prolog

142K 5.7K 118
                                    

" apa ini ?" Tanya ibra saat onit memberikan nya sebuah amplop putih berlogo sebuah rumah sakit

" buka " perintah Nay

" ini apa ?"

Nay mengangkat bahu nya seakan enggan menjawab, di tatapan intens lelaki yang sedang membuka amplop dan seketika amplop itu di lempar nya kembali tepat di pangkuan Nay

" apa ini ? jangan gila Nay !!!"

" usia nya 8 minggu, sehat dan anak kamu"

" SHIT !!!!" Ibra menggusar rambut nya kasar

untuk beberapa saat mereka hanya saling tatap , saling mengunci seakan tatapan mereka bisa saling membunuh, hingga akhir nya deringan handphone milik Nay di atas meja berbunyi nyaring

" kekasih mu telfon" sinis abri

" apa gue perlu bilang kalau gue hamil anak teman nya?" Tantang Nay

" jangan gila? Itu... bukan anak saya"

" oh yah ? Loe lupa.... kita pernah terbangun tanpa sehelai benang pun"

" saya yakin saya di jebak, kamu ingat... saya mabuk saat itu"

" gue juga mabuk"

" oh yah ? Sebelum mabuk Bukan nya kamu terus menempel seperti lintah pada adam?"

" tapi saat pagi gue bangun, loe yang ada di samping gue... dan kita TANPA SEHELAI BENANG"

Ibra berdecak kesal "apa segitu Despresi kamu sampai menjebak saya ?"

" apa ???"

" kamu memacari adam agar bisa dekat dengan saya bukan ? Dan sekarang... kamu mengaku hamil anak saya untuk menjebak saya bukan. HEBAT kamu naya ?"

" loe..."

" saya yakin bukan sekali kamu bangun tanpa sehelai benang mengingat sikap kamu selama ini"

PLAK

satu tamparan Nay berikan pada ibra, dada nya sesak menahan emosi yang terus membara dalam hati nya, mendadak rasa mual bergejolak daan perut nya, ucapan indah tadi bukan hanya menyakiti hati nya juga hati mahluk yang belum terbentuk di dalam rahim nya.

jika ia bisa memilih ia akan senang hati mengandung anak dari lelaki yang mencintai nya  dari pada mengandung anak dari lelaki sialan tak punya hati di hadapan nya ini

"Gue harap anak ini memang bukan anak loe" sinis Nay sambil menyeka sudut matanya yang berair, Nay beranjak dari tempat nya tapi belum sempat melangkah tangan nya sudah di cekal kasar oleh ibra

" mau kemana ?"

" kemana pun asal tak melihat loe"

" oh... mau minta pertanggung jawaban sama siapa lagi. Adam?"

Nay berdecak kesal "apa urusan loe"

" jelas ini urusan saya, kamu... datang dengan seenak nya meminta pertanggung jawaban lalu sekarang kamu mau pergi?"

" loe mau tanggung jawab?"

" mimpi !"

" baiklah, anggap pembicaraan kita mimpi juga"

" mau kemana ?" Tanya ibra setengah meninggi saat Nay melepas cekalan tangan ibra

" gue rasa gue juga lagi mimpi buruk sekarang,  jadi.. gue ingin bangun dan melupakan mimpi itu"

" kamu..."

" jangan berfikir gue bakal memohon sama loe ibra, hidup loe sempurna bahkan dengan status yang akan loe sandang sebagai calon dokter muda, Beda dengan gue yang hanya bisa di pandang sebelah mata karna semua orang hanya menganggap gue wanita bar bar" jelas Nay dengan satu tarikan nafas, ia menyeka air mata nya lagi menahan mual yang mendorong perut nya untuk di keluarkan

Tatapan sinis ibra seketika melembut saat melihat setetes airmata jatuh dari sudut mata onit "kita lakukan tes DNA"

nay tertawa pelan " tidak usah !"

" Nay"

" enggak usah, bayi ini memang seharusnya ga ada..."

" saat usia kandungan 14 minggu, janin bisa melakukan tes DNA. Jika itu anak ku maka aku..."

"ENGGAK USAH IBRA !!!!" teriak Nay yang hampir membuat satu cafe menatap mereka penuh tanda tanya "enggak usah... 2 kali loe menolak gue, pertama loe menolak kejadian malam itu dan kedua menolak hasil dari malam itu. Loe hina gue... jadi Sekarang... ga ada alasan buat loe untuk ikut campur sama urusan ini"

" kamu..."

" dont touch me..." Nay langsung Menghentak an tangan nya yang di cekal ibra hingga terlepas, dengan langkah pasti ia meninggalkan ibra yang mematung masih di tempat nya

~◎◎◎~

Uhuk...
Annyeong haseyo

Cerita ini adalah cerita revisi, yang udah baca ga perlu repot baca karna ga akan merubah alur, hanya merubah sedikit kosakata, mengurangi typo dan nambah View (HAHAHA) jujur ini :)

Cerita ini adalah cerita revisi, yang udah baca ga perlu repot baca karna ga akan merubah alur, hanya merubah sedikit kosakata, mengurangi typo dan nambah View (HAHAHA) jujur ini :)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Thanks for comment and Vote

Tentang KITA [ End ]Where stories live. Discover now