EPILOG

4.4K 276 26
                                    

1 tahun kemudian..

Langkah kaki seorang pria yang berlari tersebut terdengar nyaring di sepanjang koridor sebuah rumah sakit. Raut wajah khawatir masih terlihat jelas di wajah putih pucatnya tersebut. Hingga langkah kakinya terhenti saat dirinya melihat sebuah ruangan operasi dimana diluar ruangan tersebut, ia bisa melihat ayah mertuanya duduk di ruang tunggu.

"Abeonim..."

"Oh, Yoongi..."

"Bagaimana Jennie?"

"Dia masih di dalam. Bersabarlah."

Ceklek

Kedua pria itu menoleh secara bersamaan saat pintu ruang operasi terbuka dan menampakkan Ny. Kim yang masih memasang raut wajah khawatirnya.

"Eomeonim..."

"Yoongi, kau darimana saja? Jennie benar-benar kacau di dalam. Ia tidak berhenti menangis dan ingin bertemu denganmu."

Mendengar itu, dengan cepat Yoongi memasuki ruangan dimana Ny. Kim baru saja keluar tadi. Pria itu dapat melihat Jennie yang masih berbaring dan semakin pria itu mendekat, ia bisa mendengar suara isakan wanita itu.

"Jennie..." panggilnya lembut dan membuat sang pemilik nama dengan cepat mengalihkan pandangannya pada suara yang sangat ia kenali itu.

"Oppa..." Jennie kembali terisak saat melihat Yoongi dan membuat pria itu dengan cepat menggenggam tangan Jennie.

"Hey, jangan menangis. Aku ada disini."

"Tapi ini sangat sakit."

"Bertahanlah sebentar lagi. Demi aku, hmm?"

Jennie tidak menjawab dan tetap memilih untuk menatap Yoongi dengan isakannya.

Yoongi merasakan dejavu kali ini karena sebelumnya ia pernah ada di posisi ini dan saat itu menemani Rosè. Bedanya adalah Rosè akan sedikit lebih kuat. Berbeda dengan Jennie dimana wanita itu sedikit lebih sensitif sehingga ia masih menangis dihadapannya dengan Yoongi yang masih mencoba menenangkannya.

"Baiklah, Nyonya Min. Aku ingin kau mendorong dengan kuat seperti sebelumnya."

"Ayo, sayang. Kau pasti bisa. Apa kau tidak mau melihat anak kita melihat dunia?"

"Baiklah. Satu, dua, tiga..."

Yoongi mengeratkan genggamannya pada Jennie ketika wanita itu mulai mendorong dengan kuat.

"Ayo, Nyonya. Sedikit lagi. Aku sudah bisa melihat kepalanya."

Jennie kembali mendorong dengan kuat dan setelahnya hanya suara tangisan seorang bayi yang mengisi ruangan itu. Helaan nafas lega semua orang disana juga ikut mendominasi ruangan tersebut.

"Kau berhasil, Jennie. Aku tahu kau pasti bisa." Ucap Yoongi dan mencium kening peluh wanita itu.

"Aku mencintaimu."

Jennie hanya bisa tersenyum saat Yoongi mengatakan hal itu.

"Selamat, Tuan. Bayi anda perempuan."

.

.

"Oppa, kenapa dia sangat menggemaskan sekali?"

"Tentu saja. Apalagi dia lahir dari seorang ibu yang cantik sepertimu."

Jennie hanya tersenyum pada Yoongi dan memilih kembali menatap sang putri dan mengelus pipinya dengan jari telunjuknya.

Ceklek

suddenly, it's love ❌ yoonnieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang