1. Pertemuan

275K 14.5K 205
                                    

Setelah memakan bubur ayam bersama. Tarissa masih setia menggendong anak perempuan yang ditemuinya tadi, Ketika Tarissa bertanya siapa nama panjangnya gadis kecil itu memberi tahu bahwa namanya adalah Queensyah az-zahra dan dipanggil dengan Syah.

Nama itu indah dan cantik seperti pemiliknya gadis kecil itu sudah cukup tenang didalam gendongan Tarissa dibandingkan sebelumnya, Queensyah anak yang aktif dan cerewet buktinya ketika mereka makan tadi Queensyah selalu bertanya apapun yang dilihatnya dengan sabar Tarissa menjawab semuanya.

Tujuan Tarissa sekarang membawa Queensyah ke taman komplek, Tadi Tarissa sempat bertanya kepada Queensyah dimana saja Daddy anak itu mengajaknya dan Queensyah menjawab ditaman komplek.

Setelah sampai di taman komplek Tarissa mengajak Queensyah duduk disalah satu bangku yang ada disana.

"Ante itu ucingnya ucul anget" Queensyah menujuk kucing putih didekat mereka,

"Syah mau pegang kucingnya?" Tanya Tarissa mendapatkan respon antusias dari Queensyah terlihat dari mata anak itu berbinar.

"Syah mau te" Tarissa dengan senangnya mengambil kucing yang berada tepat didepan kakinya dan mengangkat kucing itu dengan perlahan mendudukkan di paha Tarissa sambil mengelus pelan kucing itu.

"Ante ndak benci ucing?" Queensyah mengelus kucing itu dengan sedikit takut.

"kenapa harus benci?" Tanya Tarissa

"coalnya kata daddy ucing cuka ambil ikan olang" Tarissa menggelengkan kepala bagaimana bisa orang tua gadis ini menyuruh anaknya membenci binatang.

"Jadi daddy Syah bilang gitu?"

"Iya te tapi Syah nggak benci cama ucing coalnya kata oma ucing itu kecayangan nabi muhamad"

"Wah Syah pintar banget sih" Tarissa mengusap puncak kepala Queensyah lembut. Tiba-tiba anak perempuan itu sangat merasa senang, matanya sampai berbinar, dan Tarissa tidak tau apa yang membuat anak itu menjadi sangat senang.

"DADDY!!" Pekik Queensyah, Membuat Tarissa refleks menoleh kearah yang dilihat Queensyah. Mungkinkah itu daddynya, pantas saja Queensyah sangat senang.

Seorang lelaki tampan sedang berjalan kearah mereka. Tidak lelaki itu tidak tampan tetapi sangat-sangat tampan membuat Tarissa hampir meneteskan air liurnya tapi untungnya dia kembali tersadar.

"Ante" Queensyah sedikit menggerakkan tangan Tarissa membuat Tarissa menoleh dan tersenyum kearah nya.

Tarissa tak boleh jatuh kedalam pesona lelaki yang ada didepannya karena lelaki itu sudah punya keluarga. Ada sesuatu yang membuat Tarissa merasa lelaki ini memiliki nilai kurang adalah mengurus satu orang anak yang menggemaskan saja bisa lalai bagaimana kalo dia punya dua ato tiga orang anak. Dan yang terpenting Tarissa tidak akan menjadi pelakor dia tidak semurahan itu.

"Makasih ya mbak" Lelaki didepannya ini langsung menggendong Queensyah dan memeluknya erat.

"Daddy Syah ndak bica nafas" Lelaki itu langsung melonggarkan pelukannya dan menatap anaknya dengan gemas. Dia mencubit hidung Queensyah dan menempelkan hidungnya dengan anaknya.

"Lain kali anaknya dijaga mas!" Tegur Tarissa. Membuat lelaki itu menganggukkan kepalanya.

"Makasih banget lho mbak kalo nggak ada mbak saya nggak tau bagaimana nasib anak saya"

"Iya sama-sama kalo begitu saya akan pergi dulu, dada Queensyah tante pulang ya!" Ucap Tarissa beserta lambaian tangannya kepada anak kecil yang menatapnya marah. Tarissa tidak tahu mengapa Queensyah menatapnya seperti itu.

