Dan secara tidak masuk akal, kita justru terjebak dalam situasi paling mengerikan. Kemungkinan perang akan terjadi, lalu kau dan aku ada di sini. Kapan pun perang itu terjadi tidak berarti aku bisa menggantung keselamatanku padamu.

"Kalau dilogika, kita ini seharusnya saling bermusuhan. Kau adalah pihak lawan buatku, dan kerjasama kita sekarang ini pasti terlihat konyol. Mengapa kita sekarang ada di sini? Betapa kuatnya aku berpikir, aku tetap tidak sampai pada kesimpulan yang mengharuskan kita bertanggung jawab atas peperangan ini.

"Kalau memang harus ada perang, mengapa tidak kita biarkan saja? Toh, ada tidak adanya kita tidak akan berpengaruh pada sejarah dan tidak juga kita bisa mengubahnya. Takdirnya memang sudah seperti ini, kenapa kita repot-repot berusaha mengubah takdir?"

Kelakar Sehun sekarang membuat Mina terdiam. Tak pernah Mina dengar kalimat sarat akan rasa pesimis itu meluncur dari bibir Sehun, dan tidak juga Mina mengenal Sehun sebagai seorang yang dengan mudahnya menyerah.

Tapi jika Mina pikir lagi, perkataan Sehun tidak ada salahnya. Pria itu hanya sedang mempertanyakan tujuan mereka sekarang melakukan perjalanan tidak tentu arah dan tidak tahu tujuan.

One and Only [discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang