Satu

51 8 3
                                    

Project ini berdasarkan pengalaman pribadi saya. Beberapa hal dalam project ini tidak serta merta saya ambil berdasarkan realita. Ada beberapa unsur yang saya tambahkan dalam cerita ini.

Jika terdapat unsur kesalahan dalam project ini mohon dimaafkan karena kesempurnaan hanya milik Pencipta Alam Semesta dan Isinya.

Terima Kasih

Selamat membaca.

__

"Ingat! Kamu belum boleh yang namanya 'pacaran'. Kalau kamu ketahuan, gak ada tapi-tapian lagi. Kamu langsung Mama masukin ke pesantren atau sekolah di kampung," itulah kata yang selalu Mama lontarkan ketika aku akan masuk ke sekolah baruku. Lebih tepatnya aku akan resmi sebagai murid SMK.

Siapa juga yang mau pacaran buang-buang waktu mending fokus dulu sama pelajaran bathinku.

"Dan ingat satu hal lagi. Belajar yang bener gak usah mikirin yang lain." aku hanya membalasnya dengan menganggukkan kepalaku.

Memang daridulu aku gak kepikiran soal pacaran. Kadang suka sama orang aja masih bingung. Perasaan suka, mengagumi atau tertarik. Aku gak bisa membedakan mereka atau mereka adalah hal yang sama? Menurut beberapa orang ketiga kata itu hampir semuanya sama tapi ada juga yang mengatakan tidak.

Aku mulai mempersiapkan semuanya. Dan terkadang membayangkan apa yang akan terjadi besok.

Tapi satu pertanyaan yang sering terlintas dipikiranku. Kalau murid perempuannya cuman aku doang gimana?

Tapi kadang aku juga memikirkan. Jika perempuan cuman aku doang bukannya malah lebih asik ya? gak bakalan ada yang namanya gosip paling yang dibahas game, sepak bola atau anime.

Maklumlah kadang aku berpikiran kayak gitu. Soalnya Mama daftarin aku ke SMK yang labelnya adalah STM.

Bodo amat dengan semua pemikiran itu. Yang penting selama sekolah disana gak berbuat hal aneh. Buat sikap yang tenang. Selalu ramah sama semua guru termasuk guru killer.

Setelah semua barang disiapkan dengan sempurna, aku membersihkan diriku terlebih dahulu dan menuju kamar.

Kamarku berbentuk persegi panjang. Terletak di lantai dua dekat dengan tangga. Perpaduan warna pink yang tidak terlalu mencolok dan warna putih menghiasi dinding kamarku.

Aku mulai membaringkan tubuhku diatas kasur yang empuk. Dan masih membayangkan apa yang akan terjadi pada hari esok. Mengingat sekolah yang akan kumasuki besok adalah sekolah SMK yang lumayan terkenal.

**

Aku mulai bangun pagi. Hari-hariku masih sama seperti di SMP. Aku langsung menuju kamar mandi yang terletak di lantai satu.

Aku harus cepat-cepat menyiapkan segalanya karena letak SMK-ku yang lumayan jauh berkisar enam kilometer dari rumah.

Pikiranku kemana-mana saat mulai memasuki gerbang sekolah. Dari luar, sekolah ini sudah menunjukkan karismanya sebagai sekolah elit.

Saat memasuki gerbang, aku langsung melihat arena olahraga disamping lapangan sepak bola. Disebrangnya terdapat lapangan yang cukup luas. Dilapangan tersebut kita bisa menggunakannya untuk bermain futsal, bola basket, bola voly, dan badminton.

Three YearsNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