"Ante jaat Syah kan maci mau main cama ante" UH. .oh jadi anak kecil ini marah gara-gara ingin ditinggalkannya.

"Lain kali ya Syah sekarang tante mau pulang, Syah kan udah dijemput sama Daddy"

"Ndak mau cama daddy Syah mau cama Ante Lica" Anak kecil itu menangis kencang didalam gendongan lelaki itu membuat Tarissa tak tega meninggalkannya.

"Kalo begitu saya akan antar kamu pulang sebagai ucapan terima kasih saya"

"Tidak usah repot-repot rumahku dekat dari sini, aku bisa berjalan kaki"

"Tidak apa-apa kamu lihat sepertinya Queensyah ingin bersamamu"

"Baiklah" Tarissa menerima permintaan itu walau ada rasa tak enak juga rumah Tarissa sangat dekat dekat dengan komplek ini dia bisa berjalan untuk pulang kerumah tetapi bagaimana lagi Tarissa tak tega melihat Queensyah menangis karenanya. Dan poin pentingnya apa kata tetangga Tarissa kalau tahu Tarissa diantar oleh suami orang, Jangan sampai ada yang membuat gosip Seorang Tarissa anak Wijaya yang masih melanjang diumurnya yang sudah akan menginjak kepala tiga merebut suami orang.

Setelah Tarissa menerima ajakan Daddy nya Queensyah, Queensyah langsung turun dari gendongan lelaki itu dan langsung meminta Tarissa untuk mengendongnya, dengan senang hati Tarissa mengambil anak itu dan mencium pipinya sekilas.

Tarissa berjalan mengikuti Lelaki didepannya yang melangkah lebar. Lelaki itu berhenti tepat didepan mobil Rangerover yang sudah terparkir manis. Tarissa bisa melihat lelaki Itu sedang mengambil kunci mobil didalam kantong celana joger  dan menekan kunci mobil itu agar terbuka, lelaki itu membukakan pintu untuk Tarissa masuk.

Setelah Tarissa masuk lelaki itu mengitari mobil dengan cepat setelah ia masuk didalam mobil dia segera menghidupkan mesin mobil.

"Dimana arah jalan rumahmu?" Tanya nya masih fokus dengan jalanan.

"Belok kiri dan lurus saja rumah berada paling ujung" Jawab Tarissa tetapi tak mendapatkan respon apapun karena lelaki itu fokus dengan jalanan.

"Kok Ante cepet anget pulangnya?" Tarissa mebungkuk melihat anak kecil yang berada dipangkuannya.

"Iya nanti lain kali kita main lagi ya!"Ucap Tarissa menyenangkan Queensyah yang sudah merucuti bibir.

"Sampai" Ucap lelaki disebelahnya ya sekarang Tarissa sudah sampai didepan rumahnya.

"Ante Lica ndak boleh pulang" Syah menahan Tarissa dengan pelukannya yang sangat erat lagi-lagi kelakuan itu membuat Tarissa tak tega.

"Syah nggak boleh egois tante Lisanya mau pulang lain kali Daddy janji akan temuin Syah sama tante Lisa lagi"

"Daddy anji ya!" Ucap Queensyah sambil melilihatkan jari kelingkingnya.

"Iya daddy janji" Lelaki itu mengambil kelingking Queensyah.

"Ante Lica uga anji ya"

"Iya tante janji"

"Tuh kan kata tante Lisa janji yuk Syah ikut daddy Tantenya mau pulang kerumah"

Queensyah melebarkan tangannya dan disambut dengan Daddynya.

"Terima kasih ya, bye Queensyah" Ucap Tarissa lalu segera turun dari mobil itu.

Ketika Tarissa membuka pintu rumahnya terlihat mamanya sudah menunggu kehadirannya lalu melihat Tarissa sambil cengar cengir.

"Akhirnya anak mama nggak jadi perawan tua!" Ucap Melannie sambil tersenyum bangga.

"Ih mama apaansih"

"Cie yang udah dapet calon, Pa Lisa sekarang udah dapet calon nih" Pekik Melannie kencang membuat Tarissa menggelengkan kepalanya melihat sifat mamanya itu.

"Udah ah Tarissa mau mandi"

🌊🌊🌊

My Hot DaddyWhere stories live. Discover now