Lanjutan dari Love or Money volume 2
[SLOW UPDATE]
setelah kehilangan sebagian memorinya, Velvisha berubah...
dia menjadi sosok yang mudah tersinggung dan sering melamun.
Pertemuan kembali dengan Hardy telah membuka luka lama dihatinya. bagaimana ki...
Malam ini....kan malam mingguan. Acaranya anak muda.
Semua anak remaja sampe yang udah kuliah pun mereka keluar jalan-jalan bareng kekasih atau sahabat. Yang udah nenek aja keluar!
Tapi gue cuma berkutat di rumah sakit.
Gue udah mulai bosan,... Gue muter tivi dikamar gue, nah kebetulan gue paling seneng nonton film korea atau film aksi. Tanpa sengaja ketika gue mengganti channel tivi ke film drama, gue memelototi wajah seorang aktor terkenal di seoul. Astaga! Itu dia...cowok yang sudah membuat gue penasaran. Dan sudah bikin kepala gue mau pecah. Diakah....sosok macho itu!? Hardy.....
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Apakah....lo pacar gue?" kata gue bergumam sendiri. Gue memandang wajahnya baik-baik. Dia berperan sebagai dokter di film ini. Sungguh tampan, gue menatap baik-baik matanya...
Ah,....emang dia yang ada di foto itu. Jadi benar, gue udah punya pacar! Senangnyaaa....gue senyam-senyum sendiri, pacar gue ganteng juga ehem, memakai kacamata dia tampak dewasa. Seragamnya, seperti dokter spesialis bedah di seoul, korea selatan? Apa dia udah jadi dokter en bertugas disana ya? Ah,...dia juga bermain film sekarang. Jadi aktor di film....
Sementara gue masih menatap layar tivi lama-lama, pintu kamar gue di ketok orang,
Tok...tok...
"Sha...boleh gue masuk?" sapa seseorang dibalik pintu. "Ya masuk aja,..." kata gue pada dokter Yudda.
Entah kenapa,...akhir-akhir ini dokter Yudda selalu menemani gue. Tapi bukan diwaktu malam. Sekarang kan malam mingguan, kok Yudda nggak ngapel atau nggak ada acara dengan pacarnya?
"Lagi ngapain, Sha..." tanya Yudda pada gue. Dan mata gue nggak bisa berpaling pada cowok macho di tivi itu. Seolah wajah tampannya membuat gue terhipnotis,
"Aha....!" gue terkejut karena si Yudda mengangetkan gue, dia mengambil remot tivinya,
"Daripada lo betek, jalan-jalan yuk!" ajak Yudda. Gue kaget juga mendengar ajakkannya.
"Yaahhh...kok dimatiin sih,..." gerutu gue, Yudda langsung mematiin siaran di tivi. Dia langsung menarik selimut yang menutupi tubuh gue,
"Mo ngapain, sih ah!" seru gue agak jengkel dengan kelakuannya ini.
Tidak biasanya dokter ini isengin pasien selain Visha.
"Yuk ikut, pakai sweater kamu." perintahnya, sok peduli pada gue.
"Mo kemana sih,...gue males!" kata gue sedikit kesal. Tapi dokter Yudda nggak habis akal, dia berusaha membujuk gue.
"Ke tempat yang nggak akan bikin lo jadi betek en males lagi. Cepet. Gue tungguin." serunya sambil membalik badan,
"Keluar sana...!" usir gue sedikit keras. Tapi Yudda nggak mo pergi juga.
"Gue males keluar, Yudda. Lo kan bisa ajak pacar lo sendiri. Gue males!" seru gue nggak peduli padanya. Gue meraih remote tivi yang ada di nakas samping tempat tidur gue, eeh...Yudda malah mengambilnya lebih dulu! Apa-apaan dokter ini??