" enggak ! Sebelum saya memeriksa onit"

Aku mencoba menerobos tapi Nay seperti nya tak mau kalah, ia mendorong ku lagi hingga terjadilah beberapa dorongan

Sorot mata Nay terlihat begitu membara, menyimpan banyak kebencian di setiap sudut nya padahal kemarin Nay begitu baik, lembut dan sedikit bersimpati saat onit menolak ku lalu kenapa sekarang Nay terlihat lebih Antipati pada ku lebih dari pertama aku datang ?

Apa karna kehadiran lelaki itu ? Akkhh... iya ! Lelaki itu mungkin tak suka pada ku maka nya ia menghasut onit dan Nay agar menjauh dari ku

" cukup Nay... saya hanya ingin memeriksa onit !" Sentak ku mencekal kedua tangan nya

" onit tidak butuh di periksa oleh mu... pergi !!!"

" ga..."

Tangan Nay yang dalam cekalan ku menggeliat meminta di lepaskan, seperti dalam drama Nay terus memberontak membuat ku hampir kewalahan karna kekuatan nya

" NAY...!!"

Ku dorong Nay hingga tubuh nya menabrak tembok sebelah pintu, Nay meringis sesaat sebelum aku menyadari kalau dorongan ku sedikit keras tapi belum sempat aku melepaskan Nay tubuh ku terduyung kebelakang hampir jatuh

Bug

Satu pukulan mengenai pipi ku, farouq yang melakukan itu saat aku lengah dan ia juga menarik kerah baju ku siap melayangkan satu pukulan lagi tapi ku tahan tangan nya lalu aku yang memberikan satu pukulan tepat di pipi nya

Bug

" ABIIIIIIIII......" teriakan khas anak kecil membuat kami berdua membeku

Tangan kami berdua langsung terjatuh begitu saja menatap nanar onit yang berdiri di ambang pintu dengan sesenggukan dan air mata yang mengalir deras membasahi wajah pucat nya

" abiii... hikz..."

Farouq memandang ku sesaat sebelum akhir nya menghampiri onit lalu berlutut dan memeluk onit dengan begitu sayang nya

" onit kenapa bangun sayang ?" Tanya farouq

" abii Na ilang, onit na calo cali..." jawab dengan onit tangis keras nya sambil memeluk leher farouq begitu erat

" bobo lagi yuk, abii ga ilang lagi nanti..."

Onit mengurai pelukan nya, ia memandang Nay sebentar sebelum akhir nya memandang ku penuh kemarahan

" enggak... onit ga mau bobo, tal om ibla pukul abii lagi" jerit nya.

Hati ku mencelos menggeleng pelan "onit..."

" om ibla jahat...!!"

" enggak nit, om ibla ga jahat sayang..." bujuk farouq mengusap punggung onit yang bergetar hebat "tadi om sama abii cuma bercanda doank..."

" bo'ong !"

" enggak nak, abii ga bohong kan onit tau kalo cowo becanda nya pukul pukulan kayak temen onit"

Tentang KITA [ End ]Where stories live. Discover now