Chapter 4

259 17 2
                                        

Caca kini bosan,sepupu-sepupu nya pun memilih kesibukkan mereka masing-masing.
Maka Caca memilih untuk bermain dihalaman depan rumah oma nya itu. Karna Omanya memang sangat rajin merawat tanaman dihalaman depan rumah nya tersebut,ditambah lagi Disana disediakan sebuah ayunan.

Kini Caca duduk sendirian diayunan,detemani dengan pemandangan yang mengarah langsung kejalan dan juga sinar sunset kali ini mampu menyapu wajah Caca disertai dengan angin yang lembut.
Perlahan Caca menikmati semua nya,seakan beban yang selama ini ia pikul seolah terlepas begitu saja terbawa oleh angin sore.

Tanpa disadari oleh Caca seorang pemuda yang hanya menggunakan T-shirt dan boxer nya itu sedang memandang Caca dari jendela besar dikamar nya yang mengarah langsung pada halaman rumah didepan rumahnya.
"Kenapa liat lo gue jadi kepikiran sama cewek yang dulu sempat milikin hati gue?berusaha mati-matian gue buat ngelupain tu cewek,tapi ngeliat lo sekilas aja gue jadi keinget semuanya." Ucap Gege bermonolog sendiri.
"Ah mata hitam lo ngingetin gue sama Caca. Tapi lo gak mungkin Caca kan?panggilan lo aja Cahyani bukan Caca." Lanjut Gege.
"Arghhh.......!!!"

Tok....tok....tok....

"Gege,anterin makanan kerumahnya oma Lisa gih!" Seru sang kakak dari luar kamar Gege.
"Lo aja kak,gue males keluar" jawab Gets.
"Heh cumi gosong!yang disuruh Mama itu lo bukan gue. Lagian gue mau pergi. Lo gak mau anterin ya terserah,biar uang jajan lo dipotong sama Papa." Ucap Gaga lalu beranjak dari kamar adik menyebalkannya itu.
"Dasar kakak nyebelin." Gerutu Gege kepada Gaga.

Dengan cepat Gege pun memakai pakaian yang sesikit sopan dan bergegas kedapur menghampiri Mama nya.
"Ma,apa yang mau dianterin kerumahnya oma Lisa?" Tanya Gege.
"Ini Ge,papa kamu kan baru datang dari Singapure kemarin jadi bawa oleh-oleh banyak juga." Kata Tasya sambil memberikan 3 kantong sedang kepada putra bungsunya.
"Tapi dirumah oma Lisa ramai ma. Anak,menantu sama cucu nya lagi kumpul" ucap Gege kepada Tasya.
Sontak Tasya membulatkan mata nya.
"Anak?bearti ada Bella sama Dava dan putri nya?" Batin Tasya.
"Ma...!" Panggil Gege sedikit berteriak kepada Mama nya.
"Ah...ah ya apa Ge?" Tanya Tasya.
"Jadi gimana ma?dianterin sekarang?" Tanya Gege kepada sang mama.
"Iya,tapi mama ikut ya." Ucap Tasya.
"Tapi inget jangan Panggil Gege ma,Panggil Geza. Gege itu cuman orang-orang tertentu yang Panggil aku kaya gitu." Jelas Gege dan Tasya hanya mengangguk dengan ucapan anaknya itu.

Saat mereka diambang pintu tampak Gavin keluar dari mobilnya.
"Mau kerumah oma Lisa?" Tanya Gavin.
"Iya pa,aku minta temenin mama. Karna Disana ada anak sama cucu nya oma Lisa lagi kumpul" Jelas Gege.

Deg'!!!

"Bearti ada Bella,Dava sama putrinya?" Batin Gavin.
"Papa ikut." Putus Gavin akhirnya.
"Kenapa jadi rombongan gini sih?mau ngantar makanan aja yang pergi serumah. Mama sama papa aja kalau gitu yang pergi,Gege gak jadi." Ucap Gege kesal kepada orang tua nya.
"Ikut Ge!kita sekalian selahturahmi apa salahnya coba." Jelas Gavin kepada putra bungsunya.

Maka keluarga itu kini menyebrangi jalan dan membuka pagar rumah itu. Caca yang masih berada diayunan dekat dengan pagar Sontak menghampiri mereka.
"Loh inikan kak Geza?" Batin Caca.
"Hm cari siapa ya om tante?" Tanya Caca sopan.
Gavin yang memandang Caca langsung tau bahwa ini adalah putri Bella.
"Mirip,mata yang sangat Mirip dengan Bella." Batin Gavin miris.
"Kami mau kerumah oma kamu,kami tetangganya. Rumah kami ada didepan sana. Oma kamu ada?" Tanya Tasya.
"Oh ada kok om tante. Maaf aku lancang main tanya aja sama om tante." Ujar Caca dengan sedikit menunduk.
"Tidak apa-apa. Nama kamu siapa?anaknya siapa?" Tanya Tasya lembut.
"Nama aku Cahyani Nayla Azzahra tante,Panggil Cahyani aja. Anaknya Bunda Bella sama ayah Dava." Ucap Caca.
Mendengar penjelasan Caca hati Tasya seperti ditusuk ribuan jarum.
"Anak Bella?pantas Mirip. Yang pasti Bella sama Dava gak mungkin ceritain tentang bagaimana kisah romansa mereka." Batin Tasya.
Caca yang heran melihat reaksi kedua orang ini turut heran.
"Om tante Kenapa?kaya kenal aja ama Bunda dan ayah aku?" Tanya Caca hati-hati.

"Bunda kam---......"

"Sayang..." panggil seseorang.
Sontak Caca dan yang lainpun mengarah kesumber suara. Disana Bella tampak ingin menghampiri mereka.
"Kamu dari mana aja sayang?Monic panik cariin kamu didalam gak ada,kita mau makan bareng jadi ketunda. Ayah kamu kira kamu pulang." Ucap Bella dengan nada cemasnya.
Bella kini masih belum sadar bahwa ada tamu didepanya.
"Ini Bun,ada tamu. Katanya tetangga oma." Jawab Caca dan dengan secepat kilat Bella melihat siapa tamu yang dimaksud putrinya tersebut.
Dan Disana berdiri dua pasangan yang dulunya mampu membuat hidup Bella jungkirbalik. Tetapi dengan segera Bella menormalkan ekspresinya.
"Kenapa gak disuruh masuk Ca?kebiasaan kamu."
"Mari Tasya,Gavin dan ah kamu pasti putranya nya?mari masuk." Ajak Bella ramah kepada mereka.

Dan kini mereka memasuki rumah tersebut secara bersama.
Yang menjadi pertanyaan Caca dan Gege Apakah orang tua mereka saling kenal?
Yaa kurang lebih begitu pertanyaan yang melintas dibenak mereka.

Saat Monic melihat Caca masuk kedalam rumah ia segera lari dan berteriak.
"Aaaaa gue kira sepupu gue yang satu ini diculik" ucapnya dengan suara yang melengking.
"Lo gak malu apa diliatin sama tamu?" Ucap Caca jengah terhadap sepupunya itu.
Kini Monic paham siapa yang menjadi tamu itu.
"Loh,kak Geza kan?" Tanya Monic.
Dan Geza hanya menganggukkan kepalanya.
"Eh ada Tasya sama Gavin. Mari masuk,kita makan bareng." Ucap Lisa yang baru muncul dari dapur.
"Kita kesini cuma mau nganterin ini doang kok tante,oleh-oleh dari Gavin" ucap Tasya.
"Udahlah ayo Sya,kalian pasti belum makan kan?kita makan bareng. Gak baik loh nolak." Seru Bella kepada Tasya.
Akhirnya mau tak mau Tasya,Gavin,dan Geza pun menerima tawaran itu.

Dan tanpa banyak yang tau,banyak sekali pertanyaan dibenak Caca dan Gege tentang orang tuanya.
Mungkin saat ini bukan waktu yang tepat untuk menanyakan hal ini pikir mereka.

Dan tanpa ada yang tau pula,pemikiran mereka dipenuhi oleh bayangan masalalu yang sangat setia kembali berputar dipikiran mereka terutama Bella,Dava,Gavin,dan Tasya.
























"Lo gak bakal bisa ngilangi yg namanya 'Masalau' karna gimana pun itu udah jadi salah satu bagian dari hidup lo"

-Caca

Only While (Completed) √Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin