Yours truly,

15.1K 2.8K 896
                                    


Selamat menikmati malam minggu!



.....dasar jomblo.



・・




Kalau boleh jujur,



Jungkook sedikir takut ketika melihat Kim Taehyung, dengan pasrah dan kedua tangan yang ter-ikat, berjalan begitu tunduk mengekor Park Jimin.

Pemuda yang kemarin sangat pendiam, dengan senyum polos khas bocah, serta intonasi suara yang begitu teduh.



Yang baru beberapa saat lalu mengacungkan belati padanya. 
Dan sukses menghantarkan getaran takut yang membuat sekujur bulu kuduknya bergidik. Terlebih, ketika pemuda bersurai kelam itu menyempatkan diri untuk menoleh; menatapnya dengan kedua netra amber-nya yang berkilat. Terlihat begitu dingin, dan membuat nafas Jungkook seolah tercekat.




IniーPark Jimin?






"J-Jimin hyung!" Jungkook memanggil dari atas kapal. Posisi kedua tangan terikat di belakang punggung. Kedua tungkainya nyaris bergetar lemas ketika pemuda itu menoleh lagi, "K-Kauー"

"Tenang, Jungkookie. Kaptenmu ku ambil sebentar. Tidak akan ada masalah," ia terkekeh. Namun seringai itu membuat Jungkook menelan ludahnya kaku, "Itupun kalau dia tidak membuat masalah selama kutahan."




......Bukan.






"Ah, syukurlah anda selamat, tuan. Kami pikir, kami berada dalam masalah ketika anda terjatuh dari kapal." 






Park Jimin terkekeh. Menepuk pundak pemuda bersurai karamel yang tetunduk di hadapannya, seraya mengambil sebuah coat berwarna hitam, disertai epaulette biru berhias bintang dua, tersemat pada bagian pundak.








"Letnan dua, angkatan laut kerajaan Albadia; Jimin Park."






ーdia Tentara.

















.
.
.
.
.
.
.

"Bangsat! Apa-apaan ini?! Kenapa kita diikat bersama-sama? Dipikir kita binatang?"


Hoseok yang paling pertama menggeram. Berupaya sia-sia dengan menarik simpul yang diikat terlalu kencang. Pergelangannya kebas oleh sayatan serat rotan.

Posisi mereka tidak menguntungkan kali ini. Terikat bersama dengan awak kapal satu dan lainnya. Teronggok menyedihkan di tengah kapal tanpa seorang kapten?




Sial.



"Demi Neptune! Kemana mereka membawa kapten?" Namjoon menghela nafasnya gusar, "Tentara bajingー"

"Mau kau mengumpat ke berapa kalinya pun, toh Taehyung sudah mereka bawa, Namjoon." Seokjin sedikit beringsut menjauh. Menghindari gerakan gelisah Hoseok yang sedikit menyikut pergelangannya ketika pemuda itu memberontak, "Cukup berharap kalau kapten tidak melakukan hal bodoh sendirian. Kau tau bagaimana gegabahnyaーya Tuhan! Hoseok! Tenang sedikit!"


Hoseok kembali mengumpat. Sebilah luka akibat gesekan panas rotan tersampir pada kulit, "Kita tidak bisa diam saja, hyung. Kaptenー"

"Kalaupun kita mau bertindak, kau yakin bukan kita yang habis?"

"Kita tidak akan tau sebelum mencoba, hyung!"

"Jinseok benar, Hos." Namjoon membuang ludah. Mendecihkan beragam umpatan yang sudah terganjal pada pangkal tenggorokan,

Siren's Tides ㅡvkookWhere stories live. Discover now