Part VII

12.5K 219 7
                                    

Semenjak kejadian ciuman Itu, Alexa menjauh dari Rafa. Rafa selalu menjemput Alexa dari kampusnya, namun tetap saja wanita Itu kadang selalu pulang lebih cepat bersama Nicholas.

Dirumah, Alexa juga menjaga jarak darinya. Ia lebih sering berangkat dengan Alex, kembarannya. Rafa terluka karena sikap Alexa yang seakan tak menganggapnya ada lagi Semenjak kejadian Itu.

"Xa..." katanya mencoba mencegah Alexa yang sudah akan Mau pergi lagi. Wajah wanita Itu datar tak menyuguhkan emosi apapun. Rafa semakin terluka, ia lebih senang dicaci maki Alexa dari pada didiamkan.

"Xa... maafin aku, Aku salah, Aku tau Itu. Aku cuman gak suka aja waktu Itu kamu sama dia, Xa..." bujuk Rafa, namun gadis Itu tetap keukeuh dalam pendiriannya.

"Udah. Aku Mau berangkat. Udah kan ngomongnya?"

Rafa menunduk, Sementara Alexa cepat cepat pergi dari situ. Ia muak, muak melihat sikap Dan wajah Rafa.

***

Rafa terpaku mendapat foto kiriman dari orang yang ia suruh mengawasi Alexa. Alexa sedang duduk memakan es krim bersama Nicholas, temannya itu. Wajah Alexa kelihatannya sangat bahagia.

Dirinya?

Hanya bisaa mengecewakan Alexa, membuatnya menangis, dan membuat wanita itu semakin menjauh darinya. Rafa mencintai Alexa, namun ia hanya terus membuat Alexa semakin membenci dirinya. Rasanya Rafa  ingin menangis saat itu juga.

"Alexa... maaf..."

***

Rafa segera menyambut adiknya yang baru datang. Pria itu langsung memeluk Alexa erat erat. Rafa menangis dibahu Alexa, menyesali semua perbuatannya beberapa waktu yang lalu.

"Alexa... sayang... maafkan aku..." Rafa menenggelamkan wajahnya di cekungan leher Alexa dan menghirup aroma tubuh Alexa yang sangat dirindukan olehnya. Alexa hanya diam, masih merasa kecewa atas perbuatan Rafa waktu itu.

"Alexa... kau memaafkanku, kan?"

Alexa menghembuskan napas. "Promise, don't repeat your deed again! I don't like that, Rafa. You're my best brother. I love you. Do not fade that love to you." 

Rafa bersimpuh di pelukan Alexa. Bahkan, sekarang ia merasa cinta Alexa padanya sudah mengurang. Alexa tidak lagi memanggilnya Kak Rafa, namun Rafa.

"I'm sorry, darling, I love you, I promise I'll never let you down again. I love you, Alexa, I love you so much. Give me another chance."

Alexa tersenyum dan membelai pipi Rafa. Mengusap bulu halus yang mulai tumbuh semakin lebat di dagunya. "Yes, Rafa, I forgive you, always will forgive you. Now let me shave your beard. Kau terlihat buruk."

Rafa mengangguk manja. "Ya, aku tidak tertarik mencukurnya beberapa waktu ini. I'm thinking more about how you'll forgive me."

Alexa tertawa dan mengecup sekilas pipi Rafa membuat wajah pria itu merona. "I'll always forgive you, Rafa. Come back to me, whatever your problem, I accept you."

Rafa tersenyum. "Thank you, my baby."

DecisionWhere stories live. Discover now