✱ 6. Game

420 73 39
                                    

PLOP!


Servis ace dari Reyes meluncur gemilang ke alley lawannya. Reymond kesal bila Reyes menggunakan servis itu, ia tidak dapat menjangkaunya karena terlalu jauh dari titik dimana ia berdiri. Setelah tie break tadi, skornya semakin tipis dari Reyes. Ditambah lagi saat ia mendapat servis, terkadang let atau out. Pukulan volley andalannya pun selalu dikembalikan Reyes dengan ground stroke! Ia tidak mengerti dengan insting Reyes yang begitu tajam, Reyes seperti tahu akan kemana arah datangnya bola.

Satu jam bermain tidak ada rally yang berarti dari mereka. Reymond seringkali mati sendiri bila mencoba untuk menyerang Reyes dengan lob atau forehead shot. Pertahanannya langsung kocar-kacir dengan gerak tipu Reyes yang seperti akan melakukan smash tapi ternyata hanya melakukan dropshot net. Hal itu sukses membuatnya seperti orang bodoh yang mengejar bola ke depan, tapi percuma saja bola itu keburu bergulir keluar lapangan. Double shit!

Reymond melakukan crosscourt shot ke sisi base line bidang permainan Reyes, Reyes menangkapnya dengan backhand yang sempat membentur net dan hampir berbalik ke bidang permainan sendiri. Namun, bola itu berhasil menyebrang melewati net. Reymond yang mengira bola itu akan gagal menghampirinya, ternganga takjub mendapati bola itu sudah bergulir di depan netnya sendiri dan ia tidak dapat melakukan apapun.

Why did Reyes always have a lucky ball? Damn, man..

Game!

Reyhan yang bertindak sebagai hakim garis berteriak untuk kemenangan Reyes. Reymond membanting raket tenisnya kesal karena hasil kalah hari ini, ia menghampiri Reyes yang tengah menenggak minumannya di pinggir lapangan. Pakaian dan rambutnya basah karena keringat. Reyhan yang tadi tidak ikut main hanya berlindung di balik handuk kecil yang menutupi sebagian kepalanya. Reyhan terlalu sayang bila wajah dan rambutnya terkena sinar matahari langsung.

Reyhan mengurungkan niatnya bermain tenis dikarenakan matahari masih berada di atas ubun-ubun saat mereka tiba di sini. Ia mengira Reyes dan Reymond akan makan siang terlebih dahulu, tapi setibanya dari tempat latihan menembak tadi mereka malah langsung pergi ke lapangan. Alasannya, bila berolahraga dalam kondisi perut terisi penuh mereka tidak leluasa bergerak. Huh, padahal ia sangat lapar. Dasar tidak peka..

Reyes duduk sembari memeriksa senar raketnya. Setelah memastikan tidak ada yang putus atau longgar, ia pun memasukkan ke dalam tas. Ia tidak terbiasa menggunakan raket milik Reyhan, raket itu sedikit berat dan kurang nyaman pada bagian grip-nya. Merk nya sama dengan raket miliknya tapi entah kenapa ia lebih menyukai raketnya sendiri. Kalau ia membawa raket sendiri ia tidak akan meminjam raket milik Reyhan. Mungkin nanti malam tangannya akan sakit, sekarang saja sudah terasa pegal-pegal.

Reymond berjongkok di depan Reyes. Ia tengah melenturkan otot-otot kakinya yang kaku. Tiga minggu mereka tidak berolahraga karena sibuk belajar untuk ulangan kenaikan kelas. Liburan satu minggu lalu mereka pergunakan untuk pergi ke Jepang. Bukannya happy, mereka malah tersiksa tidak bisa kulineran karena makanan yang ditawarkan kebanyakan masih mentah. Melihatnya saja sudah mual duluan.

Reyhan mengamati keadaan sekitar yang sudah kembali kondusif, tidak seperti saat mereka bertiga turun ke lapangan. Cewek-cewek yang sedang tenis pun ikut menonton Reyes dan Reymond bermain, berteriak-berteriak histeris bila salah satu dari mereka mendapat skor. Walaupun lapangan itu disekat oleh pagar kawat, tetap saja cewek-cewek itu agresif menggedor-gedor pagar. Persis seperti zombie-zombie kelaparan yang melihat daging segar. Euww.

Reyhan membuka kacamata aviator-nya yang bertengger sempurna di hidungnya. Keringat membasahi kening dan berhenti mengalir di alisnya. Head band yang ia gunakan sudah agak lembab efek dari menjadi hakim garis tadi. Itu tidak seberapa bila dibandingkan dengan dua Rey-Rey yang sedang sibuk menyeka keringat masing-masing. Ia meringis melihat wajah mereka berdua yang kemerahan karena terlalu lama tersengat sinar matahari. Pasti rasanya seperti terbakar..

THREE REYحيث تعيش القصص. اكتشف الآن