The Beginning

23.3K 3.6K 1.2K
                                    


Baiklah, dari mana kita mulai?



Ah, iya, mermaid.



Mermaid; sebutan bagi makhluk populer, yang sangat jarang terlahir di antara manusia.

Di jaman yang belum mengenal peradaban, dimana kapal layar masih mengarungi samudera; keberadaan mereka jelas sungguh sangat berharga.


Mereka memang tidak memiliki sisik yang indah seperti dalam dongeng. 
Tapi, sebagian dari mereka jelas memiliki suara halus yang mampu membuat orang menjadi nyaris 'gila' dan jatuh cinta.

Sebagian, kok. Anggap saja itu kemampuan unik bagi beberapa yang beruntung.



Satu hal yang menjadi ciri khas seorang mermaid adalah;

Rambut mereka yang berwarna putih ketika di daratan, dan akan kembali ke warna aslinya ketika terkena air laut.

Mereka itu indah. Cantik sekali. 
Serasa sulit digapai. Paras mereka juga terpahat sempurna bagaikan visualisasi seorang dewi.


Dan terkadang, karena warna rambut serta penampilannya yang cantik itulah, mereka diperjual-belikan dengan harga tinggi di pasar gelap. 
Hanya untuk dijadikan benda 'hiburan' maupun binatang peliharaan bagi para bangsawan.





Mereka, sedari awal terlahir di dunia,

Tidak pernah bebas.











.
.
.
.
.
.


Jungkook terbangun dengan perasaan seperti tengah tertidur dalam hammock.

Entahlah. Rasanya tidak stabil. Ranjangnya bergoyang. Ia juga mencium bau laut.

Bauーlaut?




Kalau dipikir lagi, sepertinya ia gagal kabur malam itu. 
Ia tertangkapーkan?


Ah, ruangan ini gelap. Mungkin salah satu kandang lain tempat tinggalnya yang baru. 
Tapi kali ini, alih-alih ia akan dihias dengan batu permata cantik, mungkin ia akan dibiarkan telanjang sampai membusuk.

Manapun tidak ada bedanya. Toh, tubuhnya juga akan dipakai seenaknya. 
Memangnya ia masih punya harga diri? 
Tubuhnya toh, bukan haknya lagi.


Jungkook tersenyum miris. 
Sekelebat, ingatannya kembali pada dua orang pemuda asing yang terakhir kali ditemuinya. 
Salah satunya, yang ia ingat memiliki surai berwarna cokelat berantakan, dipanggil 'kapten'.



Apa iya, mereka adalah pelaut?

Atauーkapal dagang?

Ah, mungkin perampok.


Yang  mana saja bukan urusanー





"Oh, sudah bangun, toh?"



Kedua matanya sontak melebar.
Dan rasanya ingin mengutuk diri ketika tadinya sempat lengah, hingga tidak menyadari sepasang lengan kokoh melingkari pinggang rampingnya begitu erat.

Jugaーsebuah dada bidang yang menjadi alas kepalanya semalaman pengganti bantal?




Hah?




"Ngh, selamat pagー"



BUGH,

"Aduh!"



Siren's Tides ㅡvkookWhere stories live. Discover now