SPIN OFF - #1

1.4K 215 6
                                    

In Mina's Eyes...

"Mereka tidak mencarinya?"

Sebuah tanya mengudara dari bibir tipis seorang pemuda. Yang ditanyainya, adalah gadis berperawakan mungil yang tengah menyibukkan diri dengan teropong miliknya di tangan.

"Hmm, tidak sama sekali." si gadis menyahut, netranya masih memperhatikan siluet kegiatan di luar sana yang masuk ke dalam lubang teropongnya.

Melihat kesibukan tidak berarti si gadis, pemuda tersebut akhirnya menghela nafas panjang. Ia sandarkan tubuh di pilar kayu atap tempat mereka berdua sekarang berlindung sementara diperhatikannya kegiatan si gadis dalam diam.

"Sebenarnya, kau tahu kalau kau tidak butuh teropong itu untuk melihat bukan?" tanyanya kemudian membuat si gadis mengalihkan pandangan.

Dengan bibir mengerucut ia mengangguk pelan menyahuti pertanyaan pemuda tersebut. "Tapi aku lebih suka seperti ini, Sehun. Orang-orang pasti mengira aku adalah seorang manusia." well, jawaban si gadis sekarang terdengar masuk akal bagi pemuda itu.

"Aku tidak mengerti mengapa aku harus terlibat dengan petualangan konyolmu ini. Ugh, kapan terakhir kali aku melihat langit Edinburgh? Aku sangat rindu rumah, Mina." pemuda tersebut—Sehun—berucap.

Si gadis—Mina—mendesah pelan sebelum ia memutuskan untuk melupakan teropong miliknya untuk melanjutkan konversasi dengan Sehun.

"Aku tahu. Aku sudah memintamu untuk memilih, bukan? Bahkan sejak pertama kali kita bertemu, sudah kukatakan kalau beberapa tahun setelah pertemuan kita, aku akan—"

"—Kau harus memindahkan seorang Humanoid ke Seoul dan mengikuti kemana ia pergi, karena itu adalah command yang terpasang mati di dalam chipmu." Sehun memotong cepat, rupanya sudah kelewat hafal dengan perkataan Mina satu itu.

"Ya, benar. Kau saja masih ingat apa yang aku ucapkan." imbuh Mina.

Merasa kalah dalam perdebatan kecilnya dengan Mina, Sehun akhirnya menghela nafas panjang. Merasa heran juga mengapa enam bulan lalu ia setuju untuk mengikuti Mina ke Seoul—sementara ia punya kehidupan yang cukup layak di Edinburgh—dan akhirnya hidup luntang-lantung seperti ini.

"Kupikir kau akan mengikuti kemana ia pergi, tapi apa yang kau lakukan sekarang? Kita bahkan mengikuti kubu yang tidak jelas arahnya." gerutu Sehun.

Kali ini, Mina yang menghela nafas panjang.

"Aku tidak tahu, Sehun. Sebagai Servicer, kau tentu sudah tahu command apa yang ada padaku, bukan? Aku seorang Humophage, tapi aku masih mengikuti command. Tadinya, kupikir aku tidak akan merasa tertarik untuk mengikuti kemana Humanoid itu pergi. Tapi nyatanya, langkah yang diambilnya cukup menarik." Mina tersenyum kecil.

Ya, Sehun paham benar apa arti senyum itu.

"Jadi, itu alasanmu lebih memilih untuk mengikuti peneliti muda itu dibandingkan dengan Humanoid yang sudah kau awasi selama enam tahun terakhir?" tanya Sehun, dipandanginya Mina seolah menuntut sebuah jawaban.

"Ya. Peneliti muda itu terlihat mencurigakan."

Diam-diam, Sehun kembali berpikir. Sebagai seorang Servicer, ia seharusnya tidak tinggal diam saat melihat adanya Humanoid seperti Mina, atau bahkan saat melihat Humanoid lain yang sama seperti Mina.

Tapi apa yang sekarang terjadi? Sehun bahkan mempercayai Mina dan menganggap Humanoid wanita itu sebagai sahabat dekatnya. Well, Sehun memang tidak salah. Sejak berusia sembilan tahun ia sudah hidup sendirian. Keluarganya begitu sibuk dengan pekerjaan hingga Sehun sendiri memutuskan untuk bergabung dengan perekrutan Servicer muda saat usianya empat belas tahun.

One and Only [discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang