Pengiring Senja

104 2 0
                                    

Sore ini masih saja bergumpal awan abu-abu menghiasi atap semesta kotaku. Kenangan terkuras habis akan gerimis yang mengiringi kepergianmu yang lalu. Beribu do'a sederhana terpanjat. Bahagialah selalu dengan pasanganmu, sehat-sehatlah bersama keluarga kecilmu. Kelak aku akan menyambangimu berbagi kisah dengan buah hatimu. Menceritakan bahwa dahulu pernah ada lelaki yang tak pernah berhenti berjuang pada cinta yang telah usang.

Berjuanglah nak.

Aku di sini akan selalu menjadi pengagum keluargamu.

Dengan segala keikhlasan, bahwa cinta tak selamanya tentang bahagia. Luka juga disajikan dengan teramat istimewa.

Sudahlah.

Lupakan tentang itu, secangkir espresso mampu menetralisir pahitnya hati yang ditinggal pergi, segelas hazelnut frappe mampu menjelaskan kisahmu yang bertele-tele. Iya kini aku tengah bergelut dengan minuman itu, beserta perayaan sesal di hari lalu.

Tersenyumlah, percaya bahwa tiap-tiap hati yang ditinggal pergi akan dipertemukan dengan raga sempurna kelak nanti. Bersantailah sejenak di Kedai Kopi, yakinkan kisahmu di masa lalu tak akan pernah membuatmu terkhianati.

Skenario Pematah HatiWhere stories live. Discover now