di ujung jalan - vmin

864 176 43
                                    

Bukan hal yang aneh kalau Hoseok melihat Taehyung selalu bersemangat saat bel pulang sekolah berbunyi. Itu biasa. Terlalu biasa, malah.

Selama tiga tahunnya di SMA Ye Ran, tidak ada yang tau kenapa Taehyung begitu. Tidak ada yang tau kenapa senyumnya bisa selebar itu. Pun, tidak ada yang tau alasan di balik langkah terburu-buru dan cengiran bodoh saat ia berlari menyeberangi lapangan depan sekolah.

Teman-temannya berhenti mencari tau ketika Taehyung bilang, "aku begitu karena aku akan pulang." Jawaban singkat yang sebenarnya tidak menjelaskan apa-apa--masih meninggalkan tanda tanya besar tapi mereka, akhirnya, berhenti penasaran.

Namun, Hoseok akhirnya tau apa yang Taehyung maksud dengan pulang.

Hari itu sama seperti sebelum-sebelumnya. Langit dihias semburat hingga dengan matahari yang tenggelam di ujung barat. Angin sore berembus pelan dan daun-daun kering bertebaran di lapangan. Baru jam lima, tapi Taehyung sudah buru-buru melangkah keluar dari kelasnya.

"Aku duluan ya!"

Taehyung masih melanjutkan larinya dengan langkah lebar. Senyum sumringah terpampang di wajahnya, terlihat benar-benar bahagia. Membuat orang-orang berpikir alasannya selalu terlihat seperti itu adalah karena harta dan perempuan cantik. Tapi Hoseok berani bertaruh, bukan itu yang Taehyung tuju.

Lalu Taehyung akan melewati banyak jalan. Berlarian seperti orang sinting sambil sesekali tertawa kecil. Atau, kalau sedang iseng, mengagetkan kucing yang ada di atas tong sampah hingga si korban melompat karena terkejut.

Taehyung selalu ingat jalannya, tak pernah ia lupa sedikit pun. Pemuda itu berani menjamin kalau ia bisa sampai di ujung jalan sambil berlari menutup mata. Tau kapan ia harus berbelok, di mana saja, melewati apa, bertemu siapa, berapa lama, dan bagaimana mencapainya. Taehyung tau itu di luar kepala, terlalu hafal.

Dan dia tak bisa menyembunyikan senyum yang sampai membuat matanya menghilang ketika ia melewati belokan terakhir untuk sampai di ujung jalan. Langkahnya kian dipercepat, sampai keringat muncul di dahinya dan membuat helaian coklat Kim Taehyung menempel di sana.

Dari jauh, ia bisa melihat pemuda itu. Si pendek dengan mantel biru dan syal merah, juga helaian tangerine yang menyatu dengan senja. Berdiri di tempat yang sama, di bawah lampu jalan yang menyala redup.

Taehyung melambatkan langkahnya. Langsung membungkuk dengan kedua tangan yang memegang lutut, bersamaan dengan napas tak teratur yang keluar dari hidungnya. Pelan-pelan, ia mendongak. Melihat si pendek yang berjalan menghampiri dengan setengah wajah yang tersembunyi di balik lipatan kain merah.

"Tidak menunggu lama, kan?" Pertanyaan Taehyung dijawab oleh anggukan kecil si pemuda pendek.

Taehyung tersenyum lagi. Kali ini kecil dan tulus. Beriringan dengan ia yang kembali berdiri tegak lalu menggaet lengan pemuda yang lain untuk diajak berjalan lagi. Taehyung tak benar-benar bisa melihat apakah Jimin (si pendek) tersenyum saat itu, tapi Taehyung bisa bilang iya karena ada kerutan kecil di ujung matanya.

"Sore, Jimin. Apa tungku perapian kita sudah hangat?"

Jimin membalas dengan jari-jari kecilnya yang terangkat ke atas. Membentuk simbol-simbol dan gerakan-gerakan yang Taehyung kenal dengan baik. Kira-kira, artinya seperti ini: sudah. Aku juga buat cokelat panas! Dan Taehyung suka saat ia kelihatan bangga setelah melakukan itu.

Itu membuat Taehyung mendaratkan kecup singkat pada dahi yang ditutupi helaian oranye milik Jimin. Berhasil membuat semburat merah menjalar dari pipi hingga ujung telinganya, dan Taehyung terkekeh karena itu.

"Ayo kita pulang."

Belakangan, Hoseok tau kenapa ia melihat ketulusan di mata Taehyung ketika mengikutinya diam-diam. Ia jadi tau kenapa Taehyung selalu tersenyum lebar tiap pulang sekolah. Pun, fakta kalau ia rela berlari tanpa henti untuk menghampiri pemuda pendek itu.

Belakangan, Hoseok juga tau kalau Taehyung punya pacar bisu yang ia cintai dengan tulus.

END

yak mampos gaje ini

Buat rika @Jiminethestic (ga bisa ketag anju) utang gua udah lunas pokonya.

antariksa ° vminkookWhere stories live. Discover now