Part 13

2.7K 255 1
                                    

"Ingat, jika dia mengatakan hal-hal yang aneh kau jangan percaya padanya. Telpon aku jika dia meninggikan suaranya padamu."

"Aku tahu. Oppa tidak usah khawatir. Lagipula, aku hanya akan berbicara dengan ibumu."

"Tapi--"

"Oppa, ini ibumu. Bukan orang lain. Tidak mungkin dia menyakiti calon menantunya yang cantik ini, bukan?"

Yoongi akhirnya menghela nafasnya karena menyerah. Pria itu akhirnya membawa tubuh Jennie untuk masuk ke dalam pelukannya dimana dibalas hal yang sama oleh Jennie.

"Ingat dengan perkataanku tadi."

"Iya. Aku akan mengingat semuanya. Oppa jangan khawatir."

Yoongi mengecup sekilas pelipis wanita itu sebelum melepaskan pelukan mereka.

"Ingat perkataanku--"

Cup

"Hah, aku tidak tahu bagaimana lagi cara menghentikanmu, Oppa."

Yoongi terdiam di tempatnya setelah mendapatkan sebuah kecupan sekilas dari Jennie, membuat wanita itu tersenyum melihat keterdiaman Yoongi.

Dengan cepat pria itu menangkup wajah Jennie, menghadapkan wanita itu padanya lalu mencium bibirnya.

Jennie hanya bisa menutup kedua matanya dan membalas setiap lumatan Yoongi pada bibirnya. Tangan wanita itu meremas kemeja bagian depan pria itu, melampiaskannya.

Yoongi memberikan kecupan sekilas di bibir Jennie sebelum benar-benar melepaskan tautan bibir mereka dan menjauhkan wajahnya dari Jennie.

"Sudah puas sekarang? Sekarang, Oppa cepat pergi karena ibumu pasti sudah menungguku."

"Kau mengusirku? Dari rumahku sendiri?"

Jennie hanya mengendikkan bahunya dan memilih melepaskan dirinya dari Yoongi.

"Sudah, cepat sana. Bukankah kau ingin bertemu dengan temanmu hari ini untuk membicarakan bisnis kalian?"

"Ck, ingat--"

"Aku akan mengingatnya, Oppa." Ucap Jennie sedikit menekan kekesalannya.

"Baiklah kalau begitu. Aku pergi."

Yoongi pun akhirnya beranjak pergi dan mendapatkan sebuah lambaian tangan dari Jennie dan dibalas oleh pria itu.

Setelah memastikan mobil Yoongi tidak ada lagi dalam penglihatannya, Jennie akhirnya mulai memasuki rumah Yoongi yang dimana ibunya Yoongi sudah menunggunya.

"Apa kalian berdua sudah selesai?" Ucap Ny. Min setelah melihat Jennie yang mulai berjalan mendekat.

"Maaf karena membuatmu menunggu, eomeonim."

"Tak apa. Kalau begitu, kau duduk saja dulu. Aku akan membuatkan secangkir teh untukmu."

"Tidak perlu, eomeonim."

"Ck, bagaimanapun juga, kau tamu di rumah ini. Tidak baik tidak menyajikan apapun pada tamu." Ucap Ny. Min tersenyum pada Jennie, sebelum akhirnya berlalu menuju dapur.

Hingga beberapa menit kemudian, Ny. Min datang dengan dua cangkir teh dan menempatkannya di atas meja di hadapan Jennie.

"Ja, kau minum dulu tehnya."

Jennie tersenyum dan menerima secangkir teh tersebut. Ia menyeruput sedikit teh tersebut dan tersenyum menatap Ny. Min.

"Eomeonim, teh buatanmu benar-benar enak."

"Benarkah? Kau tahu? Ini teh kesukaan Yoongi."

"Kalau begitu, ajari aku nanti untuk membuatnya."

"Tentu saja." Ucap Ny. Min sembari tersenyum pada Jennie.

suddenly, it's love ❌ yoonnieWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu