〰️ Kiss 〰️

1.8K 210 11
                                    

























"Appreciate what the other has made" -dey



























Irene tak akan pernah paham dengan isi kepala Sehun. Dengan tak tau malunya dia mengikuti dirinya kemanapun bagaikan anak ayam yang mengikuti induknya. Benar benar kemanapun.

Bahkan Irene dapat melihatnya dengan jelas bahwa orang-orang memperhartikan mereka dengan pandangan yang aneh. Untung saja si bodoh Sehun masih punya otak untuk tidak mengikutinya saat di luar gedung agensi mereka. Bisa panjang masalahnya.



- - -




"Yak! Berhenti mengikutiku, bodoh!"

"Tidak akan sayang"

"Sayang sayang bokongmu itu. Berhenti memanggilku seperti itu, menggelikan"

"Sayangggggg~"

"Demi Tuhan. Apa sih maumu hun?"



Sehun diam sejenak saat gadis mungil kesayangannya itu bertanya seperti itu kepadanya. Perlahan Ia membawa jari telunjuknya mengarah ke arah bibirnya.




"Poppo" jawabnya sok imut

"Kau gila?!"

"Ya, aku gila karenamu sayang"

"Menjijikan. Sudah sana kembali ke ruang latihanmu! Aku yakin Baekhyun sudah mengomel tak jelas karena kau tak ada disana"

"Tidak tidak. Aku baru saja selesai latihan sayang"

"Pulang sana ke dorm mu!" Suruh Irene

"Aku tidak mauuuu" rengeknya serambi memeluk tangan Irene

"Sehun! Kau gila ya?!"

"Iya. Kan sudah kubilang aku gila karenamu"

"Ya Tuhan. Sehun, kembali ke dorm mu sekarang sebelum aku tendang bokongmu seperti sebelum - sebelumnya."
"Kau tau kan bagaimana rasan—-hmmmpp!"





Ucapan Irene harus terpotong saat bibir milik laki - laki di depannya itu dengan tiba tiba menempel di bibirnya. Bukan hanya menempel Ia bahkan bergerak melumat bibir Irene.

Apa daya, Irene hanya dapat menikmati ciuman tersebut. Bila boleh jujur, Ia sebenarnya juga merindukan hal ini. Tapi ia masih punya gengsi. Masa iya, dia duluan yang mencium Sehun. Bisa bisa seminggu penuh ini Sehun akan mengejeknya dengan mengatakan bahwa Ia mesum.



"Berhenti mengomel sayang. Aku sudah dewasa dan jelas cukup, ah ani, sangat kuat dan berani hanya untuk pergi ke dorm tengah malam seperti ini"

Irene hanya diam mematung melihat Sehun berbicara.

"Ya! Lihatlah wajahmu! Kau seperti belum pernah kucium saja. Ahh apa perlu kuingatkan berapa kali kita berciuman, kapan dan dimana saja?"

"..."

"Ya Tuhan.. Kau mau menggodaku ya? lihatlah ekspresimu ituu"

"Aa-a-apa? Hah??" Irene seakan linglung



Cupp.

Cupp..

Cup..

Cup..

Cuppppp..


Bukan, itu bukan suara seseorang yang sedang menenangkan orang yang sedang menangis. Itu suara kecupan Sehun di bibir Irene.




"Ya!!! Dasar mesum!"

"Tapi kau suka kan?" Tanya Sehun dengan mimik wajah menyebalkan dan satu alisnya yang ia naikkan seakan menggoda gadis yang ada di depannya

"Siapa bilang?!"

"Ahh aku bisa lihat pipimu yang merona itu sayang"

"Tidak tidak" kata Irene sambil menutupi kedua pipinya tersebut

"Sudahlah, ayo aku antar pulang. Aku tau kau juga sudah selesai latihan"

Ucapan terakhir Sehun sebelum menarik lembut tangan Irene menuju ke basement, dimana ia memarkirkan mobil miliknya.




- end -











WKWKWKWKK
Mau tau rahasia ga?
Sebenernya ini salah satu ff yg udah pernah aku publish sebelumnya dan aku repost di sini supaya yaaa
Pingin aja gitu hehe

Jangan lupa vote dan comment yha ❤️❤️

S H O R T Where stories live. Discover now