1. Musim Dingin, 2018

838 89 9
                                    

Soojung menggosok-gosokkan tangannya yang mulai memerah menahan dingin yang mencekat. Bulan Januari memang tak pernah absen dari dinginnya salju di ibukota Korea Selatan. Ia terkadang mengeluarkan asap dari mulutnya, lalu ia taruh di tangan agar rasa hangat dapat bertambah.

Mengapa ia lama sekali?

Soojung mengambil benda persegi panjang yang berada di tas selempang biru mudanya. Diraihnya benda itu, lalu dengan segera mengetikkan nama kontak Kim Jongin.

Untuk: Psikiater Kim
Masih lama?

Tak sampai 5 menit, bunyi dari handphone Soojung terdengar yang menandakan ia menerima notif baru.

Dari: Psikiater Kim
Maaf Soojung, aku ada pasien mendadak, ia tadi hampir bunuh diri saat perawat mengupas apel untuknya.

Ahh.
Tau tadi ia pulang saja daripada menunggu hal yang tidak pasti seperti ini. Wanita itu dengan langkah terburu-buru menuju ke halte dari tempat kerjanya.

Untungnya saat ia baru saja memasuki area pemberhentian, bis juga berada di situ untuk menjemput penumpang. Soojung berlarian menuju ke arah pintu bis agar ia tak ketinggalan. Gila saja jika ia ketinggalan dan harus menunggu 10 menit lagi. Jika hari ini adalah musim selain musim dingin, dapat ia maklumi, tetapi musim dingin? Sudah dipastikan tangannya akan berkerut lama karena kedinginan.

Soojung mengambil tempat duduk di dekat jendela favoritnya. Ia kemudian memakaikan earphone-nya di telinga lalu memilih lagu di iPod yang selalu ia bawa di dalam tasnya.

Wanita itu memandang ke arah benda kotak persegi besar yang dibawanya sejak menunggu Jongin tadi di tempat kerjanya. Soojung juga memandangi pemandangan metropolitan Seoul yang membosankan. Bangunan besar yang berlimpah, jalanan aspal yang mulus, halte yang jumlahnya tak terkira, dan toko-toko kecil di samping. Matanya tiba-tiba memfokuskan pandangan saat ia melihat ada banner besar iklan 2 orang yang memakai pakaian musim dingin couple yang terpajang di salah satu gedung.

Ia melihat itu dengan kesal.

Semoga saja kue yang dibawanya hari ini termakan.

Soojung kemudian beralih menatap kotak besar berisi kue tart yang ia letakkan di atas pangkuannya.

Kim Jongin tidak melupakan bahwa hari ini hari jadi mereka yang ke 300 bukan?

.

Wanita itu menekan angka 0 empat kali, pada passcode pintu apartemennya. Soojung memutuskan untuk memberi kamarnya passcode agar tak perlu repot-repot membawa kunci kemana-mana. Usai membuka pintu apartemennya, Soojung langsung melepaskan sepatu dan jaket tebalnya disusul dengan menafuh kotak kue di meja makan dekat dapur dan menyalakan heater dengan kekuatan maksimum.

Ia benci musim dingin yang selalu membuat badannya mengigil tak karuan. Bahkan, walaupun sudah menyalakan heater, terkadang Soojung masih memegang hotpack ditangan atau menempelkannya di pundak layaknya koyo.

Soojung membuka pintu kulkasnya. Ia mendapati beberapa zucchini yang ia beli kemarin masih sisa, daging sapi yang 2 hari lalu dibelikan Jongin dan kimchi yang dikirimkan ibunya.

Ya benar, Soojung sudah berhubungan baik dengan ibunya, walaupun terkadang, ia masih sedikit sensi dengan ayah tiri barunya.

Pernah saat itu, entah informasi darimana, Ibu Soojung datang ke tempat kerjanya saat musim gugur tahun lalu. Beliau membawa tas yang lumayan besar dan itu berjumlah 2. Masih ingat di benak Soojung, ia yang baru saja selesai mengajar, terkaget melihat ibunya sedang duduk di kursi luar ruko.

Green LightWhere stories live. Discover now