11. Siapa dia?

161K 8.5K 78
                                    

"Tarissa ayo pulang" Seru Andrian sambil mencekal tangan Tarissa dan mengajaknya segera berlalu.

~

Perempuan yang membuat mood Andrian langsung berubah Menjadi tanda tanya besar dibenak Tarissa.

Siapa perempuan itu?, Kalo istri mungkin bukan karena setahu Tarissa istri Andrian sudah meninggal dunia. Siang ini mereka berada dikamar hotel sedari tadi Andrian tidak bersuara tidak ada ucapan-ucapan mesum menggoda Tarrisa.

Andrian hanya bicara seperlunya saja lelaki itu sedang berbaring diatas ranjang sambil memangku laptopnya.

"Kamu besok kerja?" Tanya Tarissa yang sudah lelah dengan kesunyian.

"Iya dikantor kerjaan numpuk" Jawab Andrian lelah.

"Berati hari ini kita pulang ke rumah kamu dong,"

"Terserah kamu mau pulang atau masih tinggal dihotel" Andrian beralih menatap Tarrisa sambil menundukan laptop diatas kasur.

"Pulang kerumah mama kamu aja ya, Biar aku ada temen"

Andrian mengangguk setuju.

"Malem ini kita tidur dihotel aja biar besok baru pulangnya"

~~~

Siang hari setelah menentukan kapan mereka pulang Andrian mengajak Tarrisa untuk makan diluar disalah satu tempat makan pilihan Tarissa.

Restoran Jepang, setelah memesan beberapa makanan mereka menunggu dalam diam. Andrian yang memang sedang bergelut dengan pikirannya sendiri sedangkan Tarissa tidak tau harus menentukan topik apa.

Jadinya Tarissa hanya mengscroll-scroll layar handphone nya berulang kali.

"Wah ketemu lagi!" Ucap suara perempuan, refleks Tarissa menoleh.

Dibelakang mereka sudah berdiri seorang perempuan yang sangat cantik. Dress hitam elegan membukus tubuh indahnya dan beberapa aksesoris yang Tarissa ketahui seharga selangit.

Jika dibandingkan Tarissa wanita itu
bagaikan langit dan bumi.

Tarrisa menoleh mencari raut wajah Andrian yang susah untuk ditebak. Wajah lelaki itu datar tetapi Tarissa mengetahui dari tatapan Andrian yang tajam dan rahang nya mulai mengeras.

"Hei Andrian, kita ketemu lagi!" Suara wanita itu terdengar menjijikkan ditelinga. Tarrisa melongo ketika tangan wanita itu mengelus dada Andrian dengan sekali kedipan mata.

"Seharusnya kamu tahu batasan sebagai klien" Andrian berucap dingin tapi tidak berusaha menepis pergelangan tangan wanita itu.

"UH. .Oh maaf! Jadi ini wanita yang kamu jadikan babby sister anak kita?" Suatu fakta terluncur dari bibir wanita itu. Tarrisa terdiam berusaha mencerna ucapan wanita itu.

Anak kita? Apa yang dia maksut Queensyah.

"Dia bukan baby sister Valeta! Dia istri ku" Ucap Andrian tegas sambil menarik Tarissa untuk dirangkulnya. Andrian merangkul Tarissa posesif seolah-olah tidak ingin Tarissa pergi.

"Jangan kamu sangka aku nggak tau An. Dari cara kamu natap dia saja aku sudah tau tidak ada cinta untuk wanita ini! Karna aku tahu cinta kamu hanya untukku"

Air mengenang dipelupuk mata Tarissa. Tarissa tahu sangat tahu kalau Andrian tidak mencintainya tetapi ketika mendengar ada seseorang yang berbicara seperti itu hatinya terasa teriris.

"Kita hanya masa lalu Valeta jangan usik kehidupan ku lagi!"

"Kamu dikasih pelet apa sih sama si jalang ini? Sampe mata kamu tertutup untuk liat aku, Kamu bisa liat kan dia itu nggak lebih dari aku cantik juga cantikan aku"

Tarissa menghela nafas lelah dia harus sabar menghadapi wanita didepannya. Semua yang ada direstoran itu menatap mereka sebagai tontonan menarik.

Tarissa bisa merasakan elusan dibahunya. Andrian mencium puncak kepala Tarissa lama membuat perempuan didepan mereka semakin geram.

"Jaga omongan kamu Valeta! Kamu tidak akan pernah bisa menyamai Tarissa" Ucap Andrian dingin menatap Valeta dengan tajam Valeta tergagap tidak tahu harus menjawab apa. Air yang mengenang dimatanya lolos keluar membuat wanita itu tambah terlihat menyedihkan.

"Ubah sifat kamu Val, Jangan semenyedihkan ini memohon cinta dengan lelaki yang sudah beristri! aku tahu diluar sana banyak lelaki yang menunggu kamu!"

"Aku nggak bisa An aku mau kamu! cuma kamu!"

"Aku? bukannya kamu sudah menyia-nyiakan ku! Jika dulu kamu dengan mudahnya mendapatkan lelaki kenapa sekarang tidak? Oh Ayolah Valeta!"

Andrian mengeluarkan smirk evilnya lalu segera meninggalkan Valeta yang menahan malu. Bisa didengar Valeta berteriak memanggil nama Andrian berulang kali.

Setelah sampai didepan mobil Andrian membisikkan sesuatu kepada Tarissa.

"Aku suka harum rambut kamu!" Helaan nafas Andrian bisa Tarissa rasakan hembusan itu membuat Tarissa mematung.

Mereka memasuki mobil Range rover hitam Andrian. Andrian menoleh kearah Tarissa lalu menghela nafas lelah. Tubuh Andrian mendekat kearah Tarissa mengambil sesuatu yang berada disamping Tarrisa. Andrian memasang seatbelt untuk Tarissa.

"Kayaknya kamu harus dipakein biar nggak lupa"

ANDRIAN KAMPRET BISA BANGET SIH BIKIN JANTUNG ORANG MAU COPOT.

"Tadi Valeta, mantan istri ku." Sebuah satu fakta lagi terlintas dimulut Andrian. Hati Tarissa mencelos mantan istri Andrian saja sangat high class.

"Mantan istri kamu tuh berapa sih?" Tanya Tarissa bingung, bagaimana tidak waktu itu Terre bilang Queensyah tidak mempunyai ibu lagi.

"Satu, Cuma Valeta mantan istri aku"

"Ibu kandung Queensyah juga?" Tanya Tarissa masih bingung.

"Iya, Tarissa sayang"

Ucapan itu membuat Tarissa mematung.

"oh" Jawab Tarissa singkat.

"Cuma oh?"

"Jadi mau bilang apa? a i u e o?"

"Ish" Jawab Andrian sebal membuat Tarissa menahan tawanya tetapi tidak bisa jadinya Tarissa tertawa.

"Aku suka cara kamu tertawa Tar!" Ucap Andrian serius, Kali ini pipi Tarissa dibuat memerah oleh Andrian.

Andrian sialan!

~~~

Terima kasih semua yang sudah Sempetin baca cerita absurd aku! cepet kan update nya next bakal update cepet lagi ditungguin aja ya! jangan lupa Sempetin buat vote💜💜
BYE jangan kangen sama aku ya!

My Hot DaddyWhere stories live. Discover now