" onit kenapa bu?"

" mimisan sedikit, seperti nya demam... ayo bu masuk kedalam"

Aku mengikuti bu ros masuk ke area sekolah, karna pengantar hanya di perkenan kan di taman sekolah

" bu... Dalah bu" tangis onit dengan sesenggukan dalam gendongan bu vita guru pendamping

" ga papa, darah nya dikit" ucap ku menenangkan nya membawa onit dalam gendongan ku

" dalah na banya... itu..." tunjuk onit pada tissu tissu berdarah di meja guru

Ku tepuk punggung onit memberikan ketenangan tapi bukan nya tenang ia malah terisak jadi mau tak mau onit ku bawa pulang, tapi belum sempat aku melangkah tangisan seseorang anak kecil menginterupsi ku

"BONIT... IKUT... HIKZ..."

Mahesa dan queen sudah berdiri dari kursi nya lengkap dengan tas ransel di punggung nya

~※※※~

Ku pandang wajah malaikat kecil Ku yang tertidur pulas, tadi sore Sebelum berangkat kerja onit badan nya memang hangat tapi langsung ku berikan parasetamol tapi sekarang bukan nya sembuh panas nya malah tinggi

" mama mau ajak langsung ke dokter tadi tapi onit nolak katanya takut dokter ambil darah nya, memang onit pernah di ambil darah nya Nay?" Tanya mama

Aku menggeleng pelan, Tak ada niat untuk ku menyakiti onit, aku hanya ingin menunjukan sedikit rasa sakit yang ku miliki pada ibra dan aku sangat bahagia saat ibra marah akan hal itu sewaktu aku memberikan semple darah

Tapi efek nya, onit yang sakit kini enggan di ajak ke dokter, ia hanya mengonsumsi obat warung yang ku beli tapi jika panas nya sampai begini aku harus gimana ya Allah?

" Nay... kenapa nangis ?"

" paksa onit ke dokter aja yuk maa.." pinta ku

" tunggu besok pagi yah nak, ini udah malam... "

" tapi onit panas nya ga turun turun maa... gimana maa..." tangis ku pecah, tak bisa ungkapkan rasa bersalah ku pada onit

Andai onit tak ku paksa mengambil darah nya mungkin dengan senang hati ia mau ku ajak ke dokter apalagi jika di beri obat sirup rasa stroberi. Tapi sekarang ? Mendengar nama dokter di sebut saja ia sudah menangis

" jangan nangis nay... onit cuma panas" bisik mama mengusap bahu ku

Mama ga tau kenapa onit mendadak trauma akan dokter, yang mama tau onit tidak mau ke dokter. Aku harus bagaimana ?

" bu... sakit.." rintih onit yang mengulat, ia menarik ku lalu memeluk lengan ku seperti bantal guling "bu... Puting"

" ke dokter yah nak.." ajak ku

" doktel mau ambil darah onit bu"

" enggak nak, dokter mau ngasih sirup stroberi. Sirup nya enak.. abis minum sirup onit ga pusing lagi."

Mata kecil onit mengerjap "silup bu... mau..."

Aku dan mama langsung bersiap siap, ada dokter 24 jam di jalan utama komplek perumahan kami ada ruang rawat inap nya juga di sana dan yang pasti menerima pasien BPJS seperti kami

" mau kemana nay ?" Tanya bang jali satpam komplek yang sedang keliling

Aku yang sedang mengunci gerbang rumah langsung menghampiri nya "bang jali bisa anter kami ke klinik persada ga ? Onit badan nya panas ga turun turun malah sekarang panas banget"

Tentang KITA [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang