Part 14

7.7K 349 0
                                    


**Author(pov)**

"Kenapa harus jauh-jauh dari Kelline? Ada apa?" Tanya Prilly penasaran.

Ali tak menjawab pertanyaan dari istrinya, ia justru memikirkan mencari sebuah alasan yang kuat untuk bisa meyakinkan Prilly.

"Ada sesuatu di masa lalu yang belum bisa ku katakan sekarang, sayang" balas Ali.

Prilly menggenggam tangan Ali dan sesekali ia mengelusnya. Mata keduanya pun saling pandang cukup lama. Prilly mencoba memahami apa yang tengah Ali rasakan saat ini, mata teduh nan tajam itu tersirat sesuatu yang sulit di artikan. Prilly pun menghela nafasnya pelan, kemudian ia mengulas senyum manisnya.

"Baiklah, aku akan tunggu kamu siap untuk bercerita sama aku" seru Prilly.

Ali menyunggingkan senyumnya

**skip**

Hari ini dimana Ali dan Prilly akan berangkat ke Korea Selatan. Mereka pun di temani oleh Mamah Ully serta Mamah Eci di Bandara Soekarno-Hatta. Di Bandara pula kedatangan para wartawan yang ingin menjumpai Ali dan Prilly, tentu mereka akan jumpa pers dengan para wartawan.

"Prill, apa benar saat ini kalian berdua akan pergi honeymoon?"

"Apa kamu tidak ingin menunda momongan dan ingin menjadi istri seutuhnya?"

"Kalau boleh tahu, kemana kalian pergi honeymoon?"

Ali dan Prilly mengumbar senyum bahagia mereka. Sebenarnya Ali tidak memberitahu bahwa dirinya akan honeymoon, namun sepertinya seseorang telah mendengar pembicaraannya dengan Prilly.

"Iya, kami akan pergi honeymoon ke Korea selatan. Negara kesukaan Prilly" jelas Ali.

"Berapa lama kalian pergi ke Korea?"

"Kurang lebih 2 minggu" jawab Ali sambil tersenyum.

"Lantas, apakah kalian tidak akan menunda momongan? Apalagi melihat begitu banyaknya job yang kalian ambil sehingga sulitnya mempunyai waktu kosong, terutama Prilly yang harus menjaga tubuh idealnya karena tuntutan pihak label"

Ali menoleh ke arah Prilly yang tampak tenang menanggapi pertanyaan dari para wartawan.

"Kami gak menundanya kok, mas. Kalau di kasih momongan cepat, Alhamdulillah kami di beri amanat" jawab Prilly sambil tersenyum.

****

Setelah menjawab beberapa pertanyaan yang para wartawan ajukan, Ali dan Prilly pun menghampiri Mamah Ully dan Mamah Eci yang sudah menunggu keduanya di ruang Vvip. Keduanya ingin berpamitan sebelum mereka harus flight ke Korea Selatan.

"Kalian hati-hati ya, jangan lupa oleh-oleh buat Mamah. Tapi oleh-oleh Mamah gak sembarangan oleh-oleh loh, mamah minta cucu dari kalian" ucap Mamah Ully membuat Ali dan Prilly salah tingkah.

"Mamah apaan sih" ucap Prilly menahan malu.

Ali, Mamah Ully serta Mamah Eci terkekeh pelan melihat Prilly yang tersipu malu. Kemudian, tiba-tiba saja Ali merangkul pundak Prilly sambil mengulas senyumnya.

"Tenang aja, mah. Kalau perlu nanti Ali buat 10 buat Mamah" celetuk Ali.

Prilly yang mendengarnya sontak langsung mencubit lengan Ali kencang sehingga membuat Ali mengadu kesakitan. Sedangkan kedua Mamah mereka yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya. Sungguh Ali dan Prilly tengah berbahagia.

****

Kini Ali dan Prilly tengah flight menuju Korea Selatan. Prilly menyandarkan kepalanya ke bahu Ali sambil memainkan ponselnya, ia sangat antusias bahkan sampai-sampai bercerita keinginannya yang ingin mengunjungi pulau Jeju. Tentu Ali akan memberikan kejutan untuk istrinya di sana nanti.

Hanya Padamu (Aliando Prilly Story) -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang