Pegawai kasir menatap ku meminta persetujuan, aku menggeleng tetap meminta melanjutkan transaksi dengan kartu debit ku

" mba... SINI IN KARTU NYA , ribet deh..." celetuk Nay kali ini terlihat emosi membuat sang pegawai langsung pucat pasih

" ga ribet mba, tinggal masuk in pin saja..."

Aku menarik chip lalu menekan pin kartu ku tapi Nay langsung menarik nya dengan sedikit kasar

" Nay !"

" bapak !!"

" jadi pakai cash atau..."

" kartu saja mba, istri saya lagi marah... cepat mba. Anak anak kami sudah menunggu" pinta ku membekap mulut nay yang siap ngomel sambil menunjuk ke tiga itik yang sedang asik bercanda tak jauh dari kami

Pegawai kasir mengangguk melakukan transaksi sesuai yang ku pinta, tanpa aba aba nay langsung meninggalkan area kasir tanpa menunggu transaksi selesai

" istri nya galak yah mas kalo lagi marah gitu" celetuk pegawai kasir, aku hanya tersenyum tipis sambil memandang Nay yang menggendong queen sambil menyeret onit dan mahesa

" cepat bisa mba ?"

" oh iya, sebentar..."

Tubuh Nay semakin jauh dan pegawai kasir seperti nya memperlambat kerjaan nya karna berkali kali aku melihat nya mencuri pandang pada ku

" mba... cepat, jangan sampai istri saya tambah ngamuk karna ada wanita yang godain saya"

Nay menghilang, aku langsung mengambil barang belanjaan yang lumayan berat dan ribet lalu mencari Nay beserta 3 itik yang ia bawa, jangan sampai mereka pulang dengan taksi online

Perempuan itu keras kepala, dari dulu sampai detik ini

" eh Nay... belanja ?"

"Sama siapa ?" "

"Cowo tadi itu cowo kamu?"

" pantas di Pe-Te kamu cuek sama cowo ternyata..."

" Nay mainan nya sama kelas kakap, pasti orang kaya... liat aja dari penampilan nya"

" duda Nay ? Anak nya 2?"

" ga papa yang penting kaya. Ya kan Nay... jadi ga perlu lembur"

" boleh lah Nay kenalin satu orang tajir nya"

Nay ? Aku membalik tubuh ku ke area food court menatap Nay bersama seorang 2 orang wanita yang terlihat sedang berbincang

Sedangkan di belakang mereka  3 itik duduk di kursi bar sebuah stand sambil menikmati minuman mereka

" Nay..." sapa ku

Nay menoleh, wajah nya datar tanpa ekspresi "maaf pak ibra... anak anak minta minum kata nya haus"

Pak ibra ? Anak-anak ? Apa Nay ingin berakting seperti yang saya lakukan tadi ?

Tentang KITA [ End ]Where stories live. Discover now