Bila raga ini masih sanggup menanggung segala beban luka, apa kau masih bertahan juga dengan segala hal yang membuatmu tega dengan bengisnya menyakiti tiap-tiap hati yang menginginkanmu dengan permisi.
Bila kau tak menginginkan hal-hal yang mereka beri untuk kebahagiaanmu, alangkah baiknya kau menolaknya sebelum hati belum benar-benar luka karenanya. Jangan kau malah menerimanya dengan lapang dada, seolah-olah kau butuh dimanjakannya, kemudian dipaginya dia temukan kau pergi tanpa meninggalkan senyum, hanya luka yang mampu dia rawat setelahnya.
Hai kau para wanita, disini ada lelaki yang pernah patah dengan sebegitu parahnya, sedangkan kau disana menikmati kebahagiaan dari orang lain yang akan bernasib sama kedepannya.
Mau sampai kapan?
Cinta bukanlah permainan, hati bukanlah rubrik yang perlu kau selesaikan lalu kau tinggalkan. Jangan bermain perihal hati dan cinta, sebab tak pernah ada jatuh cinta yang sengaja, tapi kau mematahkannya dengan teramat sadarnya.
YOU ARE READING
Skenario Pematah Hati
Romance"Skenario Pematah Hati" aku menamainya. Buku ini aku tulis berdasrkan kisah pengalaman pribadi maupun curhatan dari teman-teman tentang penolakan dan cinta yang gagal di tengah jalan. Berbagai cerita di dalamnya, berbagai wanita ikut terjamah alurny...
