Hari ini Caca bangun sangat awal, karna ia terbangun dari sebuah Mimpi menyedihkan.
"Kok gue mimpiin yang Bunda ceritain semalem sih? Sebegitu menghayati kah gue sampai-sampai kebawa dalam Mimpi?" gumam Caca.
Memang semalam Bella telah menceritakan kisah cintanya dulu bersama Gavin, dan itu mampu membuat Caca menangis sedih mendengarnya.
"Bunda banyak banget ngalamin lika-liku dalam hidup Ca, apalagi soal cinta. Dan Bunda harap kamu gak ngerasain apa itu Saki Hati atau Patah Hati" pesan sang Bunda tadi malam terus tergiang-ngiang dikepala Caca.
"Ah, tau deh mending gue mandi terus Sholat Subuh habis itu sarapan deh." gumam Caca lalu beranjak dari ranjangnya menuju kamar mandi.
Setelah benerapa menit, ketika semua kegiatan yang harus Caca lakukan ia pun turun kebawah untuk sarapan bersama lalu pergi kesekolahnya.
"Pagi Ayah, Bunda" sapa Caca sambil mencium pipi kedua orangtua nya. "Pagi sayang" jawab keduanya.
"Kamu semalem tidurkan Ca?" tanya Dava kepada putrinya.
"Caca tidur kok Pa, tapi gak terlalu nyenyak" jawab Caca.
Yaa, Dava dan Bella sangat tau bagaimana watak anak tunggalnya tersebut. Ketika diceritakan hal-hal yang belum pernah didengar oleh Caca lalu hal itu dihayati oleh Caca maka saat tidurpun hal yang diceritakan sebelumnya akan kebawa sampai mimpi oleh Caca. Dan kejadian seperti itu bukan hanya sekali, tapi sering. Jadi wajar kalau Dava dan Bella tau akan hal itu.
"Bunda, Bunda gak mau kasi Caca saudara?" tanya Caca tiba-tiba dan membuat aktifitas yang dilakukan Bella dan Dava berhenti seketika.
"Maksud Caca kan Bunda masih muda, terus Caca umurnya juga baru 15 tahun jalan 16, jadi gak ada salahnya dong Caca pengen punya saudara? Kaya Kak Keyla sama Kak Keyra, terus Al sama Monic juga." ucap Caca.
Sontak hal itu membuat Dava dan Bella saling pandang dan tersenyum.
"Itu gak gampang Caca. Kita harus sabar, mungkin aja Allah memang mau Caca jadi anak tunggalnya Bunda sama Ayah." jelas Bella memberi pengertian kepada Caca.
"Iya Bunda, Caca ngerti. Maaf, Caca cuma sepi doang kalau dirumah sendiri"
"Loh kan ada Bunda mu Ca" ucap Dava sambil mengeryitkan dahinya.
"Bukan gitu Ayah, maksud Caca.... Ah sudahlah lupain aja, lagian Caca juga seneng kok jadi anak tunggal. Jadi kasih sayang Bunda sama Ayah gak kebagi hehe.." cengir Caca.
"Ayo cepat habisin sarapannya Ca, kamu musti berangkat. Monic gak jemput kamu kan karna dia tidak tau kalau kamu sudah pulang" jelas Dava.
Dengan cepat Caca menghabiskan makanannya lalu ia diantar oleh sang Ayah kesekolahnya.
*****
Sesampainya disekolah ia pun berpamitan kepada sang Ayah dan pergi menuju kelasnya.
Dan didalam kelas Caca sudah melihat kedua sahabatnya.
"Hai Pagi" sapa Caca pada keduanya.
"Pagi juga Ca" jawab keduanya.
"Tumben agak siang Ca?" tanya Elis.
"Diantar sama bokap soalnya Lis." jawab Caca.
"Eh iya Ca, kemarin kamu ada ketemu sama sepupu aku ya?" tanya Elis.
"Eh.. Billy kan?" tanya Caca dan Elis mengangguk "Iya, gak sengaja juga" lanjut Caca.
"Biasanya yang tanpa sengaja itu jadi disengajain nantinya" goda Zura kepada Caca.
"Apaan sih lo Ra, gak lucu" bantah Caca yang mulai merah pipinya. Dan hal itu mampu membuat Zura dan Elis tertawa melihatnya.
***
Saat jam istirahat berbunyi Caca beserta kedua sahabatnya pun pergi menuju kantin.
"Ramai banget" gumam Caca.
"Pesen apa Ca? Lis? Biar gue pesenin" tanya Zura
"Gue bakso sama es jeruk besar aja deh"
"Aku nasi goreng sama teh es aja Ra"
"Oke tunggu yak, gue pesenin dulu" ucap Zura sambil menjauhi mereka.
"Kok lo bisa tau Lis kalau gue ketemu sama sepupu lo?" tanya Caca.
"Tadi pagi dia cerita" jawab Elis.
Dan Caca hanya menganggukkan kepalanya.
Dan tak lama Zura pun kembali dengan pesanan yang dibawa oleh penjual tersebut kemeja mereka.
Saat mereka tengah menerima pesanan masing-masing tiba-tiba saja seorang lelaki duduk dihadapan Caca
"Billy..!!" pekik Caca kaget.
"Apa?"
"Kok lo bisa disini?"
Billy menaikkan satu alisnya heran.
"Gue sekolah disini, wajar kali gue ada disini" jawab Billy santai.
Dan Caca hanya bisa melongo mendengar penuturan Billy.
"Jadi ini Ca Billy yang lo bilang itu?" tanya Zura.
"Iya Ra."
Dengan hadirnya Billy dimeja mereka sontak meja itu menjadi penuh dengan tawa karna lawakan Billy.
"Gue tantang lo makan bakso lo tapi pakai cabe yang banyak Ca" tantang Billy kepada Caca
Caca hanya menginggit bibir bawahnya gugup, pasalnya ia sama sekali tidak tahan pedas.
"Uhmm...."
"Cahya gak tahan pedas, jangan lo tantang dia kaya gitu" celetuk seseorang dibelakang Caca.
Saat Caca melihat disana berdiri Gege dengan tampang datarnya.
"Aelahh, maaf kali. Gue kan gak tau. Ya kan Ca?"
Dan Caca hanya menganggukkan kepalanya.
"Tuh pacar lo nyariin kak" ucap Billy sambil menunjuk kearah Rahma yang sedang ingin menghampiri mereka.
"Ge, kok aku ditinggalin?" ucap Rahma sedikit kesal.
"Gue gak jadi makan, lo makan aja sendiri." ucap Gege datar dan beranjak pergi dari sana. Sedangkan keempat orang yang tengah duduk itu memandang heran sikap Gege kepada Rahma
"Tumben?"
"Tumben apanya Ra?"
"Tumben mereka gitu? Yang gue denger dari anak-anak nih ya, mereka itu pasangan yang romantiss..tiss..tiss" ucap Zura.
"Nyatanya? Mungkin itu dulu" ucap Billy.
Dan kini mereka berempat makan dengan nyaman
"Caca...!!!" panggil seorang perempuan.
"Apaan sih Mon?" tanya Caca malas.
"Lo kok gak bilang kalau udah pulang? Kan kita bisa berangkat bareng" ucap Monic.
"Ih suka-suka gue Monic. Gue juga gak mau ngerepotin lo"
"Ah iya, sedikit bagus deh. Jadi gue bisa berangkat-pulang sama doi gue hehe.." cengir Monic.
"Ya udah, gue duluan yaa. Daa sepupu" lanjut Monic.
"Sepupu lo?" tanya Billy.
"Iya"
"Bearti kak Al juga sepupu lo?"
"Iya"
"Kak Keyla sama Kak Keyra juga?"
"Iya"
"Iya mulu lo"
"Emang mau gue jawab apa? Toh pertanyaan lo jawabannya memang 'iya' semua" ucap Caca.
"Eh tunggu, lo kenal Kak Keyla sama Kak Keyra dari mana?" tanya Caca heran.
"Kan tetangga gue. Lo gak inget rumah gue waktu gue anterin lo pulang?"
"Oh ya? Waktu itukan malem jadi gue gak terlalu inget" jawab Caca.
"Ya udah lah yuk kita balik kekelas aja" ajak Zura.
Mereka bersama-sama kekelas tanpa Billy karna mereka tidak sekelas.
Sebelum sampai dikelas tiba-tiba saja.......
Bersambung....
YOU ARE READING
Only While (Completed) √
Teen FictionSequel 'A New Life' Cewek yang mempunyai hobi bermain diTimezone. Jika sudah bermain Timezone ia mampu berlama-lama disana dan bahkan ia bisa menghamburkan uang jajannya hanya untuk bermain Timezone. Tetapi apakah ia juga mampu jika berlama-lama me...
