MSB // 30

13.5K 1.5K 283
                                    

"Maafkan aku." kata Ario setelah melepas ciuman mereka.

Sandra menunduk, tangannya masih mengerat ujung kaos milik Ario. Ia malu untuk menatap langsung pada wajah Ario, ia malu pada dirinya sendiri. Kenapa ia membalas ciuman itu.

Dada Sandra berdetak sangat kencang, Sandra merasa ada sesuatu yang salah.

"San," panggil Ario khawatir ketika Sandra hanya diam saja. "Maafkan aku, aku sudah melanggar janjiku untuk tidak menciummu. Ini terjadi begitu saja." jelas Ario.

"Tidak apa-apa." ucap Sandra berbalik dan hendak masuk ke dalam apartemennya.

"San," Ario menarik lengan Sandra. Kini wajah mereka bertemu.

"Maukah kau menjadi kekasihku?" ucap Ario.

Sandra melongo mendengar ucapan Ario. Kekasih.

"A.aku....." Sandra tidak tahu harus berkata apa.

"Maaf, mungkin ini terlalu cepat. Kau tidak harus menjawab sekarang." kata Ario.

Belum hilang keterkejutannya akan ciuman mereka tadi, kini Sandra kembali terkejut. Ario menginginkannya menjadi kekasihnya.

Apa Ario mencintainya?

Secepat ini.

"Kurasa...aku mencintaimu." aku Ario.

Ya Tuhan...gue bakal jantungan kalau begini terus batin Sandra.

"Kee...a.aku."

"Sssst." Ario meletakkan telunjuknya di bibir Sandra. "Seperti yang aku bilang, jangan jawab sekarang. Masuk dan tidurlah. Jangan terlalu di pikirkan. Selamat malam." ucap Ario.

Sandra menatap punggung Ario yang menghilang di balik lift. Sandra masuk ke dalam apartemennya, ia bersandar di balik pintu. Memejamkan mata dan meraba bibirnya.

Seketika wajahnya terasa panas karena malu. Keberanian dari mana ia membalas ciuman Ario. Dadanya berdebar, tapi kenapa debarannya terasa salah. Seperti yang di rasakannya tadi. Ini salah.

"Ya Tuhan, Ario bilang kalau dia cinta sama gue. Dan dia mau gue jadi ceweknya." kata Sandra pada dirinya sendiri.

Sandra duduk di sofa. Syok. Sepertinya kata itulah yang tepat untuknya malam ini.

"Gue harus jawab apa coba." kata Sandra sambil menutup wajahnya dengan bantalan kursi.

"Gue kan cintanya sama kak Alan. Tapi kak Alan cinta sama Melany. Aaaaaaaaaaaaa." teriak Sandra di balik bantal.

"Gue harus gimanaaa?" kata Sandra lemah.

Ting tong

"Hade....h siapa lagi sih yang datang. Nggak tahu apa pemilik rumah single, belum lagi sepi." gerutu Sandra.

Dengan langkah malas Sandra membuka pintu apartemennya. Dan lagi ia di kejutkan oleh pemencet bel tadi.

"Kak Alan." seru Sandra terkejut mendapati Alan yang berdiri di depannya dengan tatapan marah. Tatapan Sandra jatuh pada bungkusan di tangan Alan.

Alan masuk begitu saja ke dalam, melewati Sandra yang masih berdiri di depan pintu. Sandra berbalik setelah menutup pintu.

"Eh," ucap Sandra ketika Alan berdiri tepat di depannya. Alan sudah meletakkan bungkusan yang di bawanya tadi di atas meja. Alan mengikis jarak di antara mereka, Sandra bisa merasakan hembusan napas Alan di wajahnya.

Aroma mint.

"Apa yang kakak lakukan?" tanya Sandra dengan susah payah.

"Kenapa dia menciummu?" tanya Alan dengan suara dingin.

I Love You_My Stupid Boy (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang