-; 14

2.4K 395 100
                                    

Woojin melirik kearah sosok disebelahnya. baju rajutan berwarna abu-abu serta celana berwarna putih yang membalut indah seakan menambah kesan manis yang terpancar dari dirinya.

senyuman hangat mengiringi usakan pelan di surai halus milik si kesayangan.

"manis sekali."

Hyungseob merespon dengan menundukan kepala.

"berhenti membuatku berdebar. sialan." ia lalu membuang pandangan.

Woojin terkekeh pelan. ia lalu turun dan membukakan pintu mobil untuk Hyungseob-nya.

pemuda itu membelakangi Hyungseob yang sedang mengerjap lucu dan mengira-ngira apa yanga akan dilakukan sang tuan Park.

"naiklah."

Hyungseob memiringkan kepala bak anak anjing kebingungan. keningnya mengerut tak mengerti.

"aku tau bagian bawahmu masih sakit. naiklah atau kau yang kunaiki lagi dikasur."

Hyungseob menelan ludah kasar. ragu-ragu ia mendekatkan diri dan dilingkarkannya kedua tangan di leher sosok itu.



Woojin mengulum senyum.

ah.. salahkah jika ia bilang ia menikmati saat ini?

saat dimana ia bisa menghabiskan waktu bersama dengan orang yang dicintainya,
dan ingin berbagi kisah dengan tangan yang bertautan mesra.

berbagi kehangatan disaat hidup mencapai titik terdingin,
menikmati hari dan melupakan yang kemarin,
mengisi setiap halaman-halaman kosong dengan denyut nadi–

—bersama orang yang dicintai..


Woojin sungguh menginginkan lebih. tidak bisakah ia langsung meresmikan Hyungseob sebagai pasangannya? namun ia masih waras dan ia sadar–

ini memang terlalu cepat..
—namun, bukannya dalam kamus cinta tak ada kata terlalu cepat dan terlalu terlambat?

ya. lebih tepatnya, ada satu hal yang ia takutkan. takut jika rasa ingin memiliki sosok didepannya malah membuat sosok itu makin menjauh darinya.

cukup sudah dengan kenangan masa lalu yang selalu menyiksa pikiran dan batinnya.

ia takut kembali ditinggalkan sendiri. namun, ia tak bisa memaksa Hyungseob agar membalas perasaanya dengan cepat.


karena jika;

—sendiri itu memang pahit. namun, apakah memaksa bersama itu selalu berujung manis?




Woojin yakin, yang ia rasakan bukan hanya rasa kagum terhadap fisik semata. biarlah dulu hubungan mereka seperti ini.

ia langkahkan tungkainya menyusuri jalanan umum yang juga diramaikan oleh para pasangan disana. beberapa tatapan iri tertuju pada kedua insan itu. terlihat sangat serasi, sampai orang banyak tak tau bahwa Hyungseob masih berstatus sewaan.

pemuda Park menghiraukan semua dan memilih untuk menikmati hiasan di langit yang terpampang didepan mata dan menikmati waktu bersama si penghias hati dihari malam.

[3] one night stand +진섭.Where stories live. Discover now