Ibra - 10

44.4K 3.2K 105
                                    

#Rank 43 (061117)
Kalo part ibra, dengerin lagu di atas yah...

~◎◎◎~

" pasien atas nama Qonita Mahliqa sudah keluar sejak 2 Jam lalu, untuk penanggung jawab pasien di tanda tangani oleh abii nya bernama Lazuardi Farouq abdullah" jelas seorang suster administrasi saat aku menanyakan kepulangan Onit

" bukan nya onit di jadwal kan pulang 2 hari lagi ?" Tanya ku mencoba menahan emosi

" iya, tapi abii nya meminta untuk pulang dengan proses pemeriksaan awal dan dokter menyetujui kepulangan pasien Qonita setelah melihat akhir pemeriksaan "

" tapi sus..."

" maaf sebenarnya anda siapa ? Kami tidak bisa memberi informasi lebih dari ini kepada pihak luar"

" saya.. ayah nya ?" Lirih ku pelan

Suster di hadapan ku terkejut tapi dengan cepat ia bisa menguasai diri dengan senyum canggung nya

" tapi maaf pak, dalam data pasien hanya ada 2 nama yang bertanggung jawab yaitu Ibu nya dan abii nya jadi bapak bisa menghubungi kedua nya jika bapak membutuhkan data pasien" jelas nya. Suster itu menghela nafas pelan "permisi pak... saya tinggal dulu"

Nafas ku memburu, bagaimana bisa onit pulang ? Padahal jadwal kepulangan nya 2 hari lagi

Tanpa fikir panjang aku langsung melajukan mobil ku menuju rumah naya, yah.. aku akan memastikan kondisi putri ku

Yah, putri ku

~◎◎◎~

" ada apa ?" Ketus Nay tanpa basa basi

Tanpa menjawab aku langsung masuk ke dalam rumah Nay, dan pemandangan yang pertama ku lihat adalah onit yang terlelap di pelukan farouq di depan Tv yang mengala

"Keluar " usir Nay

Aku menampik tangan Nay yang ingin mencekal ku mendekati bedsofa tempat mereka tiduran

" keluar..."

" diem kamu" sinis ku melirik wajah pucat onit dengan dahi yang tertempel penurun panas "liat onit... wajah nya masih pucat dan... apa itu, plester penurun panas ? Onit badan nya panas ?"

" bukan urusan kamu !!! Pergi..." Nay mencoba menarik ku lagi "pergi..."

" enggak !!! Aku dokter... aku akan periksa onit, dan... kalo sampai dia belum sembuh. Aku akan membawa nya kerumah sakit ku"

" enggak...!!" Sentak Nay kali ini mendorong bahu ku menjauh hingga aku hampir terjatuh jika saja aku tak memegangi sofa ruang di dekat ku "keluar kamu.. kamu ga punya hak apa pun !"

" aku ayah nya !"

" jangan mimpi ! Onit bukan anak kamu "

" oh yah ? Lalu hasil tes DNA itu ? 99.9 persen oni---"

" keluar..."

Entah setan dari mana Nay benar benar kesetanan, ia mendorong ku lagi hingga aku keluar dari pintu

" kamu... pergi !!! Pergi ibra..."

Tentang KITA [ End ]Where stories live. Discover now