part 7

2.7K 248 6
                                    

**
"Kenapa matanya pakai di
tutup segala sih, kak Iqbaal mau jailin aku ya." (Namakamu) meringis takut, pasalnya setelah bel istirahat tadi (Namakamu) langsung di tarik paksa oleh Iqbaal, matanya pun langsung di tutup dengan kain hitam.

"Udah, lo tenang aja, sekarang lo boleh buka kain itu." (Namakamu) menurut. Dengan perlahan ia membuka matanya, matanya menatap takjub.

Ia melihat sekeliling yang sudah di desain sedemikian rupa lalu ia melihat ke bawah, ada kelopak bunga mawar yang di desain menjadi bentuk love, ia berada di tengah-tengahnya.

"Mmmaksudnya a.. Apa? "Ia bertanya, Iqbaal tersenyum manis lalu jongkok di depan (Namakamu).

"Mungkin ini terlalu cepat, tapi... Gue nggak bisa nahan untuk bilang kalau gue cinta lo pada pandangan pertama, awalnya gue ngelak dengan gue bentak-bentak lo dan berantem sama lo, tapi seiring dengan berjalannya waktu rasa cinta gue semakin besar sama lo (Namakamu), dan gue ingin memiliki lo, lo maukan jadi pacar gue." (Namakamu) nampak berfikir.

"A...aku nggak tau," ucap (Namakamu) bingung, Iqbaal menghela nafas pelan.

"Lo boleh nggak jawab sekarang (Nam..)," ujar Iqbaal.

"Kasih aku waktu," ucap (Namakamu).

"Gue kasih lo, waktu sampai kapanpun, tapi gue butuh kepastian," ucap Iqbaal.

"Aku janji akan jawab secepatnya kak," ucap (Namakamu),iqbaal tersenyum, tersenyum miring lebit tepatnya.

**
"APA" Rafto menatap tajam Iqbaal, ia syok dan juga kaget.

"Lo pacarin gadis pembawa sial itu?" Tanyanya lagi.

Iqbaal mengangguk santai dan itu berhasil membuat Rafto menatapnya tak percaya.

"Lo gila," sungut Rafto marah.

"Ini sebagian dari rencana kita Raf. Dengan gue buat dia jatuh cinta itu akan semakin mempermudah rencana kita untuk hancurin dia," ucap Iqbaal dengan senyum devilnya.

"Kalian apa-apaan sih, (Namakamu) itu gadis baik-baik," ucap Ojan yang sejak dulu tidak setuju dengan rencana Iqbaal dan Rafto.

"Lo nggak usah ikut campur," ujar Rafto.

Mata elangnya menatap tajam Ojan,ojan nyengir.

"Gue cuma mau ngingetin, karma kan terus berjalan" ucap Ojan tapi di hiraukan oleh keduanya.

"Tapi kalau lo juga cinta sama (Namakamu)," ucap Rafto.

"Itu nggak akan terjadi," balas Iqbaal enteng.

"Gue pegang ucapan lo." Iqbaal hanya mengangguk.

**
Ke empat gadis cantik ini sedang bercengkrama di taman sekolah. Maura, gadis berlesung itu nampak bahagia.

"Ekhem... Yang udah jadian pj dong," celetuk Namira, matanya melirik Maura yang kini sedang salting.

"Emang siapa kak yang jadian? "Tanya Khalda bingung.

"Maura," jawab Namira. Khalda dan juga (Namakamu) menatap penasaran Maura.

"Kakak jadian sama siapa?" Tanya (Namakamu).

"Sama kakak lo lah (Nam..)," sahut Namira.

"Hah, bener kak Maura jadian sama bang Rafto?" Tanya (Namakamu) memastikan, Maura mengangguk malu.

"Ciyee..." goda Khalda dan (Namakamu).

"Aku harap kak Maura bisa mencintai bang Rafto dengan tulus. Aku juga berharap kak Maura bisa merubah sikap bang Rafto menjadi yang lebih baik lagi," tutur (Namakamu). Maura menatap (Namakamu).

"Gue janji (Nam..)," ucap Maura lalu memeluk (Namakamu). Namira menepuk jidad.

"Ampun dah gue lupa kalau fisika ada pr," celetuk Namira.

"Ra ikut gue yuk ke kelas" Namira menarik tangan Maura.

"KITA DULUAN," teriak Namira.

Sekarang tinggal ada (Namakamu) dan Khalda, mereka berdua sama-sama hening.

"Khal gimana? Apa bang As, eh... Maksudnya Nasim sudah mau tanggung jawab?" Tanya (Namakamu) pelan, Khalda mengangguk mantap lalu memeluk (Namakamu).

"Makasih (Nam..) ini semua berkat lo," ucap Khalda.

"Eum... Kapan kalian menikah?" Tanya (Namakamu).

"Setelah ujian kenaikan gue keluar sekolah dan menikah. Mungkin dua bulan lagi, lo datang ya," ucap Khalda.

"pasti datang lah," ucap (Namakamu) tersenyum.

**
Malam menjelang, jam menunjukkan pukul tujuh. Iqbaal pria 17 tahun ini sedang memikirkan sesuatu, ia tersenyum ketika terlintas dalam fikitannya senyum manis (Namakamu), ia menatap langit-langit kamar sambil tersenyum, ia tak menyadari bahwa mamanya sedang menatapnya sambil menggelengkan kepala.

"Anak mama sedang jatuh cinta ya?" Iqbaal kaget, lalu mendengus.

"Mama ngagetin aja deh, ketuk pintu dulu kek" ucap Iqbaal merajuk.

"Mama bahkan udah berkali-kali ketuk pintu tapi kamu malah melamun, hayoo.... Lagi mikirin cewek ya," goda mama Rike, Iqbaal tergugup.

"Ma... Ma apa-apaan sih, la... lagian siapa juga yang jatuh cinta sama (Namakamu) ups..." Iqbaal menepuk bibirnya, mamanya malah tertawa.

"Ciyee.... Anak mama cintanya sama (Namakamu) nih;" ledek mama.

"Ih... Mama apaan sih," ucap Iqbaal malu.

"Hahahhahh... Besok ajak (Namakamu) main kerumah!" Pinta mama Rike.

"Hah... Nggak nggak, Iqbaal nggak mau," tolak Iqbaal.

"Kamu nggak mau uang jajan kamu mama potong," ucap mama Rike mengancam dan dengan terpaksa Iqbaal mengiyakan permintaan mamanya.




Bersambung!!!

Purpose❌idr(completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang