-; 11

2.7K 447 120
                                    

Sosok itu duduk dibangku taman belakang rumah sakit. kedua kakinya yang menggantung terlihat bergerak bebas.

"nih."

irisnya terfokus pada susu rasa stroberi yang disodorkan seorang yang akhir-akhir ini selalu bersamanya.

"a-ah.. terima kasih Guan" lelaki itu tersenyum kecil. sosok didepannya mengambil tempat disampingnya. tangan besar pemuda Lai perlahan menjalar dan melingkari bahu sempit lelaki manis disamping. senyum simpul muncul saat sosok itu merasakan tak ada penolakan dari seorang Hyungseob. netranya menatap lekat wajah seorang disampingnya.

"bagaimana keadaan dirumah?"

Hyungseob menghela napas dan membuangnya pelan. "belum.. kakak belum pulang." katanya lirih.

tatapannya sendu membaca berulang isi dari secarik pesan terakhir kakaknya yang hilang kabar sampai sekarang. sudah 4 hari lamanya, dan Chaeyeon belum menampakkan diri dirumah. ia merindukan sosok itu. sangat.

Guanlin menyisir surai legam lelaki manis itu. seakan turut merasakan kesedihannya.

"mau mencari?" tawarnya tulus.

"kak Chae meminta agar aku tak mencarinya.. bacalah" Hyungseob memberikan kertas itu kepada Guanlin. ia terlihat sedih.

"eugh.. itu artinya dia baik-baik saja. sudahlah.. jangan terlalu dipikirkan." lelaki itu mencolek pipi berisi Hyungseob dan menyunggingkan senyuman.

"ah ya.. bagaimana dengan biaya rumah sakit?"

lidah Hyungseob langsung terasa kelu. ia menggaruk tengkuknya gelisah.

"a-ah.. itu.. eum.. yeah. adik ibuku yang menanggung" Hyungseob tersenyum kecil.

matanya lalu menatap lurus kearah pintu belakang rumah sakit. maniknya menangkap sosok yang familiar. lelaki disana yang sedang menyesap satu batang rokok dengan santainya.

"ah, Haknyeon." gumamnya sangat pelan.


"Haknyeon.. Haknyeon.." dahinya mengerut. berusaha keras mengingat siapa lelaki yang memakai setelan jas disana.

matanya membulat seketika. mulutnya terkatup. ia panik seketika.

lelaki manis itu berspekulasi bahwa sosok berkulit tan bermarga Park ada disini juga. ia takut jika Woojin salah paham kalau ia sekarang sedang berduaan dengan lelaki lain.

entahlah. yang pasti ia takut,
—dan tak mau kalau sampai hal itu sampai terjadi, tentunya.

jari-jarinya refleks menggenggam pergelangan tangan sosok disamping. "eugh.. g-g-Guan? a-a-aih.. ayo-" tangannya yang bergetar menarik lengan Guanlin, membawa lelaki tinggi itu menjauh dari tempat semula, dan pergi ke kerumunan. Hyungseob menghentikan langkah di sebuah pohon yang cukup besar.

Guanlin mengernyit heran.

"kenapa?" ia turut mensejajarkan tinggi dengan Hyungseob yang sedang jongkok dan mengintip kearah selatan dengan tatapan gusar. lelaki manis itu tak membalas.

'cupp'

Guanlin mengecup pelan pipi Hyungseob. ia tersenyum gemas. "ditanya kok nggak dijawab".

[3] one night stand +진섭.Kde žijí příběhy. Začni objevovat