1

1.8K 97 3
                                    

Jung Soo Jung itulah namanya seorang gadis sederhana yang berbeda dengan gadis yang lainya.Di umurnya yang ke 20 tahun sudah harus menjadi tulang punggung bagi keluarganya.Sang Ibu yang telah tiada,ayahnya yang sakit-sakitan.Soo Jung harus berkerja keras demi mendapatkan uang untuk membeli obat bagi sang ayah.

Seperti saat ini Soojung tengah sibuk mengantarkan pesanan ke meja pelanggan satu per satu Soojung antarkan hingga ke meja paling akhir dan pesanan yang terakhir.Soojung menghela nafas berat sesekali dia mengusap keringatnya yang turun.Hari ini begitu lelah bagi Soojung tak biasanya restoran tempat kerjanya ini ramai sekali.

Soojung pun duduk di antara karyawan lainya.Hingga seseorang menghampirinya dan mengajak Soojung berbicara.

" Hah...tak menyangka akhirnya selesai juga tugas kita,aku benar-benar lelah "

" Aku pun juga, aku ingin cepat-cepat pulang ke rumah aku khawatir dengan ayahku "

" Ayahmu belum sembuh juga ya Jung,aku turut prihatin aku doakan semoga ayahmu cepat sembuh dan aku juga minta maaf aku tidak bisa membantumu "

" Yah.... begitulah dia selalu menolak saat aku menawarkan untuk ke rumah sakit dan berobat di sana.Doa mu juga sudah membantu,baiklah ayo kita siap-siap untuk pulang "
.
.
.
.
.
.
.
.
" Baiklah meeting kita lanjut besok dan Sehun kau tetap tinggal disini "

Seketika semua orang pun pergi meninggalkan ruang rapat tersebut kecuali orang yang bernama Sehun itu.

" Ada apa hyung ?" 

" Hari ini aku akan pulang ke rumah "

" Tentu saja aku juga begitu hyung, kau aneh "

" Yak Kim Sehun maksudku pulang ke rumah eomma dan kau tidak boleh pulang kau harus tetap di sini menyelesaikan laporan di meja ku !"

" Tapi hyung aku lelah aku ingin tidur kau tega sekali dengan adikmu ini "

" Kau juga sekertarisku, jadi jalani tugas yang di perintahkan oleh atasanmu "

" Kim Jongin mati saja kau aish "
.
.
.
.
.
.
.
.
Sesampainya Soojung di rumah kecilnya dia pun langsung saja masuk saat mendapati lampu rumahnya padam.Dalam hati Soojung pasrah dia baru ingat dirinya belum membayar listrik untuk bulan ini dan bulan kemarin.Soojung harus berkerja lebih keras lagi agar mendapakan uang yang lebih untuk membayar tagihan listrik.

" Appa apa kau baik-baik saja ? maafkan aku karna belum bisa membayar listrik jadi untuk hari ini kita tidur dalam keadaan gelap.Besok akan ku bayar listriknya,appa apa kau di dalam?"

Soojung semakin bingung dari arah kejauhan kamar yang di tempati ayahnya menyala tidak padam.Akhirnya Soojung pun memencet saklar lampu dan betapa kagetnya Soojung ternyata listriknya tidak padam melainkan belum di nyalakan.Soojung pun segera lari menuju kamar ayahnya.

" Appa....eoh appa irreona jebal appa....ah....eotteotkeh?? apa yang harus aku lakukan ?"

Soojung pun segera menggendong appanya dengan sekuat tenaga menuju rumah sakit entahlah yang Soojung pikirkan sekarang adalah cepat-cepat pergi ke rumah sakit.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah menyuruh Sehun aku pun segera pergi dan menuju parkiran.Ada rasa tak tega sebenarnya meninggalkan Sehun sendirian dan menyelesaikan laporan itu tapi yah mau bagaimana lagi.Hari ini aku berjanji untuk pulang ke rumah ibuku.

Hari ini cukup melelahkan ingin rasanya kurebahkan tubuhku di ranjang empukku jika di ingat kembali pasti saat ini Sehun tengah mencibir tentangku.Ah...sudahlah jalanan malam ini cukup sepi tentu saja ini sudah sangat larut.

Ku tepikan mobilku saat melihat seorang gadis membawa seseorang yang tentunya lebih besar dari badanya.Entah kenapa ada rasa ingin untuk menolongnya.Aku pun turun dan menghampiri gadis tersebut.

You're My Destiny ( END ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang