Siblings Problem

241 29 3
                                    

"Apa tidak ada yang salah dengan jam tanganmu atau jam di ponselmu, Kim Soo Hyun ? Kau tidak bisa lihat jam berapa sekarang ?" Suara Hyun Bin terdengar dingin, pria berwajah tegas itu melangkahkan kakinya menuruni anak tangga sambil menatap tajam adik satu satunya itu.

Soo Hyun menghela napasnya, ia tak tahu harus berbuat apa. Ia memilih untuk tetap berdiam diri didepan pintu sambil menunggu kakaknya. Kedua tangan Soo Hyun yang ia sembunyikan didalam saku coatnya berkeringat dingin. Lelah dan takut adalah gambaran dari perasaannya saat ini.

"Kau lihat," menunjuk kearah jam hias besar yang menghiasi salah satu pojokan ruang tamu di rumah tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kau lihat," menunjuk kearah jam hias besar yang menghiasi salah satu pojokan ruang tamu di rumah tersebut. "Ini sudah jam 2 dini hari !! Kemana saja kau Kim Soo hyun ?!!!" Bola mata Hyun Bin terlihat memancarkan amarah yang menggebu gebu.

"Hyung.."

"Wae ???!! Apa kau akan terus melawanku Kim Soo Hyun ?? Apa selama ini kau hanya menganggapku sebagai pajangan di rumah ini ?? Atau jangan jangan kau memang tidak pernah menganggapku sebagai kakakmu ??"

"Hyung !! Dengarkan aku dulu !! Bagaimana aku bisa mendengarkan hyung jika hyung saja tidak pernah mendengarkan kata kataku ??? Aku bisa menjelaskan semuanya." Soo Hyun melangkah maju. Emosinya ikut tersulut, ia tak tahan jika setiap hari harus mendengarkan kata kata kakaknya yang terkadang menyakitkan.

"Tidak mendengarkanmu ?? Katakan, katakan padaku kapan aku tidak mendengarkan kata katamu ??!! Kapan ??!" Hyun Bin melangkah maju menyudutkan Soo Hyun.

Punggung Soo Hyun membentur pintu, perlahan pria itu menundukkan kepalanya tak berani lagi menatap mata kakaknya yang semakin tajam. Rasa sakit diseluruh badannya berusaha ia tahan. Mungkin hanya dengan diam bisa membuat amarah kakaknya mereda sedikit demi sedikit.

"Aku sudah sering mendengarkanmu. Aku selalu mengalah. Aku selalu berusaha memberikan yang terbaik untukmu. Aku.. aku bahkan tidak pernah merasa jika abeoji menyayangiku. Aboeji hanya menyayangimu !!! Bahkan ia rela mati hanya demi dirimu !!!"

Soo Hyun sentak mengangkat kepalanya, setetes air mata mengalir begitu saja dari matanya. Ia tak pernah menyangka jika kakaknya tega berkata seperti itu, kata kata yang sangat menyayat hatinya. Kenangan buruk yang selalu mengganggu mimpinya tiba tiba terlintas dipikirannya. Kenangan yang mengubah seluruh hidupnya, kenangan di suatu malam yang benar benar menyeramkan. Malam dimana ia kehilangan kedua orang tuanya.

"Oppa !! Apa oppa layak mengatakan kata kata yang sangat menyakitkan itu ??!! Oppa keterlaluan !!" So Hyun melangkah cepat mendekati kedua kakaknya. Tatapan tajam ia berikan untuk kakak tertuanya.

Hyun Bin memalingkan wajahnya ke arah lain, matanya memanas, seolah olah ingin meneteskan air mata. Menyesal, ia sangat menyesal telah mengatakan kata kata yang terdengar begitu emosional dan egois.

"Apa oppa merasa terbebani selama ini ? Apa oppa sebenarnya tidak pernah menyayangi kami ?" Pertanyaan pertanyaan yang dilontarkan So Hyun membuat Hyun Bin semakin ingin meneteskan air matanya. Pandangannya perlahan mengarah pada Soo Hyun, adik yang selama ini ia jaga.

I Blame On YouWhere stories live. Discover now