두우명 - 28

3.4K 446 26
                                    

Karena semua sudah tenang, semuanya dipimpin namjoon pergi ke rumah sakit untuk melihat jenazah minhyuk. Walaupun taeguk bilang ia akan tegar, namun dalam perjalanan ia hanya bisa menangis sambil memeluk putrinya.

Sama halnya dengan jungkook yang memeluk taejung, ia juga sangat menghawatirkan suaminya. Yoongi yang ada disisi jungkook segera memeluk dan menenangkan jungkook. Sedangkan jimin disisi taeguk, juga memeluk taeguk dan menciumi puncak kepala taeguk. Yoongi melihat hal itu dengan jelas, ia cemburu namun berusaha berfikir positif karena taeguk memang sedang membutuhkan sandaran sekarang.

Setelah sampai di rumah sakit, jimin langsung memapah taeguk dan minji digendong oleh luhan, sedangkan taejung digendong baekhyun. Taeguk masuk dengan tertatih tatih. Sesampainya diruang autopsi, rombongan langsung disambut oleh kepala polisi.

Sipolisi menjelaskan bahwa mobil minhyuk kehilangan kendali karena rem blong saat menghindari sebuah mobil dan berakhir dengan mobil minhyuk menabrak pembatas jalan dan terbentur batu besar sebelum kemudian karam disungai.

Mminhyuk tewas dilokasi sebelum ambulans datang. Mendengar penjelasan polisi, taeguk menangis histeris tak kuasa menahan sedihnya dan tak percaya semua ini terjadi pada suaminya.

Jimin langsung memeluk taeguk sambil menciumi puncak kepala taeguk penuh kasih. Membuat yoongi harus memendam rasa cemburu karena perlakuan jimin pada taeguk yang ia berfikir bahwa itu bukan simpati dari seorang kakak atau sahabat. Entah pikiran darimana tapi yoongi merasa jimin menyembunyikan sesuatu mengenai taeguk.

Baekhyun beralih memeluk taeguk mencoba menenangkan putranya. Sementara minji yang tak mengerti dengan apa yang terjadi hanya diam didalam pelukan luhan. Setelah menguatkan diri, minhyuk bersama para orang tua masuk kekamar autopsi untuk melihat jenazah minhyuk.

Taeguk tak bisa menahan airmatanya. Dengan langkah gemetar ia dekati jenazah suaminya. Ia sangat menyesal, seandainya ia tak menyuruh minhyuk keluar. Minhyuk takkan seperti ini.

"Hyung.. Kenapa hikss kau tinggalkan aku hikss"

"Bagaimana dengan hiksss minji hikss hyung"

"Maafkan aku hikss hyung.. Maafkan aku" taeguk tak sanggup berkata kata lagi dia hanya bisa memeluk minhyuk dengan beruraikan airmata. Sementara itu minji masuk dan menyapa appanya

"Hallo appa.. Jiya tau appa sudah dilangit bersama tuhan dan appa bahagia ya.. Jiya janji akan jadi anak baik appa.. Appa jangan kawatir, appa datang kemimpi jiya kalau jiya kangen ya.. Jiya sayang appa" minji mencium pipi appanya sambil tersenyum. Awalnya minji tak mengerti tapi setelah diberitau taejung menggunakan bahasa keduanya, minji mengerti dan mampu berkata seperti itu.

Para orangtua terharu mendengar kata kata minji, bahkan sang ibu tak menyagka putrinya bisa berkata seperti itu.

"Oh iya appa.. Daddy dimana appa beritau jiya appa jiya mau daddy tae" kata minji dengan nada sedih. Taeguk beralih mencium putrinya

"Sayang darimana kamu belajar kata kata itu?" tanya taeguk lirih.

"Oppa eomma, oppa bilang appa sudah bahagia bersama tuhan. Tuhan sayang appa maka tuhan mengambil appa.. Oppa bilang jiya tidak boleh sedih kalo jiya sayang appa" taeguk memeluk erat putrinya, taejung yang berada diambang pintu diisyaratkan untuk masuk oleh taeguk

"Sayang, terimakasih" taejung tersenyun dan menghapus airmata mommynya

"Mom, dad sudah bahagia. Mom tidak boleh menangis lagi nanti dad sedih. Mom relakan daddy pergi ne, masih ada jungie, eomma dan abeoji" taejung melirih saat menyebut abeoji. Taeguk paham betul bagaimana perasaan keponakanya itu.

"Terimakasih sayang.. Jangan kawatir, abeoji baik baik saja.. Dia sangat kuat sayang, dia pasti kembali" taejung mengangguk dan kembali memeluk mommynya. Setelah semua mengucapkan salam perpisahan pada almarhum minhyuk, semua keluar untuk berdiskusi apa yang harus dilakukan sekarang.

"Bagaimana ini appa? Minhyuk harus segera dimakamkan" sehun berfikir keras apa yang harus ia putuskan kali ini.

"Harabeoji, kremasi daddy disini dan kita pulang kekorea" kata taejung dengan nada tegas khas seperti abeojinya saat serius. Meski suaranya masih anak anak, tapi intonasinya tak terbantah.

"Bagaimana dengan abeoji nak?" taejung terdiam sebentar sebelum kemudian menjawab.

"Kita kremasi daddy, pulang, makamkan daddy dan kita temui orang yang tau segalanya harabeoji" sehun menatap taejung intens.

"Baiklah, kita lakukan.. Sayang yakinlah abeoji akan baik baik saja" taejung mengangguk

"Oppa jiya disini" taejung mengagguk dan memeluk minji. Taejung itu masih kecil, masih butuh bimbingan dan seharusnya belum mengerti dan bersikap dewasa. Tapi keadaan dan gen yang kuat dari abeojinya lah yang membuat jungie kecil bersikap membanggakan seperti ini.

Sekalipun jungkook tau, jungienya tetaplah jungie kecil yang tetap pada batasan usianya. Tampak dari raut wajah sedih yang mendalam, hanya saja si kecil jungie benar benar mewarisi sifat ayahnya dengan baik. Sehingga membuatnya bisa menutupi segala perasaanya kecuali pada kedua orang tuanya.

Jungkook bersukur mempunyai putra seperti taejungnya. Setidaknya putranya bisa membuat hatinya sedikit lebih tenang. Tuhan memang selalu berbuat adil pada hambanya. Terbukti sekalipun dirinya dirundung cobaan, ia dan taehyung dikaruniai seorang putra yang bisa mengerti kondisi kedua orang tuanya. Sifat yang seperti ayahnya membuat jungkook bersyukur karena ia tak direpotkan dan dipusingkan oleh putranya. Ia sangat bangga pada jungie kecilnya.
.
.
.
Sehun sengaja mengambil penerbangan pagi untuk segera bisa memakamkan minhyuk. Setelah kesepakatan, minhyuk dikremasi tadi malam saat kedua orangtuanya datang ke LA.

Masih dalam suasana berkabung, taeguk enggan berbicara sama halnya dengan jungkook. Taejung juga lebih menjadi pendiam dan ia terus menundukan kepalanya sambil memeluk jas abeojinya. Sementara minji berada dalam pangkuan jimin tengah tertidur dalam pelukan daddynya.

Meski sikecil taejung terlihat baik baik saja tadi saat mengatakan semua hal yang bijak, sekarang semua terlihat jelas jika sikecil sangat sedih dan menghawatirkan abeojinya. Sebenarnya taejung ingin menangis tapi ia tahan karena abeojinya berpesan jika ia tak boleh menangis selain dipelukan abeojinya. Karena jika ia menangis akan membuat jungkook sedih.

Taehyung sebenarnya salah berkata seperti itu pada taejung. Karena hal itu nyatanya malah membuat taejung menjadi sosok seperti dirinya yang tertutup. Tapi taehyung juga tak bisa seratus persen disalahkan karena ia mengatakan hal itu juga karena ingin membuat putranya kuat. Jungkook memeluk taejung dan berulangkali mencium puncak kepala taejung

"Kadang menangis itu perlu sayang.." kata jungkook yang membuat taejung tak bisa bertahan lagi. Taejung menangis tersedu sedu dalam pelukan eommanya.

"Maafkan jungie abeoji.. Jungie menangis sekarang" kata taejung dalam hati.

"Hiks.. Abeoji hikss.." jungkook terdiam mendengar rintihan putra kecilnya.

"Abeoji akan baik baik saja sayang.." bisik jungkook menenangkan taejung.

"Abeoji hikss jungie merasakan sakit eomma hikss abeoji tidak baik baik saja hiksss jungie merasakanya eomma hiksss jungie ingin menolong abeoji hiksss" jungkook memejamkan matanya, ia juga merasakan perasaan tak enak sejak lama, ia juga tak yakin jika taehyungnya itu baik baik saja.

Jungkook hanya bisa merapalkan doa. Berharap semoga suaminya baik baik saja. Semoga tuhan melindungi suaminya ditempat ia berada sekarang.

"Tenanglah jungie sayang.. Abeoji orang yang kuat.. Abeoji akan baik baik saja.. Eomma yakin itu" taejung mengeratkan pelukanya pada jungkook.

"Hikss hikss abeoji.."

"Tuhan.. Kenapa ini terjadi pada jungie? Hikss jungie sayang abeoji tuhan. Lindungi abeoji jungue.. Jungie mohon jangan biarkan iblis itu mengambil abeoji dari jungie.. Jungie mohon tuhan.. Jungie sangat menyayangi abeoji" itulah doa jungie dalam hati kecilnya.

"Lepaskan aku iblis biadab!!"

"Haha tidak bisa anak manusia!! Kau sudah dikorbankan oleh sahabatmu!! Kau akan menjadi budaku dan ragamu akan menjadi miliku setelah aku mematahkan tabirmu haha"

"Futher!! Lepaskan aku brengsek!! Hyaa!!"

"HAHAHA DASAR BODOH HAHAHA"

-------

TBC

Udah hampir puncak dari konflik, 😂 buat yang kevo sabar menanti yaa

Live Or Die "Dream Of Omelas" || Book 2 [END]Where stories live. Discover now