part 12

3.1K 278 15
                                    

"DOKTER.... DOKTER... " rafto berteriak keras sembari menggendong tubuh (namakamu) yang berlumuran darah, gaun yang di pakai (namakamu) pun kini sudah berubah warna menjadi merah darah. Rafto menangis, yah... Menangisi adik yang tak pernah ia anggap

"Mbaknya taruh sini mas" ucap suster sembari menunjuk blankar dorong, rafto menurut, ia menatap sendu (namakamu)

"Rafto (namakamu) kenapa? "Pekik seseorang, rafto menoleh di dapatinya bang kiki yang panik

"(Namakamu) korban tabrak lari bang" jawab rafto, (namakamu) pun segera di bawa ke ruang UGD

"Kiki... Biar gue aja yang menangani" ucap zuhair yang entah sejak kapan sudah berada di sana

"Enggak, gue harus selamatin adek gue "ucap kiki

"Dengan keadaan lo yang sangat berantakan, dengan perasaan lo yang nggak tenang" sambar zuhair

"Tap... "Belum selesai kiki berbicara zuhair sudah masuk. Kiki menatap rafto yang kini menunduk menangis, lalu ia ikut duduk si samping rafto

"Sebenarnya apa yang terjadi raf? "Tanya kiki lirih, rafto memeluk kiki, tangisannya semakin kencang

"(Namakamu) di tabrak mobil bang, gara-gara nyelametin gue, ini semua gara-gara gue bang" ucap rafto di sela-sela tangisannya, kiki menghela nafas lalu menegakkan tubuh rafto yang masih memeluknya

"Hapus air mata lo, kita doa in yang terbaik buat (namakamu), gue mau ngabarin mama sama ayah dulu" ucap kiki

Tiga jam berlalu. Dan akhirnya zuhair keluar dari ugd, dengan waswas kiki mendekatinya

"Gimana keadaan adek gue zu? " tanyanya, zuhair menghela nafas pelan

"Kita bicarain di ruangan gue aja" balas zuhair lalu berjalan menuju ruangannya

"Raf lo jaga (namakamu) dulu ya" ucap kiki rafto mengangguk lalu kiki berjalan menyusul zuhair.
Tak lama kemudian (namakamu) dibawa keluar oleh para perawat sontak rafto mengernyitkan dahinya bingung

"Sus adek saya mau di bawa kemana? "Tanya rafto

"Ke ruang icu mas" jawab salah satu suster, rafto mengikutinya


" sebenarnya kecelakaan yang di, alami (namakamu) hanya mengakibatkan luka kecil di kepalanya dan hanya di jahit" ucap zuhair, kiki, menghela nafas lega

"Tapi... "

"Tapi apa" sambar kiki

"Leukimianya semakin parah, bahkan kemo kita yang ke tiga gagal, tubuh (namakamu) sudah menolak cairan kimia itu " zuhair kembali menjelaskan

"Leukimia? Lo udah tau sebelumnya? Kenapa lo nggak kasih tau ke gue, kenapa? "Bentak kiki

"Diem kiki, ini semua kemauan (namakamu), dia nggak mau kalian terbebani dengan penyakitnya" ucap zuhair tinggi

"Sekarang kita hanya bisa berdoa" lanjut zuhair dengan pelan. Kiki menangis, menangisi kebodohannya yang tak peka atas apa, yang di alami (namakamu) selama ini


Ojan menatap iqbaal ngeri, pasalnya sebelum acara promnight dimulai ia sudah di tarik paksa oleh iqbaal, dan disinilah mereka, di clubbing

"Iqbaal, udah lo mau mati apa minum sebanyak itu "ini perkataanya yang udah melebihi sepuluh kali dan tak pernah di gubris iqbaal

"GUE BENCI CEWEK JALANG ITU, GUE BENCI... " teriak iqbaal yang kini sudah mabuk berat itu

"Maksud lo apa? Cewek jalang? "Tanya ojan bingung

"(Namakamu), dia deketin gue cuma demi uang yang di kasih bokap gue "balas iqbaal

"Apa lo udah ngedengerin penjelasan dari (namakamu)? "Tanya ojan lagi

"Nggak perlu, karena gue udah tau semuanya" ucap iqbaal

"Seenggaknya lo dengerin dulu penjelasan dia, siapa tau lo salah faham. Udah ayok pulang" ojan menarik iqbaal yang sudah sempoyongan itu


Sepasang suami istri itu berlari menyusuri lorong rumah sakit yang terlihat sepi, di hampirinya rafto yang sedang menunduk di depan ruang icu

"Rafto, gimana keadaan (namakamu)? "Tanya ayah adam, rafto menggeleng lalu datanglah kiki lalu kiki menjelaskan semuannya

"Leukimia? "Ayah menggeleng tak percaya, kiki mengangguk seketika itu mama cinta menangis histeris, ayah adam memeluk istrinya mencoba menengangkannya walaupun hatinya sama hancurnya

"Ma... Yah... Maafin rafto, ini semua salah rafto, (namakamu) tertabrak gara-gara nolongin rafto. Maafin rafto yah, ma, bang" ucap rafto lirih, mama memeluk rafto dan menghapus air mata rafto

"Ini sudah takdir sayang" ucap mama lembut

"Bang gue boleh jenguk (namakamu)? "Tanya rafto, kiki mengangguk, dengan segera rafto memasuki ruang icu dengan memakai baju khusus agar tetap seteril.
Cklek... Ia melangkah pelan mendekati ranjang tempat (namakamu) berbaring, di tatapnya nanar tubuh (namakamu) yang terbalut alat-alat medis. Ia mengecup tangan (namakamu) yang terbalut infus, fikirannya melayang saat ia menyiksa (namakamu) tanpa ampun dulu

"Maafin abang (namakamu) "ucapnya parau, air matanya kembali menetes

"(Namakamu) bangun, abang minta maaf, abang menyesal" rafto mulai terisak

"Abang janji kalau kamu bangun nanti, abang akan anggap kamu adik, abang nggak akan nyiksa kamu lagi, bangun (namakamu), bangun..." ucap rafto lirih.
Cklek... Rafto menoleh, di dapatinya ayah adam yang baru saja menghapus air mata, ia menubruk tubuh ayah sambil menangis terisak

"Ayah maafin rafto, rafto menyesal ayah" ucap rafto, ayah mengelus rambut berjambul rafto

"Ayah sudah maafin rafto jauh-jauh hari, kamu jangan ulangi lagi, jadikan kejadian ini sebagai pelajaran buat kamu" ucap ayah, ia menegakkan tubuh rafto

"Hapus air mata kamu, laki-laki pantang untuk menangis, sekarang biarkan ayah berdua dengan (namakamu) "ucap ayah

"Baik yah" balas rafto, lalu ia berjalan keluar. Ayah menatap nanar (namakamu), ayah duduk di kursi samping blankar (namakamu)

"Hey alinanya ayah, cepet bangun ya, buka mata indah itu " ucap ayah, ia tersenyum miris

"Alina harus bangun, anak ayah itu kuat meskipun sakit, alina janji ya besok harus bangun" ucap ayah lirih






Bersambung!!!

Jan lupa tinggalin jejaknya ya
Follow akun ku juga

Purpose❌idr(completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang