Bab 10: Back To London

167K 12.9K 380
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ketika sore menjelang, Adria dan Damien tiba di London. Pria tampan itu memarkirkan mobilnya di depan sebuah bangunan yang berada di antara bangunan lainnya. Adria yang duduk tertidur di samping Damien pun terbangun saat merasakan napas hangat di wajahnya.

Gadis itu membuka matanya dan terkejut saat melihat Damien sedang berada di depannya dan menatapnya dengan dalam.

"Ka-kau sedang apa?" Tanya Adria dengan gugup sambil mendorong dada Damien.

"Kita sudah sampai di London," ujar Damien dan menjauhkan tubuhnya dari Adria.

Damian turun dari mobil dan berdiri di dekat pintu masuk menuju gedung dua lantai di depannya. Dua penjaga berseragam hitam di depan pintu masuk memberikan hormat padanya.

Sedangkan Adria masih berada di dalam mobil, menatap ke luar, pada Damien yang terlihat dihormati oleh dua penjaga di depannya. Adria pun memutuskan untuk turun dan menyusul Damien.

"Bos, selama beberapa hari Anda tidak datang, keadaan di club ada sedikit keributan dari pelanggan," lapor salah satu pria.

"Aku ingin tak ada lagi keributan yang terjadi," balas Damien dengan suara datar dan tatapan tajamnya.

"Baik, Bos."

Dua orang itu membukakan pintu hitam di depan mereka, lalu Damien pun meraih tangan Adria dan menggenggamnya, membawa gadis itu masuk. Adria yang sejak tadi hanya diam pun merasa gugup dan sedikit canggung, menatap pada tangan Damien yang terasa dingin dan keras.

Damien masuk membawa Adria melewati sebuah lorong yang dikedua sisinya hanya ada dinding, dan beberapa pintu berwarna hitam. Sampai tiba di ujung lorong, Damien membuka pintunya dan music jazz segera menyapa pendengaran.

Adria mengerutkan dahinya dan tetap mengikuti kemanapun Damien membawanya. Suara musik yang nyaring dan alunan music Jazz yang lambat pun menjadikan suasana di dalam club yang sedikit temaran menjadi suasana yang pas untuk minum-minum.

"Ini club milikmu ya?" Tanya Adria seraya mendongak menatap Damien.

Damien tidak menjawab, Adria pikir suaranya kalah dengan suara musik Jazz. Adria melepaskan tangan Damien, tapi ternyata pria itu menggenggamnya erat, membuat Adria merasa pegal. Kepala Adria berputar kesana kemari dan matanya bergerak liar memperhatikan segala penjuru club yang terlihat sepi, karena masih sangat sore.

Sesekali Adria mengagumi keadaan di dalam club, karena seumur hidupnya ini pertama kali ia memasuki sebuah club di kota. Bahkan seseorang dibawah delapan belas tahun tak bisa memasuki club, tapi sayangnya Damien lah pemiliknya.

"Duduklah disini," ujar Damien.

Mereka tiba di depan meja counter, dan Adria pun duduk di kursi single yang tinggi. Ada seorang bartender yang sedang berdiri meracik minuman, kemudian memberikan hormat pada Damien.

Damien's Lover ✔ [Tersedia di Google Play & platform Kubaca}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang