Bab 27

1.6K 180 9
                                    


Pasar tradisional adalah tempat yang jarang didatangi oleh Nadia. Di tempat tinggalnya, letak pasar tradisional sangat jauh dari lokasi apartemennya. Jika ibunya mempunyai kesempatan untuk belanja tanpa harus menyuruh si pembantu, Nadia selalu diajak serta oleh ibunya ke swalayan. Kendati begitu, mereka berdua sebenarnya lebih suka mengunjungi pasar tradisional daripada ke swalayan. Nadia dan ibunya menggemari jajanan pasar yang jarang ditemui di swalayan.

Tidak semua orang gemar berbelanja di swalayan karena perbedaan harga yang menonjol dibandingkan dengan yang dijajakan di pasar tradisional. Karena hal itu, bahan-bahan di swalayan tak ada jaminan langsung ludes setiap harinya seperti pada pasar tradisional yang rutin dikerubungi ribuan manusia layaknya semut bahkan hampir setiap jamnya. Tetapi, alat pendingin selalu tersedia untuk memberikan suhu maksimal baik itu terhadap sayur, daging dan aneka buah-buahan di swalayan, sehingga meskipun bahan-bahan alami itu butuh waktu yang lama untuk terjual, kesegaran mereka tetap terjaga.

Entah sudah berapa lama terakhir kali Nadia mengunjungi pasar tradisional. Dia lupa. Tetapi, mengunjungi pasar tradisional yang dibiarkan mangkrak begitu saja tanpa diurus selama lebih dari seminggu⸺ini adalah pengalaman yang pertama baginya.

Nadia dan Lili beruntung tanpa kesulitan yang berarti menjangkau pasar sebelum matahari terbenam. Mereka berhasil tiba pada sore hari. Pasar yang mereka kunjungi bernama Pandan Sari. Pasar ini sangat luas dan juga mempunyai bangunan bertingkat dua yang tersusun atas ruko-ruko kecil.

Zombie yang berkerumun di area pasar sangat banyak. Semua itu diluar dugaan. Terhitung lebih dari ratusan. Kemungkinan, seminggu yang lalu, zombie-zombie itu tak lain adalah para pedagang yang lebih memilih bertahan di pasar saat kekacuan terjadi selepas hujan meteor.

Para pedagang ini memilih bertahan dengan tujuan berusaha setidaknya untuk mencegah resiko barang dagangannya dijarah saat kekacauan terjadi. Namun, mereka tidak mengetahui, ancaman terbesar yang harus ditakuti bukanlah para penjarah, melainkan ancaman udara sekitar yang sudah terkontaminasi oleh parasit.

Ketidaktahuan para pedagang dengan fenomena yang sedang melanda, akhirnya membuat mereka semua menjadi korban. Sebagian besar berubah menjadi zombie setelah menghirup udara yang terkontaminasi. Bagi sebagian yang kebal, mereka harus menghadapi mimpi buruk dikejar-kejar mayat hidup dan menjadi menu santapan.

Para zombie, sebagian besar memenuhi pelataran parkir dan area terbuka pasar yang kebanyakan dipenuhi oleh tenda-tenda yang terbuat dari kain terpal. Tenda-tenda itu didirikan untuk menjajakan barang dagangan seperti pada pasar-pasar tradisional pada umumnya.

Nadia dan Lili sedang merayap penuh hati-hatian di balik tenda-tenda itu. Hidung mereka terbelit oleh kain yang diikatkan pada kepala difungsikan sebagai masker. Bau menyengat dari sayuran, buah dan aneka daging maupun ikan-ikan yang sudah membusuk karena ditelantarkan begitu saja seminggu lebih membuat udara sekitar menguarkan bau tidak sedap. Terutama aroma bangkai potongan-potongan tubuh dan tulang-belulang manusia yang juga berserakan akibat dimangsa oleh zombie.

Selain mengendap-endap, mereka juga tak menyia-nyiakan jika menemukan sesuatu yang bisa dimakan. Dari berbagai barang dagangan yang sudah membusuk di pasar, setidaknya Nadia bisa menemukan setangkai pisang utuh yang masih segar, rambutan, salak, mangga serta pepaya. Nadia memasukkan beragam buah tersebut pada karung beras kosong yang mereka temukan pada tenda penjualan sembako. Barang bawaan itu memang memperlambat laju mereka dalam mengendap-endap. Saat menyeretnya, Nadia harus bisa menjaga ritme tarikannya agar tak menimbulkan suara berisik. Namun dia tak lihai dalam melakukannya.

Tujuan Nadia saat ini adalah memasuki bangunan bertingkat ruko-ruko pasar. Mereka berencana bermalam di salah satu ruko yang sepi. Bangunan tanpa diterangi cahaya, adalah tempat yang paling aman untuk beristirahat karena zombie cenderung menghindari tempat yang gelap. Nadia yakin zombie yang berada di dalam bagunan ruko-ruko itu tak bakal sebanyak di area terbuka pasar.

KILLING THE MOONLIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang