Chapter 3 : Reverie

847 118 1
                                    

Suara gaduh terdengar dari kamar Ella. Gadis itu sedang membuka semua laci yang ada di dalam lemarinya. Puluhan lembaran baju yang dia pilih tergeletak di atas karpet kamarnya. Beberapa yang terpilih ada di atas ranjang tidurnya. Ella mengeluarkan sebuah syal berwarna krem yang sejak tadi dia cari-cari. Dia meletakkan syal itu di atas salah satu setelan yang ada di atas ranjang tidurnya.

Gadis itu menarik napas dan memperhatikan pilihan pakaian yang ada di atas ranjangnya. Besok adalah hari dimana dia dan Lucas akan pergi kencan. Masalah utamanya adalah Ella tidak tahu kendaraan apa yang akan Lucas bawa nanti. Karena laki-laki itu selalu ke sekolah dengan naik bus sekolah bersama dengan Hans. Bagaimana kalau Ella memilih memakai terusan atau rok dan ternyata Lucas membawa motor?

Ella bahkan tidak punya nomor ponselnya. Lagipula, meskipun Ella memilikinya, dia tidak yakin kalau dia akan mengiriminya pesan atau menelepon laki-laki itu. Gadis itu sudah jelas-jelas bilang kalau dia membenci Lucas. Jika Ella melakukannya, Lucas sudah pasti akan berpikir kalau Ella hanya membual saja. Ella menggeleng pelan kemudian merapikan sisa baju yang tidak dia pilih dari karpet kamarnya.

Dia membereskan bajunya kembali ke dalam lemari sambil memikirkan kejadian di bus sekolah beberapa hari lalu. Lucas yang mendadak duduk di sampingnya. Kepala Ella yang bersandar di pundaknya untuk tidur. Lucas yang dengan santainya merapikan rambut Ella yang berantakan di bus itu. Wajah Ella mulai memanas. Kenapa saat itu dia tidak membantah saja? Lucas sudah pasti menganggapnya bersikap sangat aneh. Tapi saat itu Ella bahkan tidak bisa bergerak.

Hari-hari berikutnya Ella duduk di kursi yang sama namun dengan seorang gadis baru yang dia temui bernama Jenny. Gadis itu sama-sama kelas satu tapi dia memilih jurusan IPS. Sejak berkenalan dengannya, Ella memilih untuk duduk bersamanya setiap hari. Tapi dia tetap merasakan keberadaan Lucas entah di depannya atau di belakangnya. Laki-laki itu selalu memilih tempat yang berada di sekitarnya.

Sesekali laki-laki itu menggumamkan nama Ella sambil tersenyum. "Kitten," dengan suara pelan yang hanya bisa didengar oleh Ella.

Saat itu, Ella berpikir apakah Lucas merasa menyesal karena Ella mengatakan kalau laki-laki itu sudah mempermalukannya di depan umum dua kali. Laki-laki itu tidak lagi membuat ulah di kelas dan hanya memanggil Ella sesekali jika dia ada perlu. Dia bahkan tidak mengganggu Ella dan Cecil lagi ketika mereka ke kantin. Ella pernah melirik ke arahnya dan melihat Lucas sedang menutup mulut Josh dengan sekuat tenaga agar laki-laki itu tidak berteriak.

Hal itu diam-diam membuat Ella tersenyum. Tampaknya Lucas memang merasa bersalah karena dia sudah mempermalukan Ella. Dan entah bagaimana, Ella bisa merasakan kalau Lucas melakukan itu dua kali tanpa sengaja. Ella hanya sering mendapati dirinya sering diperhatikan oleh Lucas. Tetapi ketika mata mereka bertemu, Lucas hanya akan tersenyum kecil dan tidak mengganggunya lagi.

Ella menutup laci kamarnya kemudian terdiam. Tunggu. Apa ini taktik baru Lucas untuk mendapatkan hatinya? Laki-laki itu jelas berpengalaman dalam hal berpacaran dan mendekati perempuan. Dia juga mengatakan kalau sejak awal dia memang tertarik dengan Ella. Mungkin senyumnya dan semua tindakan baiknya hanya bersifat sementara. Hanya sampai Lucas merasa bosan dan menganggap kalau Ella tidak menarik lagi di matanya.

Ella menggeleng pelan. Untuk apa dia memikirkan sesuatu yang berjangka panjang? Ella tidak berniat untuk dekat dengan Lucas lagi setelah acara kencan ini selesai. Dia akan membuat acara kencan ini menjadi kencan terburuk sepanjang masa. Kencan yang akan membuat Lucas berhenti tersenyum padanya, menatapnya dan memanggilnya dengan sebutan kitten. Ella sudah memikirkan rencana ini dan dia menanyakan berbagai hal pada Cecil yang memang sudah mengenal Lucas sejak dia masih SMP.

Lucas tidak menyukai sesuatu yang berhubungan dengan cokelat. Awalnya Ella sempat tidak percaya pada Cecil saat gadis itu mengatakannya. Tapi kemudian Cecil menjelaskan alasannya. Ibu kandung Lucas meninggal lima tahun yang lalu. Ibu kandung Lucas adalah seorang chocolatier dan setiap minggu Lucas selalu dibuatkan cokelat oleh ibunya. Tapi sejak ibunya dinyatakan mengidap kanker rahim dan meninggal, Lucas berhenti memakan cokelat hingga sekarang. Memakan cokelat hanya akan membangkitkan kenangan tentang ibunya.

Fearless (FIN)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin