-; 04

2.8K 508 76
                                    

'Srekk'

Hyungseob memungut seikat bunga berwarna serupa yang tergeletak didepan rumah. 5 tangkai bunga mawar berwarna ungu tersebut diikat oleh sebuah pita ungu kecil.

"wahh.."

Dibukanya kertas kecil yang terselip disana.

"good morning sweetheart"

Dahinya mengerut dalam.

"hahh.. punya kak Chaeyeon kali.." lelaki itu lalu masuk ke dalam dan menaruh bunga itu sembarang.

Ia lalu keluar rumah dan melangkahkan kakinya di halte terdekat.

"ahh.. ia menerima bunga ku." lelaki itu senyum simpul dari dalam mobil.

Dingin didalam sana. sedingin tatapannya yang memperhatikan setiap langkah kecil dari sosok mungil yang berjalan lesu di pinggiran jalan. berbanding terbalik dengan tatapannya, senyuman kecil malah terpatri jelas di wajahnya. ia senang.

matanya memicing saat melihat ada lelaki berperawakan tinggi mendekati sosok menarik yang ia ikuti sedari tadi.

"siapa dia? keparat." Woojin memandang tak suka saat lelaki itu sesekali berusaha menggapai tangan sosok manis yang belum
Ia ketahui namanya disana, sampai sosok itu menaiki sebuah bus meninggalkan lelaki tadi.

Di halte, sosok tinggi berkulit pucat itu terlihat kesal. sesekali ia menendang bangku yang ada disana, hal itu menyita perhatian beberapa orang lainnya.

Woojin mengurungkan niatnya untuk pergi menginterogasi lelaki itu. tapi sungguh, ia tak mau membuang waktu. ia hanya memandang sosok itu tak suka.

Lelaki itu menghububgi seorang di seberang sana. tak hitung 5, seorang itu langsung mengangkat panggilan atasan dan juga sahabatnya tersebut

"ada apa Woojin-ah?"

"ah.. kabar baik. kau punya pekerjaan baru.. Joo Haknyeon."

–-–-–

Hyungseob semakin mempercepat langkahnya menuju aula untuk latihan. Derap langkah seorang lainnya pun ikut terdengar, lantas dirinya langsung membalikkan badan.

benar dugaannya.

Hyungseob berusaha acuh terhadap sosok itu. namun kembali, tangannya digenggam oleh telapak tangan yang besar. yang sebenarnya masih ia rindukan. Hyungseob menahan gejolak emosi didalam hatinya. dadanya naik turun, jengah.

"berhenti mengikutiku." katanya dingin.

"aku minta maaf Hyungseob-.. "

"ck. lepaskan!! brengsek."

Hyungseob menghempaskan tangan seorang didepannya. Guanlin meringis. tangannya terhempas keras di salah satu kaca jendela sekolah.

Ah, kaca itu..

Disana Retak.

Seakan mencerminkan hati, serta kepercayaan kepada lelaki didepannya.

Semua Rusak.

"kumohon.."

Hyungseob tertawa remeh.

[3] one night stand +진섭.Where stories live. Discover now