PROLOG

504K 17.7K 273
                                    

"Ayolah Tarissa umurmu akan memasuki kepala 3 apa kamu tidak ingin menikah?" Melannie menunjukan puppy eyes nya kepada Tarissa anak sulung Melannie yang sudah akan memasuki kepala 3 tatapi belum kunjung menikah.

Sudah banyak cara yang Melannie lakukan seperti memperkenalkan Tarissa dengan anak sahabatnya dan berunjung Tarissa yang melarikan diri dari rumah, Bukan hanya itu saja Melannie juga pernah menjodohkan Tarissa dengan anak rekan kerja Abraham suami Melannie tetapi itupun gagal karena Tarissa membuat drama bahwa dia sudah dihamili oleh lelaki lain.

"Apa kamu ingin menjadi perawan tua?" Ucap Melannie sekali lagi melihat Tarissa tak menujukan respon kepadanya.

"Tenang ma, Tarissa akan menemukan jodoh Tarissa karena kalo jodoh pastih akan bersama"

"Iya mama tau, tapi kalo kamu seperti ini terus bagaimana jodoh kamu akan menemuimu"

Tarissa menghela nafas gusar melihat tingkah mamanya yang kebelet menikahkannya, toh yang menjalankannya Tarissa tetapi yang sibuk Melannie.

"Ma Tarissa udah besar jadi Tarissa bisa memilih apa yang Tarissa inginkan. Tarissa tau kalo niat mama untuk memperkenalkan Tarissa kepada lelaki itu baik, tapi Tarissa ingin mencarinya sendiri"

"Tetapi Kapan Tarissa apa ketika umurmu sudah 70 tahun?"

"Ayolah ma, apa mama akan mendoakan Tarissa seperti itu. Baiklah Tarissa ingin kekamar badan Tarissa sudah gatal" Itu tidak semuanya bohong karena badan Tarissa sedari tadi memang sudah gerah apalagi ketika pulang Melannie memberikan ceramahannya yang tak kunjung berhenti kecuali jika Tarissa meng-iyakan niat Melannie untuk mengenakannya kepada lelaki.

Bagi Tarissa jika memang jodoh akan bersama jadi dia akan selektif untuk memilih pendamping hidupnya bukan sembarangan orang. Tipe lelaki yang Tarissa inginkan tidak terlalu tinggi dia hanya ingin lelaki yang sholeh, seiman, dan setia. Tarissa bukan jomblo yang tidak laku banyak lelaki yang mendekatinya tetapi mereka semua belum ada yang cocok bagi Tarissa.

"Terserah kamu mama harap kamu mengurangi sedikit pekerjaanmu dan fokus dengan mencari jodoh" Lanjut Melannie ketika Tarissa sudah hendak berjalan ke lantai tangga.

🌊🌊🌊

Minggu pagi ini Tarissa habiskan dengan jogging di taman komplek rumahnya setelah selesai dengan kegiatan jogging yang cukup menguras tenaga dan dahaga Tarissa akan mencari makanan yang berada didepan komplek rumahnya.

Ditengah perjalanan Tarissa menuju kedepan komplek suara tangisan anak kecil cukup mengejutkan Tarissa,dan hell, seorang anak perempuan sedang meringkuk didekat semak-semak daun sedang menangis Tarissa perkiraan umurnya tiga tahun ato empat tahun. Tarissa segera mendekati anak itu dengan hati-hati.

"Kamu kenapa sayang?" Tanya Tarissa sambil mengusap pelan puncak kepala anak itu.

"Tante capa?" Tanya anak itu sambil mengintip disela-sela tangannya.

"Nama tante Tarissa, kamu kenapa kok bisa nangis disini sih? ini baru jam 6 lho"

"Syah Cecat te, Syah ndak tau jalan pulang lumah" Jawab anak itu disela-sela tangisannya.

"Syah jangan nangis ya, Syah kok bisa sesat sih?" Tarissa menenangkan gadis kecil dihadapannya, Tarissa juga mengikuti ucapan gadis kecil itu. Sepertinya nama gadis itu Syah.

"Tadi Syah ikut daddy olahlaga telus daddy lali tapi Syah malah liatin kupu-kupu disana" Anak kecil itu menunjuk arah bunga-bunga cantik didekat arah mereka duduk.

"Yaudah kalo gitu kita makan bubur ayam dulu yuk Syah pastih laper juga kan?"

"Syah lapel" Ucap Anak itu sambil menongakan kepalanya. Tarissa terkesima melihatnya anak didepannya ini benar benar lucu pipinya yang sangat tembab kulitnya putih cerah yang berganti menjadi pink karena menangis tadi membuat dia terlihat tambah mengemaskan. Tarissa jadi terpikir ingin memiliki anak seperti Syah.

"Yuk tante gendong"

🌊🌊🌊

YEY AKHIRNYA AKU PUBLISH, JAN LUPA VOTE N KOMEN YA..DAN IKUTIN TRUS CERITANYA.

My Hot DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang